2. 🍵Pesta minum teh

371 45 15
                                    

Conan pergi ke arah barat, dia mengikuti petunjuk dari Haibara. Conan terus berjalan ke arah barat dgn harapan akan bertemu dengan makhluk congkak yg dikatakan Haibara tadi.

Conan tidak berpikir akan berjalan sampai mana, yg dia pikirkan pasti akan ada petunjuk lain untuk menuju rumah si makhluk congkak itu.

Tepat sekali, Conan melihat sungai besar di depan. Sungai itu begitu deras, tidak ada benda yg bisa digunakan untuk melewati sungai itu.

"Pasti di sekitar sini ada pintu..." Conan melihat sekeliling, dan menemukan 1 pintu di arah timur. Pintu itu begitu......kecil, lebih kecil daripada Conan, tetapi tidak sekecil semut. Anggap saja sekecil ukuran tubuh bayi yg baru lahir.

"Pintu macam apa ini?" Conan membuka pintu kecil itu dengan hati-hati, dan tiba-tiba ia tersedot ke dalamnya.

"Aaaaa.!!" Conan terkejut, begitu tersedot ke dalam pintu, ia langsung jatuh ke daratan yg keras seperti kayu.

Conan menggaruk kepalanya, gatal dan agak sakit.

"Kita kedatangan tamu baru!"

Conan mendanga, melihat sekumpulan orang yg sedang....pesta minum teh? Dan wajah mereka terlihat similiar....bukankah yg duduk di kursi ujung itu Hakuba? Dan beberapa teman-temannya sedang duduk di kursi yg mengelilingi meja?

Tunggu, kenapa Conan bisa melihat semuanya? Apakah ia terjatuh di tengah meja?

"Apakah dia anak-anak tersesat?"

"Apakah dia diundang oleh Hakuba?"

Semua gadis yg duduk mulai bercerocos, bingung dengan kedatangan Conan.

"Lihat bajunya, warna yg sangat polos" ujar salah satu gadis berambut berantakan.

"Hm, gaun yg menarik" ujar salah satu gadis lainnya yg berkuncir dua.

Salah satu gadis yg berambut berantakan tadi menarik ke atas rok gaun Conan, lalu gadis satunya yg berkuncir dua ikut menarik ke atas lengan Conan, gadis lainnya juga ikut menarik-narik pakaian Conan.

"Hei, hentikan!" tegas Conan berusaha menarik kembali rok gaunnya dan menyingkirkan tangan-tangan gadis aneh tersebut.

"Cukup teman-teman, jgn melecehkannya seperti itu"

Suara itu terdengar similiar. Conan melihat ke orang yg menegur para gadis itu, dan ternyata orang itu mirip sekali dengan Hakuba.

"Hakuba?" tanya Conan keceplosan.

"Kau tau namaku, gadis muda?" Hakuba tersenyum tipis, menatap Conan yg sedang merapikan bando pita hitamnya.

"Aku bukan perempuan!" ujar Conan, sembari turun dari meja.

"Benarkah?" Hakuba menatap Conan, tersenyum tipis. "Pakaian yg kau kenakan itu bukan untuk lelaki"

"Aku tau" balas Conan datar.

"Jadi, apa tujuanmu disini?" tanya Hakuba serta menuangkan teh ke cangkirnya yg kosong.

"Mungkin untuk minum teh bersama kita!" kata salah satu gadis berambut berantakan tadi.

"Hum, aku belum memperkenalkan mereka. Gadis berambut berantakan ini Aoko, yg berkuncir dua Keiko. Sisanya Yumi, Nana, Kirato" papar Hakuba menunjuk para gadis satu-satu.

"H-hai" Conan melambaikan tangannya ke para gadis yg sedang menyeruput teh mereka. Para gadis tersebut hanya tersenyum, ada yg balik menyapa Conan dan sisanya hanya diam.

Hakuba melirik ke para gadis untuk lebih sopan kepada Conan. "Lebih baik kita bicarakan ini sambil minum teh"

"Aa-" secara tiba-tiba, Conan melayang tak jauh dari daratan, kursi tambahan melayang datang dan menetap di bawah Conan, lalu Conan di turunkan tepat di atas kursi tersebut dgn posisi duduk.

"Baiklah, silakan nikmati teh-mu, sambil menceritakan tujuanmu" ucap Hakuba, ia menyeruput tehnya.

"Aku...uhum. apakah kalian melihat seseorang berbaju serba putih, topi panjang berwarna putih dgn pita biru mengelilinginya?" jelas Conan dgn tangannya yg bersembunyi di dalam meja. Ia tak mau meminum teh yg disediakan Hakuba.

"Hm..." Hakuba berpikir sebentar, jemarinya ia ketukkan ke meja. "Kaito Kid kah yg kau maksud?"

"Ya!" Conan mengangguk, ia merasa semakin dekat dgn Kaito.

"Yah, dia kelinci yg menyebalkan, suka mencuri barang-barang, tapi selalu ia kembalikan"

"Kelinci..?" Conan bingung, yg di depannya sekarang juga seorang kelinci jadi-jadian. Setidaknya begitu yg ada di pikiran Conan. Lihatlah penampilan Hakuba dan gadis-gadis itu! Mereka memiliki telinga panjang yg menurun agar tidak ada yg menyadari keberadaan telinga panjang tersebut.

"Ya, kau tidak tau? Dia kelompok yg sama dgn kami" Hakuba membersihkan bibirnya dari bekas teh. "Kau pernah melihatnya bukan?"

"Pernah..." Conan mengingat kembali terakhir kali dia melihat Kaito. Kelihatannya ia melupakan gambaran terakhir yg diingat Conan.

"Kalau kamu mau mencari dia, mungkin kau bisa bertanya kepada ratu merah" 

"Ratu merah? siapa lagi itu?" Conan mengernyit, mulai pusing dgn dunia ini.

"Akako. dia ratu paling cantik di dunia. dia sedang naksir Kaito, dia lumayan tidak suka Aoko" 

"Ha?? Akako tidak menyukaiku?" Aoko memukul meja, serta melirik Hakuba. Tidak percaya bahwa Akako tidak suka kepada dirinya.

"Apakah aku salah bicara?" Hakuba tersenyum tipis, lagi-lagi senyuman penuh kedengkian itu terjahit di wajahnya.

"...dimana aku bisa bertemu ratu merah?" tanya Conan kepada Hakuba, mendinginkan suasana.

"Tentu saja di kastilnya" jawab Hakuba singkat. "Kastilnya disembunyikan dari beberapa orang"

"Aoko, kau kan berteman dgn Akako. tidakkah kau tau letak kastilnya?" tanya Keiko kepada Aoko, sambil mencolek pundak Aoko disebelahnya.

"Aku tau.." Aoko menunduk. "Tapi aku hanya boleh memasuki kastil itu jika aku menutup mataku"

"Lalu bagaimana caramu masuk?" tambah Keiko.

"Aku dibantu Akako berjalan"

"Itu agak....mencurigakan" ucap Conan, mulai curiga.

"Aku tidak bohong. kalau tidak percaya, tanyalah si ulat besar di arah barat daya! dia melihat semuanya!"

Conan berpikir sebentar. mungkin ulat besar itu memiliki wajah yg mirip seperti temannya.

"Baiklah, aku akan kesana" Conan segera turun dari kursinya. "Terima kasih atas jawabannya"

Hakuba dan para gadis itu tersenyum menatap Conan. agak mengerikan jika dipandang lama.



.



.



TBC

Kapan² deh gw bikin fanfic KaiCon, tp ndak tau ya beneran ato ndak🗿

' Wonderland ' || DCMK || Fantasy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang