KEZIA GRETHANIA SAGANTARA, seorang pianis muda yang cantik dan pintar. Berasal dari keluarga yang harmonis dan juga berada, membuatnya selama ini mengira hidupnya berjalan dengan baik, tanpa ada masalah apapun. Namun, ternyata apa yang Kezia kira se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
Starplanet Cafe 📍
Ting!
Suara dentingan pintu cafe berbunyi.
Seorang cowok tinggi dengan bahu lebar yang khas baru saja memasuki cafe. Ketiga temannya yang berada di sudut kanan cafe langsung melambaikan tangan dan memanggil cowok itu.
"Lo dari mana aja sih? Hampir sejam lo ngaret!" kata Ziggy memberi pukulan pelan bahu cowok itu.
Gastan yang baru saja tiba langsung duduk di kursi yang tersisa.
Devan menatap Gastan yang hanya diam tidak menjawab. "Dijawab dong tuan muda Vandiarga. Darimana aja lo?"
"Ada yang harus gue kerjain tadi di sekolah bentar," jawab Gastan seadanya. Ketiga temannya mengernyit karena Gastan berbicara dengan malas. "Ngerjain apa? Tentang baseball?" tanya Devan lagi.
Gastan hanya mengangguk.
"Yaudah jangan diinterogasi anak orang. Lebih baik pesenin minum gih sana," ucap Virga setelah melihat respon Gastan.
"Dengerin tuh kata Virga! Lo dari tadi bacot banget tanyain gue! Pesenin minum sana," kata Gastan yang sedang menatap Ziggy.
"Lah kok gue?"
"Ya terus siapa lagi, Gy? Kan lo sahabat baik tuan muda Vandiarga dari kecil."
Ziggy menatap sinis Devan yang baru saja bersuara. Cowok itu kemudian menoleh ke arah Gastan. Melihat tatapan Gastan yang masih dengan songongnya menyuruhnya untuk memesankan minuman, Ziggy menjadi bertambah kesal.
"Iya, gue pesenin sekarang! Emang lo pada tega banget sama gue," Ziggy beranjak dari kursinya dan pergi memesankan minum untuk Gastan dengan perasaan kesal.
Gastan hanya terkekeh melihatnya.
Gastan, Ziggy, dan Virga memang sudah berteman sejak kecil. Mereka berteman saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Berbeda dengan Devan yang baru bergabung dengan mereka ketika sekolah menengah pertama.
Tak lama kemudian, Ziggy datang dengan membawa milkshake coklat dan sepiring pasta di tangannya. Wajah cowok itu ditekuk, sepertinya Ziggy masih merasa kesal dengan yang tadi.
"Buset lo masih kesel aja," kata Devan melihat wajah tekuk Ziggy. Tidak ada respon. Ziggy masih mempertahankan wajah kesalnya. Gastan menatap temannya itu heran. "Nanti semua pesenan gue yang bayar deh. Udah lo jangan kesel lagi deh, Gy." Gastan kemudian meminum milkshake coklatnya.
Mendengar perkataan Gastan, wajah Ziggy langsung berubah. Yang tadinya ditekuk langsung berubah cerah.
Virga yang melihat itu langsung mengerutkan keningnya. Hanya dengan mendengar Gastan yang mengatakan akan membayar semua pesanan mereka, wajah Ziggy langsung berubah cerah? Memang dasar teman tidak bermodal.