*◌ೃ 45 selesaikan semua sekarang

457 70 4
                                    

Jadi ini yang jawaban yang Jungwon maksud?

Chapter Forty-five

"jangan lu rusak hubungan gue sama dia lagi."

Merasa situasi sudah aman, Wonyoung cepat keluar dan langsung menghampiri Aejin yang sudah berada diambang kesadarannya.

"k-kenapa... Hah... Di.. Sini?" tanya Aejin dengan suara yang terputus putus.

Seakan tuli, Wonyoung hanya fokus pada luka Aejin, dan membantu menghentikan pendarahan sebisanya. Terlihat Aejin yang terus memegangi perutnya membuat rasa curiga Wonyoung muncul.

Wonyoung mencoba melihat apa yang Aejin sembunyikan. Terlihat jelas bekas jahitan yang kondisinya bisa dibilang tidak baik baik saja.

"KENAPA LU GAK BILANG?! hiks... Kenapa..?" Wonyoung marah, marah pada dirinya sendiri karena sudah menjadi sahabat yang buruk. Dia bahkan tidak mengetahui apa yang Aejin alami selama ini.

Aejin tidak bisa melihat sahabatnya menangis, apa lagi karena dirinya. Sangat menyakitkan.

Diusap air matanya kasar, dia sadar Aejin lebih penting sekarang. "tunggu sebentar, gue cari bantuan." Wonyoung berlari dengan cepat, mencoba mencari bantuan secepatnya.

"JAY! JAKE!"

Jay dan Jake yang merasa terpanggil menoleh. Tanpa basa basi Wonyoung cepat menarik keduanya, tidak peduli mereka yang sedang marah dan memberontak memanggil namanya.

"heh?! Lu bawa kita ke toilet cewek?! Lu mau apain gue hah?! Gue masih suci!"

"Jake! Bisa diem gak?! Gue disini minta tolong, bukan buat hal yang nggak nggak!"

Pintu toilet terbuka, Jay dan Jake langsung menghirup bau anyir yang sudah memenuhi toilet tersebut. Terlihat Aejin yang sudah kehilangan kesadarannya sepenuhnya.

"tolong gue bawa dia ke rs cepet!" kesal Wonyoung saat melihat Jake dan Jay yang hanya melamun memandangi sekujur tubuh Aejin yang sudah berlumuran darah.

"lu mau mutilasi dia?! Astaga Wonyoung! Gue kira lu anak baik baik." ucap Jake.

"BERCANDAAN LU KAGAK LUCU GOBLOK! BANTUIN GUE!" Jay berjongkok dan menyuruh Wonyoung menaikan Aejin ke punggungnya.

Jay cepat membawa Aejin menuju gerbang sekolah, sedangkan Wonyoung sibuk memanggil ambulance. Dan Jake? Dia hanya bisa berlari sekuat tenaga di belakang mereka.

Sebenarnya Jake heran, bagaimana Jay kuat menggendong Aejin dan masih dapat berlari sangat cepat? Apa Aejin seringan itu? Jake jadi ingin coba menggendong Aejin, mungkin nanti pas menikah dengan Aejin. Ga jelas skip.

*•••*

"

kalian pulang aja." ucap Jungwon yang melihat Wonyoung, Jake, dan Jay semakin lelah menunggu Aejin.

Saat sampai di rumah sakit mereka langsung menghubungi Jungwon. Karena seingat Wonyoung, Jungwon adalah orang terdekat Aejin.

"kenapa gue harus pergi?!" tolak Wonyoung.

"karena lu gak peduli." jawab Jungwon singkat. Wonyoung hendak berbicara namun Jungwon kembali berbicara, "dan masalah hebat baru akan dimulai."

Wonyoung menoleh kearah lorong rumah sakit, dan terlihat seorang pria dewasa yang tidak lain adalah Papa Aejin. "itu cuma Papa Aejin. Apa masalahnya?" tanya Wonyoung.

"lu gak ngerti apa apa. Mending lu pergi sebelum lu masuk dalam masalah ini juga." peringat Jungwon. "tapi-"

"MANA AEJIN?!" Kerah seragam Jungwon sicengkram, tubuh Jungwon terangkat. "cih, anda hebat ya? Aejin ada di siksa, kalau begini dicari."

Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang