Kelas mata kuliah pertama kebetulan telah selesai sejak beberapa menit yang lalu. Rosé memutuskan untuk kembali ke kos nya yang kebetulan dekat dengan kampus tempat ia menimba ilmu.
Selain itu, cacing di perut kecilnya sudah berdemo sejak dosen menjelaskan materi tadi. Minta segera diberi asupan. Alhasil ia bergegas keluar dari kelas.
"Ce, gw ngikut ke kos lu ya. Mager mau balik ketemu nenek gue yang berisik banget." Tiba-tiba suara Lisa, salah seorang sahabat seperkuliahannya yang kebetulan satu prodi dengannya menginterupsi langkah Rosé. Menyebabkan ia menghentikan langkahnya untuk menoleh pada sahabatnya itu.
"Yaudah cus yuk. Laper gue. Motor lo dimana emang?". Tanya Rosé pada Lisa.
"Gue parkir depan FH hehe". Cengir Lisa dengan watadosnya.
"Lo itu ya sukanya nyusahin diri sendiri. Padahal di FF ini kan parkiran ga kalah luas." Omel Rosé. Tidak habis pikir dengan kelakuan temannya yang satu itu. Mau-maunya berjalan kaki lumayan jauh hanya untuk parkir motor.
"Udah ah. Hayu balik buru panas ini. Entar item gue. Sia-sia dong gue pake skincare".
Kemudian mereka berjalan menuju FH untuk mengambil motor Lisa.
Rosé seorang perantau di kota dengan beberapa perguruan tinggi negeri yang salah satunya menjadi tempatnya berkuliah. Seperti anak rantau lainnya ia tinggal di rumah kos yang sengaja disewa untuk tempat tinggal sementara nya di sini.
Tidak ada keluarga maupun teman sekamar kos yang menemaninya. Karena ia lebih suka menyendiri.
Pengecualian untuk Lisa dan sahabatnya yang lain. Karena mereka hanya pergi ke kosnya untuk sekedar singgah jika ada jeda mata kuliah yang cukup lama. Kebetulan juga jarak rumah nenek Lisa dan kampus lumayan jauh. Sehingga membutuhkan sedikit waktu tempuh.
Mereka berdua berjalan beriringan ditemani cerita-cerita Lisa yang didengarkan dengan baik oleh Rosé. Karena memang Rosé lebih suka mendengar daripada didengar. Sesekali Rosé terkekeh melihat Lisa yang memanyunkan bibirnya kesal ketika habis membicarakan kecerobohannya. Lalisa Manoban memang mood maaker seorang Roséanne Park.
"Hei yang rambutnya pirang! Lo mau ngga jadi pacar gue?".
Seketika Rosé mengernyitkan dahinya bingung dengan keberadaan seorang lelaki yang entah dari mana kedatangannya sedang berdiri di hadapannya saat ini. Dan apa katanya tadi? Memintanya menjadi pacar. Yang benar saja.
"Apaan si lo! Gue gakenal sama lo! Gaje banget jadi orang."
Rosé menyahuti pernyataan lelaki itu dengan poker face-nya. Seketika pergi dari hadapan lelaki tersebut sambil menarik tangan Lisa yang membuat empunya sempat terjungkal sepatunya sendiri.
"Ce ce bentar dong!"
Sementara itu lelaki yang ditinggalkan oleh Rosé tadi tengah menahan rasa malu dan segala sumpah serapahnya untuk dilampiaskan.
Bahkan teman-temannya yang memberikan dare padanya itu hanya menertawakan saja tanpa ada niatan membantu. Terutama Gustav dan Jeka sampai matanya berair.
Jeffrey mengedarkan pandangannya ke sekitar. Ternyata banyak orang yang memperhatikannya.
Memang siapa yang tidak akan memperhatikannya. Muhammad Jeffrey al-Ghifary adalah ketua BEM Universitas. Bisa dipastikan banyak orang yang mengenalnya. Wajahnya yang tampan dan rupawan juga menjadi point plus yang sayang untuk diabaikan.
Sangat tidak etis mengumpat di depan banyak orang seperti ini. Bisa hancur image yang selama ini ia bangun. Sesegera mungkin Jeffrey kembali menghampiri teman-teman laknatnya dari tempatnya confess pada seorang perempuan berambut pirang tadi, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rosé.
.
.
."Lu tau ga si cowok tadi siapa?" Cerocos Lisa pada Rosé antusias usai menemukan motornya.
"Cowok yang mana yang lo maksud. Di kelas tadi juga banyak cowok". Timpal Rosé yang sebenarnya malas menjawab.
"Issshhh yang barusan nembak lo itu loh ce". Sahut Lisa sedikit kesal terhadap sahabatnya itu.
"Oh yang barusan? Ga tau gue. Ga mau tau juga". Sembari mengangkat kedua bahu, Rosé memutar bola matanya pertanda muak dengan pertanyaan Lisa.
Apakah Lisa tidak salah dengar dengan pernyataan Rosé itu. Tidak tau katanya? Hah demi kerang ajaib Spongebob! Bahkan tikus di gorong-gorong FF saja tahu kalau Jeffrey adalah ketua BEM universitas ini.
"Lu bilang apa ce? Ga tau! Heh lu makhluk dari mana si. Merkurius ya? Dia itu Jeffrey! Muhammad Jeffrey al-Ghifary. Ketua BEM universitas kita".
Perlu diketahui Rosé adalah tipikal orang yang hanya akan menjawab pertanyaan yang menurutnya penting saja. Jangan harap mendapat jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan yang sama sekali tidak penting. Rosé akan menjadi sangat menyebalkan untuk hal itu. Respon yang diberikan olehnya untuk Lisa barusan hanya "oh gitu" saja.
Lisa ingin mencak-mencak rasanya melihat sikap cuek tingkat dewa sahabatnya itu. Bagaimana ia bisa bersahabat dengan orang semacam Rosé yang sifatnya benar-benar bertolak belakang darinya. Memutuskan untuk membuang nafas kasar untuk melampiaskan rasa kesalnya. Lisa menghidupkan mesin motor lalu melajukannya setelah Rosé duduk anteng di jok belakang menuju kos sahabatnya itu.
Halo semuanya ff pertama ku nih about Jaerose, kapal kesayangan sejuta umat :)
Maklumin ya first nih maybe garing bgt. But mintol bgt dong vote sm komen yak gimana menurut kalian cerita ini. Tengkyuuuu see you on next capter
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoyed Boy - Jaerose Ft 97l
ФанфикMy first story about Jaerose karena lagi bucin banget mereka berdua. Gemes aja gitu. Ga pandai bikin summary maklumin hehe :D "Hei yang rambutnya pirang! Lu mau ngga jadi pacar gue?" Jeffrey al-Ghifary "Apaan si lo! Gue gakenal sama lo! Gaje banget...