00

4 1 4
                                    

°°°°°°°

Kringg~

“Pelajaran hari ini telah selesai. Sampai jumpa besok pagi dengan semangat belajar baru.”

Suara itu menjadi ciri khas yang di paling di tunggu oleh setiap murid. Setelah suara itu berbunyi, para murid berhamburan keluar dari kelas dengan menggandeng tas mereka masing-masing. Namun, tidak dengan murid yang duduk di kelas dua belas.

Murid kelas dua belas tetap berada di sekolah, karena mereka akan melanjutkan kelas tambahan setelah satu jam sejak suara bel berbunyi. Kelas tambahan dilakukan untuk persiapan masuk perguruan tinggi.

“Ra, mau ke mall atau pesan gofood?” tanya seorang gadis dengan rambut sebahu itu. Gadis ini sering dipanggil Dara.

“Sepertinya gofood aja deh, di luar lagi panas banget...,” keluh Ayara, gadis yang menjadi pesona di SMA Harapan.

“Baiklah. Mau pesan yang biasa ‘kan?” tanya Dara, dan di jawab anggukan oleh Ayara.

Ayara kembali fokus dengan sebuah kertas yang sedang ia tulis sesuatu, sedangkan Dara sedang memesan gofood untuk mereka berdua.

Suasana kelas XII MIA 1 saat itu cukup sepi, hanya Ayara dan Dara yang berada di kelas.

“Mau ke lapangan? Hirup udara gitu, sebelum stres sama pelajaran nanti?” usul Dara ke Ayara.

Ayara menoleh sesaat ke Dara, “ide bagus,” ucapnya bersemangat.

Lalu Ayara merapikan buku-buku yang berada di atas mejanya. Dara yang melihat itu tersenyum senang. Mereka berdua pun pergi ke lapangan untuk mendapatkan udara baru sebelum bimbingan belajar tambahan.

Jarak antara lapangan dengan kelas XII IPA 1 cukup jauh. Mereka harus melewati beberapa kelas terlebih dahulu, termasuk XII IPS 3. Salah satu kelas yang juga menjadi primadona di sekolah karena sikap murid di kelas itu.

Saat itu, tiba-tiba saja langkah Ayara berhenti. Ia mengintip dan bertanya dalam hatinya, “kenapa mereka berkerumunan?”.

Rasa penasaran Ayara pun tidak dapat tertahan. Ia masuk ke kelas itu, dan tentu saja penghuni kelas itu menjadi bingung dengan kedatangan Ayara.
Diri Ayara terdiam sesaat setelah berada di depan penyebab kerumuman itu.

“Siapa dia? Kenapa gue nggak pernah lihat dia?” gumam Ayara sambil melihat sosok yang kini ada di hadapannya. Ayara bahkan menganggapnya sebagai murid misterius.

Mata Ayara dan murid misterius itu sempat saling bertatapan dalam beberapa detik, tetapi  tiba-tiba Dara datang dan menarik tangan Ayara agar keluar dari kelas itu. Ternyata sejak tadi, Ayara meninggalkan Dara berjalan sendirian di sepanjang koridor.

“Lo gilak ya? Masuk ke kelas musuh bebuyutan? Lo mau di keroyok sama mereka?!” bentak Dara kepada Ayara.

“Apa salahnya sih? Kan gue cuman mampir karena kepo,” cengir Ayara kepada Dara.

“Ya tetap nggak boleh! Untung aja nenek sihir nggak ada di kelas, kalo enggak, tamat lo dibuatnya!” kesal Dara ke Ayara.

Ayara hanya mencibirkan mulutnya, “yaudah jadi nggak ke lapangannya?”.

“Enggak! Udah badmood gue. Mau balik kelas aja!” ucap Ayara kesal.

Ayara memutar arah jalan dan tujuannya. Ia memutuskan untuk kembali ke kelas saja. Akhirnya Ayara dan Dara menghabiskan waktu istirahat mereka hanya di kelas.

••••

Huhuhu mohon koreksi dan dukungannya 😊

Udah Hiatus 7 bulan, jadi ceritanya kaku banget dan banyak salah penulisan 😭

Ditunggu next part-nya yaa😊

Semoga sukaaa sama cerita 'AYARA'💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang