"Benar ... terlihat seperti mesin pembunuh manusia."
Nanami melepaskan pelukannya dan menatap Natsu. Benar, yang dari tadi mengoceh membuat telinga Nanami sakit itu adalah Natsu.
Nanami akui gadis itu cukup hebat, namun sedikit tidak manusiawi bertarung menggunakan benang.
Bakat gadis bernama natsu itu berbahaya. Setidaknya harus memotong salah satu tangannya agar dia jinak pikir Nanami.
"Hilang seperti ditelan angin dan sekarang tiba-tiba muncul terus mengoceh. Kau perempuan sedeng," sarkas Nanami.
"Nami-chan siapa dia?" tanya Mikey.
"Hmm, hanya manusia penganggu."
Izana berdiri di depan Natsu. "Natsu, pertarungan kita sudah selesai. Tenjiku mengaku kalah, jadi tidak usah mencari masalah."
Natsu terkekeh sinis. "Untuk apa aku mematuhi mu?"
"Aku pemimpin Tenjiku, kau anggota Tenjiku. Bukan hal aneh kalau kau harus mematuhiku." Izana menatap tajam Natsu.
Nanami menatap tangan Natsu yang terlihat mencurigakan. Dia memiliki rasat buruk.
"Izana ... Izana kau memang manusia malang ya. Aku tidak pernah mematuhimu, aku berada Tenjiku hanya untuk mengawasi dua bocah ini," ujar Natsu melirik Kisaki yang masih pingsan dan beralih menatap Hanma yang terlihat mengerikan.
Uhh, wajah Hanma benar-benar tertutup dengan darah. Ya tentu saja itu perbuatan Nanami.
"Maksudmu?"
"Aku tahu kau tidak terlalu bodoh, kau pasti tahukan Kisaki menggunakanmu? Tapi karena dendam tolol mu itu, kau membiarkannya. Pemimpin kami bilang, 'Natsu kau harus menjaga Kisaki dan Hanma, jangan sampai mereka mati.' Ya itulah tugasku." Natsu menatap santai Izana.
"Maka dari itu." Natsu menggerakkan tangannya. "Matilah kau Kurokowa Izana."
Bug
Duak
"IZANA!"
"NAMI!"
Semua orang terpaku melihat Nanami yang sudah terikat dengan benang-benang Natsu dan Izana tergelatak di tanah karena Nanami menendangnya terlalu keras.
"NAMI-CHAN." Mikey berlari dan ingin menendang Natsu. Namun tiba-tiba seseorang menggunakan jubah hitam menghalanginya.
"Siapa kau?!" tanya Mikey dengan nada tinggi.
Orang itu tidak menjawab, dia malah mengeluarkan pisau kecil dan mengarahkannya ke leher Mikey membuat Mikey mundur. Kedua obsidiannya membulat saat merasakan darah keluar deras dari lehernya.
"MIKEY!" teriak Emma, gadis pirang itu menyerang orang yang bertudung hitam tadi.
Draken melihat Emma menyerang orang itu ingin membantu, namun seseorang mengarahkan pedang di lehernya. "Diam atau mati."
"Draken-kun," teriak Takemichi.
Draken berkeringat dingin saat tatapan mereka bertemu. Pria itu memiliki mata berwarna hijau, namun dia memakai masker hitam hingga wajahnya tak nampak.
Sedangkan Natsu mengencangkan benangnya yang berada di leher Nanami, membuat Nanami tercekik dan susah bernapas. Bahkan lehernya sudah mengeluarkan darah karena tajam benang tipis itu.
"HAHAHA NA-CHAN SEPERTINYA KAU AKAN MATI SEKARANG!" teriak Natsu.
"Ukh, le-lepas," ringis Nanami mencoba menggerakkan tubuhnya, namun dia tidak bisa bergerak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Tokyo Revengers
FantasiaMasuk ke dunia Tokyo Revengers. Nanami bertekad untuk melindungi Mikey apa pun yang terjadi. Karya asli ken wakui Saya hanya meminjam.