Pukul 02.00 dini hari,...
Apartemen mewah yang sebelumnya sunyi itu mendadak ramai oleh para pelayan nya yang terbangun bersamaan, jeritan keras yang jadi penyebab nya segera mereka kenali dari siapa.
Dan ketika semua pelayan itu lengkap terkumpul di depan kamar sang tuan, mereka lekas mengerti. Tuan muda yang telah mereka layani selama bertahun-tahun kini telah berpulang.
Akaashi Keiji, 25 tahun. Pemilik perusahaan besar Fukurodani group company. Meninggal dini hari tepat ketika malam pertama nya dengan alasan yang belum diketahui.
"Apa itu suami nya?"
"Iya, dia meninggal tepat setelah pernikahan."
"Kasihan sekali,... Apa yang terjadi?"
"Tidak ada yang tau, itu cukup mencurigakan juga. Tapi seperti nya polisi masih berusaha mengungkap kasus ini."
"Seperti nya aku dengar ia sudah sakit sejak beberapa waktu lalu?"
"Entahlah. Siapa yang tau."
Osamu, yang tak lain adalah 'suami' yang dibicarakan banyak orang itu mendengar nya, ia bisa mendengar dengan jelas itu. Namun ia tak sempat mendengarkan lebih jauh, ia masih menyesalkan apa yang sudah terjadi.
Bagaimana semua terjadi begitu cepat, mengingat baru kemarin cincin mungil itu ia pasangan kan di jemari manis Keiji. Baru kemarin mereka berdua meresmikan hubungan, tertawa bersama dalam suasana hangat yang bahagia.
Dan kini kekasih tercinta nya itu telah tidur dengan tenang tanpa dapat bangun lagi selamanya. Bahkan semuanya terjadi begitu cepat, hingga Osamu belum sempat memahami apa yang terjadi.
Entah sudah berapa banyak ia keluarkan air mata, hingga mata Indah itu bengkak. Pipi nya pun telah begitu sembab setelah menangis sejak pagi, bahkan hingga kini pun air mata itu masih enggan terhenti.
"Kenapa harus kamu, Keiji... Kenapa?" sesal Osamu masih enggan meninggalkan pemakaman yang telah sepi.
Osamu tidak bisa memikirkan apapun lagi, ia mungkin masih akan lebih lama di sana bila seseorang tidak menepuk pundak nya.
"Samu, pulang ya?"
Itu adalah Atsumu yang tak lain adalah kakak kembar nya, pemuda itu menarik dan memeluk adik nya. Mencoba menenangkan.
"Maaf gua terlambat dateng, sekarang pulang ke rumah, ya?" bujuk Atsumu.
Osamu masih terlihat enggan sekali meninggalkan tempat itu, namun pada akhirnya ia hanya menunduk pasrah dan mengangguk. Untuk beberapa alasan tangan nya mengepal erat.
"Kalian tau rumor itu, ngga?"
"Oh, tentang anak kembar kaya Raya itu? Mereka udah sama sama nikah, kan?"
"Iya, nikahan mereka ngga selisih lama juga. Selisih nya kira kira 2 bulanan. Tapi bukan itu yang jadi gosip."
"Spill the tea kaka."
"Si kakak nikah nya baru dapet seminggu gitu katanya, terus pasangan nya meninggal. Trus yang parah si adik, nih. Pasangan nya meninggal semalam setelah nikah."
"Kok serem?!"
"Iya, tapi kasian juga ngga sih."
"Udah deh jangan gosipin lagi, kasian."
"Bubar bubar, dasar tukang lambe."
"Dih, sok suci. Udah deh bubar aja bubar."
.
.
.
[To Be Continue]
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantarella
FanfictionSelama ini Motoya hanya mengenal paman nya sebagai seorang lelaki kesepian yang suka usil pada nya. Miya Atsumu namanya. Suatu hari lelaki itu menghubungi nya hanya untuk mengisi kebosanan dengan menceritakan sebuah kisah yang berhubungan dengan sej...