'5. PERSYARATAN KE-EMPAT.
Setiap manusia ngga selamanya bisa bertahan. Karna kenyataannya di dunia ini ngga ada yang abadi.
_ALIKA DWI CANTIKA_
***
Gempita baru saja tiba di rumahnya. Rumah sederhana namun tidak bertingkat itu terdapat di perkampungan. Sehari-hari memang seperti ini, demi kepentingan hari esok atau kebutuhan lainnya yang lebih penting, Gempita rela tidak jajan di sekolah hanya untuk uangnya di tabung. Tapi sesekali Gempita pun jajan bersama Alika.
Tapi sekarang, Gempita harus memikirkan bagaimana dia membayar hutang sebesar 200 ribu pada ibu kantin. Untung saja ibu kantinnya baik sehingga mengiyakan negosiasi Gempita pada ibu kantin.
Gempita membuka pintu rumahnya, ketika pintu itu terbuka lebar, senyum Gempita pun ikut melebar kala Cahya menyambut kepulangan Gempita dengan senyum yang tercetak tanpa rekayasa di bibirnya.
Cahya berlari dan langsung memeluk kakaknya. "Hallo, sayang." Sapa Gempita pada Cahya, Cahya menjawab. "Hallo."
"Cahya udah makan?" tanya Gempita dengan pelan. Cahya menggelengkan kepalanya.
"Kalo gitu, yu kita makan. Makan apa kita sekarang?" ucap Gempita, kini dia mencubit ke dua pipi Cahya gemas.
"Kaka sakit tau!" seru Cahya tak terima tapi tetap menggemaskan ekspresi wajahnya.
"Hahaha yaudah yu kita ke dapur," ajak Gempita di angguki oleh Cahya.
"Taro dulu tasnya baru deh ke dapur," ujar Cahya.
"Oh iya," kata Gempita. Kini dia lebih dulu menyimpan tasnya kemudian pergi ke dapur bersama Cahya yang mengikuti Gempita dari belakang.
Walau rumah yang sederhana tapi rumah ini begitu nyaman. Walaupun harus jalan kaki untuk sampai kerumahnya tapi itu menyenangkan karna bisa menyehatkan tubuh.
Intinya kita hanya perlu terbiasa dengan apapun yang dialami, baik luka maupun kesenangan.
"Ada telor sama mie, Cahya mau apa?" tanya Gempita sambil memperlihatkannya kepada Cahya, tangan kiri Gempita memegang telor sedangkan tangan kanan memegang mie.
Cahya menunjuk tangan kiri Gempita itu artinya menu hari ini adalah telor. "Mata sapi atau dadar?" tanya Gempita. "Dadar ka!" seru Cahya dengan Semangat.
"Siap captain, kalo gitu Cahya tunggu sini, Ka Pita buat dulu yah." Cahya mengangguk.
***
Setelah sepulang sekolah tadi dan makan bersama adiknya, Gempita pamit pada Cahya untuk pergi sebentar. Meninggalkan Cahya sendiri sejujurnya membuat Gempita tidak tenang, namun bila tidak dipaksakan bagaimana bisa dia mendapat uang untuk bayar hutang kepada ibu kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTA
Teen Fiction"kamu juga berhak bahagia." GENTA BY PHUWTRY ... "Rasa ikhlas yang paling hebat." PHUWTRY ... "Ta, gue kurang kaya ya buat lo?" GENTA MAHENDRA DEFRAS ... "Genta, lo pemenangnya." NAQITA GEMPITA ... Start ➡️ 03 Agustus 2021