jungwon dan daniel sama-sama tak bisa menahan rasa terkejutnya. bedanya, daniel membuka mulutnya lebar-lebar, sedangkan jungwon mulai memasang wajah datarnya a.k.a poker face.
"el, ntar kamu kemasukan nyamuk loh." -jay
"h-hah?" -daniel
"mulutnya ditutup. ntar ada nyamuk masuk." -jay
daniel sontak menutup mulutnya. tapi tetap saja, daniel masih membuka mulutnya. beda lagi dengan jungwon, lelaki manis itu tiba-tiba menundukkan kepalanya.
"kenapa tiba-tiba, mas?" -jungwon
jay tahu. jay tahu bahwa jungwon belum sepenuhnya muvon dan dia sudah memberi kabar kalau dia akan segera menyebar undangan, buka terop, makan-makan.
"maaf, won. ini semua yang minta papa jake." -jay
"mas tau kan aku belum sepenuhnya pindah?" -jungwon
"mas tau, won. mas juga awalnya gamau, tapi kondisi papa jake yang bikin mas mau nikah dalam waktu deket." -jay
daniel dan jungwon kompak melihat satu sama lain, seolah mengerti apa maksud kakak mereka dari kata kondisi. yang mereka tahu hanya satu, keadaan camer jay sedang tidak baik-baik saja.
"papanya kak jake sakit?" -daniel
"iya." -jay
"sakit apa?" -jungwon
"kanker. stadium akhir." -jay
hati jungwon langsung nyes dengernya. dia sekarang jadi berpikir, bagaimana jika dia yang berada di posisi jay? pasti sudah uring-uringan.
daniel lalu memeluk jungwon yang tiba-tiba menangis. jungwon juga tidak tahu kenapa dia menangis. semua yang dia rasakan seperti nano-nano. campur semua dah kayak es campur.
"kamu... harus bisa muvon, jungwon sayang." -jay
"maaf, jungwon. tapi emang kita gabisa bersatu." -jay
kalau saja jungwon berada di grand canyon sekarang, dia akan berteriak sekeras-kerasnya, bermaksud menyalahkan Tuhan yang entah kenapa jahat sekali dengannya.
but who knows, God's plan is never wrong.
"kak juju punya el sama kak niki disini. jangan nangis kak~" -daniel
pelukan antara daniel dan jungwon terlepas. sambil menyeka air matanya, jungwon berusaha menampilkan senyum terbaiknya, walaupun hatinya sungguh terpuruk sekarang.
"mas jay bahagia ga sama kak jake?" -jungwon
"mas bahagia." -jay
"then do it. as long as it makes you happy, i'm willing to let you go. even if it hurts." -jungwon
>>>>>>>
semua penghuni mansion milik jay berada di ruangannya masing-masing. kamar maksudnya. begitu juga dengan jungwon.
apa yang dilakukan jungwon sekarang sangat relateable. galau, menangis, sedih semuanya jadi satu. air matanya daritadi tak berhenti mengalir.
posisi jungwon sekarang berada di jendela sembari memandang indahnya langit malam yang bertabur bintang. tak seperti kondisi hatinya yang seperti terowongan. gelap.
"k-kenapa endingnya selalu gini.." -jungwon
"aku capek, Tuhan. ka-kalo aja kemaren niki ga nolongin aku, mungkin sekarang aku udah bahagia diatas sana sama papa mama." -jungwon
YOU ARE READING
brandy, jaywon.✔
Fanfic[COMPLETED] "𝘪𝘧 𝘪 𝘤𝘢𝘯'𝘵 𝘩𝘢𝘷𝘦 𝘣𝘳𝘢𝘯𝘥𝘺, 𝘪'𝘭𝘭 𝘩𝘢𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘴 𝘮𝘺 𝘣𝘳𝘢𝘯𝘥𝘺." -𝘫𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘯 WARNING! -boyxboy -harsh words -jay top, jungwon bottom