Hai hai hai🥺 Kangen ga?
Maaf ya lama update🙏🏻🙏🏻
Oiyaa, di part 29 aku kan janji ya update 2chapter. Tapi kayaknya aku gabisa nepatin janji deh kali ini, soalnya kalian banyak yg nanyain update dan nungguin Jimin Alisa nongol. Ga tega kalo bikin nunggu lama.
Oke lebay, tapi abis ini aku mau nyicil part 31 biar masih berasa update 2chapter.
Tetep yaa, jangan lupa vote nya hehehe
Oiyaa, ternyata banyak dari kalian yg manggil aku min, author, thor, mimin. Jangan lagi yaa, aku ga marah, cuman ga nyaman aja🤗
Aku reza (ejja / kak ejja) 99L. Cewek dong yaa🤭 asli minang (padang) mau panggil Uni juga gpp wkwkwk
Semoga suka🥺🥺🙈
*******
"Bi, apa saat aku dibawa kesini kau tidak melihat ponselku?"
Maid tersebut menggeleng. "Tidak nona."
"Tas tangan kecil berwarna hitam?"
"Tidak juga, Nona."
Lantas Alisa menghela napas nya prustasi. Sudah berulang kali ia ingat-ingat dimana ponsel itu berada, tapi Alisa tidak mendapatkannya. Seingat Alisa, kemarin malam dia memang membawa ponselnya. Ponsel tersebut ada di dalam tas tangan kecil yang ia pegang di malam acara tersebut.
Gaun yang kemarin malam Alisa kenakan sudah terlipat rapi di atas nakas, tidak ada tas kecil yang ia cari, pun bersama ponselnya. Dimana ponsel itu berada?
Alisa berdecak sebal. Kembali ia dudukkan tubuhnya di sisi ranjang. Padahal ia sangat ingin menghubungi ayah dan ibu nya atau Taehyung agar bisa menjemputnya dari sini. Alisa tidak nyaman tinggal serumah dengan Yeonjun. Sama sekali tidak nyaman. Tapi, mau pergi sekalipun atau pulang kerumah Alisa tidak sanggup rasanya.
Makanya ia terpaksa tetap tinggal sampai ia rasa pikirannya tenang dan bisa mengambil keputusan.
Tapi, kemana Yeonjun? sejak semalam Alisa tidak lagi melihat dan mendengar suaranya dirumah tersebut.
"Dimana tuan kalian?" tanya Alisa pada maid yang setia menjaganya di dalam kamar.
"Ada di bawah, nona." jawab salah satu dari mereka.
"Aku ingin--"
"Nona tidak boleh keluar kamar." tubuh Alisa di tahan dan kembali dibawa duduk. "Tuan meminta kami memastikan agar nona tetap berada di tempat tidur."
What the hell?
"Aku sudah baik-baik saja, tidak perlu--"
Lagi, tubuh Alisa di tahan dan dibawa untuk duduk kembali. "Maaf nona, perintah tuan besar tidak pernah dibantah sebelumnya."
Mendengar itu Alisa langsung tergelak. "Dia cuma bocah tengil yang selalu menggangguku disekolah, jadi tenang saja." kemudian Alisa bangkit lagi, "Tuan besar kalian itu tidak akan marah kalau teman nya--"
"Aku pikir kau adalah adik ipar Tuan Jackson."
Alisa mengangguk meski ragu. "I-iya, suamiku adalah adiknya. Kenapa?"
"Barusan nona bilang Tuan besar adalah teman sekolah nona."
Kini Alisa yang malah di buat bingung. "Aku?" sambil menunjuk ke dada nya sendiri. "Aku sedang membicarakan Yeonjun, tuan kalian. Bukan Jackson Oppa."
Ketiga maid itu langsung menggaruk tengkuk mereka masing-masing bingung. Pun Alisa ikut menatap tidak mengerti. Situasi macam apa ini yang mempertanyakan siapa yang sedang mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY IN MY LIFE || [PJM]✓
Fanfiction"Anak kecil harus pulang." Jimin menggenggam tangannya. Berharap yang ia cari sedari tadi bisa ia bawa kembali. Namun Alisa tidak berharap demikian. "Tidak, aku tidak ingin pulang." "Alisa," "Aku mau kita bercerai." Start : 21maret