Kejutan yang menyakitkan

106 44 62
                                    

"Terkadang apa yang kita rencanakan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan" || Dion

🍁✍️🍁

"Cece sayang" panggil seorang laki-laki dengan suara khas bariton nya.

"Cece mau kemana? Tungguin Dion ihh" ucap Dion mengejar-ngejar Circle.

"Dion ada salah yah sama Cece? Kalo iya Dion minta maaf, Dion gak suka kalo didiamin sama Cece" ucap Dion lelah karena hari ini Circle berbeda.

"Atau jangan-jangan Cece sudah tidak sayang Dion? Cece jahat, Cece pasti punya cowok lain kan?" Tuduh Dion dan nyaris membuat Circle berhenti dan menatap kekasihnya itu.

Dion menghampiri Circle dan bertekuk sambil memeluk pinggang Circle.

"Cece kenapa gini?" Ucap Dion menangis enggan untuk melepas pelukannya. Semua tingkah Circle nyaris membuat pria dingin dan cuek itu menjadi manja seperti anak kecil.

"Dion gak mau diginiin, Cece jahat. Cece pasti mau ninggalin Dion kan?" Ucap Dion di sela-sela tangisan. Hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian murid-murid di sekolah.

"Lihat lah Dion sangat banget sama Circle, tapi Circle nya gak peduli. Emang gak tau diri banget tuh jadi cewek" ucap salah satu siswi. Circle hanya mematung mendengar ucapan mereka semua.

Tidak tega melihat kekasihnya menangis, Circle pun bersuara dan memberikan perhatian.

"Dion sayang, pacarnya Cece yang paling ganteng. Jangan nangis lagi yah! Cece gak akan ninggalin Dion" ucap Cece lembut seraya mengusap-usap kepala Dion.

Hal itu membuat tangisan Dion redah. Bayangkan seorang cowok yang begitu dingin dan cuek, yang menjadi idaman seluruh cewek di sekolahnya. Harus tunduk pada gadis yang bawel dan keras kepala.

"Cece janji akan selalu bersama Dion kan?" Ucap Dion menatap mata Circle.

Deggg

Bagaikan ditusuk-tusuk bagaimana mungkin Circle berjanji sedangkan ia tahu bahwa mereka akan berpisah sebentar lagi.

"Emang aku mau pergi kemana?" Tanya Circle memegang pipi kekasihnya itu.

"Aku akan bersamamu selalu sayang" ucap Circle mencium pipi Dion. Hal itu membuat Dion senang, dan menggendong Circle layaknya karung beras.

"Dion-nnn" teriak Circle seraya memukul-mukul punggung bidang Dion yang tampak gagah.

"Dion turunin aku bukan anak kecil ih" ucap Circle kesal kepada kekasihnya itu. Namun bukannya diturunkan Dion malah tetap berjalan di lapangan menggendong Circle hingga ke kelasnya.

"Siapa suruh kamu bikin aku nangis,hm?" Balas Dion dengan datarnya.

"Cece minta maaf ke Dion. Iya Cece salah" ucap Circle merasa bersalah.

"Iya udah aku maafin, sekarang masuk kelas sana!" Ucap Dion ketika sampai di depan kelas Circle.

Circle baru sadar ternyata dari awal di lapangan dia digendong sama Dion hingga sampai di kelasnya.

"Dion manusia bukan?" Tanya Circle setelah diturunkan. Dion hanya berkerut mendengar pertanyaan konyol yang baru saja dilontarkan wanitanya.

"Tidak aku bukan manusia, aku makhluk astral" ucap Dion asal.

"Serius? Berarti selama ini aku pacaran dengan makhluk astral?" Tanya Circle dengan polosnya.

"Cece kesambet yah?" Tanya Dion memegang kening wanitanya.

"Aku ini manusia, lagian mana ada makhluk astral seganteng aku" ucap Dion dengan bangganya.

Buggg

"Awww sakit Cece" ucap Dion memegangi kepalanya.

lelaki untuk CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang