Bedah Buku
“Seni Bela Diri Sejati : Bangkitnya Putra Garuda”
karya WestReversed• [ Sinopsis ] •
Kala Piningit, seorang anak yang hidup di kaki Gunung Loro Kembar mengira musibah menjatuhi dirinya saat ledakan besar di puncak Loro Kembar. Saat ia hampir tak memiliki harapan untuk hidup, tak disadari dirinya menemukan kakek sepuh ringkih yang perlu diselamatkan. Harapan hidup kembali mengisi jiwanya yang kosong, berkat kemurnian jiwa, semesta telah memilihnya untuk menempuh jalan panjang menyelamatkan Nusantara.
Inilah kisah tentang kelahiran Kesatria Garuda, sang Putra Garuda. Dimana Kesatria Garuda tidak lahir di perut sang ibu, melainkan lahir dari ketabahan jiwa.• [ Review ] •
PUEBI yang digunakan pada prolog sudah sangat tepat. Saya menemukan sedikit kesalahan tanda baca pada bab 2 yakni bagian “Suara yang dikeluarkan Akhza sangat pelan dan lembut, namun, dapat terdengar sangat jelas di telinga Satrya yang jauh di seberang sana.” Sebaiknya penulisan kata namun diberikan di kalimat selanjutnya dan menggunakan koma, seperti “Suara yang dikeluarkan Akhza sangat pelan dan lembut. Namun, dapat terdengar sangat jelas di telinga Satrya yang jauh di seberang sana.” Mungkin seperti itu lebih baik.
Prolognya sangat bagus dan menarik para pembaca dengan satu kalimat yang tertera yakni “Ini adalah medan tempur, apa pun yang terjadi adalah risiko…”. Ilustrasi yang ada pada pembuka setiap chapter menambah semangat para pembaca untuk melanjutkan bacaannya. Bahasa yang dikenakan pada cerita ini merupakan bahasa baku sehingga membuat kesan ketegangan semakin terlihat.
Penggambaran atau narasi yang dituliskan pada bab 2 sangatlah menarik. Narasi yang mendetail seimbang dengan percakapan antar tokoh yaitu Akhza dan Satrya. Majas yang digunakan pun menambah kesan indah pada penggambaran latar. Pada bab 2, pembaca disuguhkan dengan perbedaan pendapat antar dua tokoh utama yang berdiri kokoh di masing - masing puncak Gunung Loro Kembar. Bagian bab - bab awal yang langsung menjurus ke aksi membuat cerita ini tidak terlalu bertele - tele untuk menceritakan kisahnya.
Mungkin lagi - lagi hanya itu review dari saya. Kurang lebihnya mohon maaf, terutama pada bagian PUEBI atau adanya ketidaksesuaian review dengan cerita yang ada.
Bahan review : Gapura True Martial Art dan 2. Gunung Loro Kembar
Kelebihan:
Cerita mengangkat persilatan gaya Nusantara. Memiliki imajinasi yang high pada peletakan kerajaan dan sejarah kerajaan, bukan mengambil pada kerajaan asli Nusantara. Memiliki sisi petualangan dan sikap kesatria. Juga memiliki beberapa pedoman hidup.Kekurangan:
Tidak kompleks dalam penceritaan. Terlalu banyak membuang tokoh. Gaya bahasa yang tidak konsisten. Terlalu berlebihan dalam tulisan. Alur kadang cepat kadang lambat.Dari awal mulai jalan cerita, penulis sudah menyuguhkan adegan pertarungan yang mendebarkan. Bahkan penulis memberikan sketsa simple yang menggambarkan latar tempat di cerita. Penggunaan diksi yang beragam dan world building fantasi-action yang oke pun menambah poin plusnya.
Namun, ada kekurangannya sedikit. Terdapat beberapa kata yang kurang efektif dan terkesan boring (diulang-ulang). So, mungkin ke depannya bisa makin bagus lagi. Semangat!
Kelebihan :
Cerita yang disajikan sangat menarik dan anti mainstream, terdapat beberapa gambar-gambar yang menarik, dan dapat menjadi penggambaran pembaca dengan mudah. Penggambaran kejadian sangat detail, bahasa yang digunakan juga mudah dipahami. Tema yang diangkat sangat mengagumkan, menambah adat Nusantara yang mungkin jarang di temui. Pemburu action wajib mampir, recommended banget gak akan nyesel.Kekurangan :
Bagi saya pribadi nama nama tokoh sulit untuk diingat, mungkin dari penulisannya. Mungkin itu saja dari saya, selebihnya semuanya sudah baik, sekian. Terimakasih.Salam manis,
Tim Actioner
KAMU SEDANG MEMBACA
Recensio Book
DiversosKali ini, Black Pandora Club menghadirkan kemudahan bagi kalian para pembaca Wattpad untuk mengenal karya-karya master piece dari para member BPC, hanya dengan melalui satu "portal teleportasi" saja. Eits, tunggu dulu. Portal teleportasi? Yaps! Kont...