"Apa?" Baekhyun terkekeh kecil, lelaki itu menggeleng tak percaya. Pasti Chanyeol bercanda, tidak mungkin dia menghampili anaknya sendiri. "Bercandamu tidak lucu Chanyeol-ah!"
"Aku tidak bercanda, aku serius." Baekhyun menghentikan tawanya, benar-benar menatap Chanyeol, dan memang benar Chanyeol tidak menampilkan ekspresi jahilnya.
"B-bagaimana bisa?" bisik Baekhyun tak percaya, dadanya terasa sesak mengetahui fakta itu. Chanyeol tak menjawab, karena dia juga tak tahu kejadian sebenarnya.
"J-jika kau pernah jsdi menantuku, t-tapi kenapa kau selalu menggodaku? K-kupikir—" Baekhyun terlihat panik, ternyata asumsi dia selama ini salah.
"Aku memang mencintaimu, kita berpacaran!" Di titik ini, kepala Baekhyun benar-benar sakit. Dia tak mengerti, sebenarnya kekacauan apa yang dia perbuat di masa lalu. Dia, anaknya, dan juga menantunya.
Dia menghamili anaknya, di sisi lain, dia juga berkencan dengan menantunya. Apa itu?
Sungguh, semakin dia berpikir keras, semakin kepalanya sakit. Seperti di hantam batu secara terus menerus, Chanyeol yang melihatnya pun turut khawatir. Seharusnya Chanyeol memberitahu lelaki itu secara perlahan, bukan sekaligus seperti ini.
"Baekhyun?" Chanyeol dengan panik memegang tubuh Baekhyun yang sepertinya akan terjatuh, segera menuntunnya untuk menemukan taksi.
Baekhyun pingsan dalam perjalanan menuju rumah sakit, beruntung ada rumah sakit terdekat di daerah situ. Dia juga tak lupa untuk menghubungi Sehun, biar bagaimanapun Sehun adalah kerabat terdekat Baekhyun.
Dokter sudah mengatakan, bahwa Baekhyun sepertinya kelelahan, tapi Chanyeol tahu bukan itu yang sebenarnya. Dia tidak bisa mengatakan kondisi Baekhyun yang sebenarnya, karena dia bukan kerabatnya. Chanyeol berharap, Sehun segera datang dan mengatakan yang sebenarnya pada dokter.
Chanyeol memejamkan matanya di depan kamar Baekhyun, duduk disana karena merasa lelah juga. Dan kembali rasa bersalah itu hinggap di pundaknya, Chanyeol harap tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Baekhyun.
"Sialan! Apa yang kau lakukan padanya!" Tiba-tiba Sehun datang dengan amarahnya, memukul wajah Chanyeol secara membabi buta.
"Sehun, tenanglah!" Chanyeol berusaha meredakan amarah lelaki itu, tapi sepertinya tidak cukup berhasil. Wajahnya sudah penuh le am, Sehun berhenti hanya saat beberapa orang berusaha memisahkan mereka.
"Pergi!" usir Sehun. Sehun bahkan tak segan untuk mendorong Chanyeol hingga jatuh, tak peduli semua orang di lorong mengatainya jahat.
"Aku ingin menunggu Baekhyun," katanya susah payah, karena sakit di pipinya. Beberapa suster bahkan menawarkan bantuan medis padanya, tapi Chanyeol menolak.
"Terserah!" katanya dengan kesal, buru-buru Sehun masuk bahkan sebelum Chanyeol masuk lelaki itu segera menutupnya, membuat Chanyeol sadar diri, dan hanya duduk di kursi tunggu lagi.
Tak lama, sekitar setengah jam. Sehun keluar kamar dengan tergesa, Chanyeol yakin terjadi sesuatu pada Baekhyun jadi Chanyeol memutuskan untuk masuk begitu saja tanpa mengetuk.
"Tidak punya sopan santun, hmmm?" tanya Baekhyun dengan sarkas. Lelaki mungil itu masih terbaring, tangannya mengepal menahan amarah, juga matanya yang berkilat tajam menatap tak suka pada Chanueol.
"Apa kau sudah ingat?" Baekhyun hanya diam. Tidak ingin menjawab pertanyaan, memangnya sebegitu lentingnya kah dirinya. "Pergi, aku ingin sendiri," usirnya pada Chanyeol.
Chanyeol tak keluar, tapi saat Sehun dan dokter sudah masuk secara perlahan dia tersingkir. Baekhyun bilang dia ingin sendiri, tapi tak menolak saat Sehun menyentuhnya, menemaninya, padahal Chanyeol tidak melakukan hal buruk pada Baekhyun.
"Aku pergi," pamitnya pada dua manusia itu, tapi tak sedikitpun di dengar, terlebih ntah karena mereka tuli atau apa. Sepanjang perjalanan dia berpikir mungkin dia memang tak begitu penting bagi Baekhyun, itu sebabnya Baekhyun melupakan dirinya—dititik ini Chanyeol lupa bahwa Baekhyun juga melupakan Seungwan.
...
"Sepertinya ini efek dari amnesia ringan yang Baekhyun derita, ingatan itu memaksa masuk sementara otaknya belum siap menerima, itu sebabnya Baekhyun pingsan." Perkataan dokter itu terus terngiang-ngiang di telinga Sehun bagaikan peringatan kematian, itu menakutkan. Bagaimana jika Baekhyun mengingat masa lalunya, dan parahnya lagi Baekhyun semakin membencinya. Sehun tak ingin itu, dia ingin tetap terkenang sebagai orang baik di memori Baekhyun, bukan orang jahat.
"Baekhyun, pulanglah ke China, aku masih ada urusan disini." Awalnya Baekhyun ingb membantah, tapi tidak jadi begitu melihat wajah gusar Sehun, lelaki itu akan tempramen, membuat baekhyun agak waspada.
"Ya, aku ingin Luhan yang menjemputku, tolong," pintanya. Tentu saja langsung disetujui Sehun, meski lelaki itu sempat menegang tadi. Sudah lama nama itu tak di dengar Sehun, dia terlalu fokus pada Baekhyun 2 Tahun terakhir ini.
"Ya sudah, sekarang istirahatlah, dan jangan temui bajingan itu lagi," katanya dengan kesal.
Baekhyun tak menanggapi, dia tahu bajingan siapa yang Sehun maksud, Chanyeol. Kondisinya yang drop ini pasti membuat Sehun panik dan menyalahkan Chanyeol tentu saja.
Baekhyun juga sebenarnya memang berniat menghindari Chanyeol, ingin menenangkan diri dulu dan mencerna apa yang terjadi sebenarnya. Beberapa bayangan samar-samar tadi memang diatangkap dengan baik, adegan demi adegan. Hanya saja dia tidak tahu kenyataan yang asli, lagipula dia tidak menemukan perkataan yang Chanyeol maksud.
"Dua hari lagi, kau akan pulang, aku akan mempersiapkan keberangkatanmu," kata Sehun seraya mengotak-atik ponsel pintarnya.
...
Perjalan dari korea ke China tidak memakan waktu sampai berhari-hari, jadi dia tidak terlalu terbebani. Saat dia tiba di bandara, Luhan sudah ada disana, menjemputnya menggunakan kursi roda. Dia memang masih lembar jujur saja.
"Beristirahatlah, aku akan membangunkanmu saat tiba di rumah." Baekhyun tak banyak berkata, hanya mengangguk, kepalanya agak pusing. Banyak yang ingin dia cetitakan pada Luhan, tapi sepertinya tidak sekarang.
Mungkin nanti malam
To Be Continue
Keanya bakal lebih dari 38 Chapter
Mulai bosen ya sama cerita ini?
17 Vote dan komen ya juseyo :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Mertua | CHANBAEK ✔️
Fiksi Penggemar[CHANBAEK][BxB] Park Chanyeol lelaki miskin yang kebetulan tampan, dan diincar oleh kaum hawa yang cantik tiada tara. Ya, setidaknya itulah yang orang pikirkan. Nyatanya Chanyeol hanya lelaki biasa yang mendamba akan cinta, dia menikahi putri dari...