______________________________________________
Mengenangnya di hari sabtu dan mencari petunjuk di atap sekolah.
______________________________________________❄️°°°ZO: WTWSFAW°°°❄️
Biar Park Aeri jabarkan satu per satu."Maaf, karena saya harus menyita waktu istirahat kalian beberapa menit ke depan."
Pertama, kenapa kemampuan itu tiba-tiba ia miliki tanpa aba-aba?
"Kami para wali kelas diperintah untuk menyampaikan pengumuman penting, terkait agenda penampilan dari perwakilan masing-masing kelas dalam acara pentas nanti."
Kedua, kenapa harus dia yang memilikinya padahal jelas-jelas Aeri tidak pernah percaya apapun mengenai hal berbau fantasi? Terlebih hal seperti itu sangatlah mustahil hingga Aeri takkan pernah mau percaya.
"Apa itu artinya, salah satu dari kami diminta menampilkan sesuatu tentang apa pun itu, ssaem? Apakah kami bebas memilih mau menampilkan apa?"
"Ya. Kurang lebih seperti itu."
Ketiga, kenapa gadis itu seolah 'dipaksa' mengetahui sesuatu?
"Saya tahu, di antara tiga puluh murid di kelas ini, pasti ada yang memiliki bakat terpendam, bukan? Kalian tidak usah sungkan untuk mencoba. Ini adalah satu dari sekian banyaknya cara dalam berproses guna mengembangkan apa yang kalian minati. Jadi, jika ada yang bersedia, saya persilahkan untuk mengajukan diri."
Keempat, apakah Aeri bisa jamin bahwa semua keanehan yang ia alami sejak kemarin-kemarin adalah hal biasa?
"Saya ada saran, ssaem!"
"Baik, Han Jungmin. Silahkan!"
Kelima, apakah sikap cuek Jungmin selama ini adalah dampak dari rasa penyesalannya terkait kematian Lee Beomgyu? Sama seperti... Park Aeri terhadap Hwang Rein waktu ituㅡ mereka sama-sama menyesal.
"Menurut saya, kita bisa menampilkan puisi. Saya rasa itu cukup unik karena sekolah kita masih kekurangan murid dalam mengembangkannya hingga kurang populer. Dan sepertinya, Shin Rana bisa jadi orang yang tepat untuk itu. Yang saya tahu, dia pandai dalam sastra."
"Hum... saya rasa itu ide bagus. Mungkin dengan itu kepala sekolah jadi tertarik untuk mengembangkan sastra karena kelas kita. Shin Rana, bagaimana pendapatmu? Kau bersedia?"
Keenam, kenapa Aeri merasa baru mendengar nama baru? Dia sudah seminggu di sini, tapi rasanya hanya tahu satu orang saja.
Han Jungmin.
Ya, hanya dia, karena anak itu adalah ketua kelas.
Oh, ayolah! Guru-guru bahkan tidak pernah melewatkan kegiatan presensi setiap masuk. Kemana saja Aeri selama ini? Kenapa sejak awal, dia tidak menyadari bahwa teman sekelasnya memang penuh misteri? Sikap murung yang menurutnya bukan seperti sedang berduka di hari pertamanya masuk beberapa hari lalu itu, kenapa Aeri baru sadar akan hal itu sekarang?
Apa itu artinya, kepergian Lee Beomgyu bukan karena depresi akibat sering dihukum, melainkan ... karena dirundung?
Baiklah, yang barusan itu adalah pertanyaan ketujuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A While
Fantasia[𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂] Park Aeri tidak pernah berpikir bahwa kehidupan seseorang di luar sana rupanya tergantung pada pilihannya. Ada satu pemuda Seoul yang seharusnya bisa ia selamatkan saat itu. Jika saja waktu dapat diulang, gadis itu ingin memulai s...