20. Surat Izin Mencintaimu

82.8K 8.2K 301
                                    

Siang ini Lera pergi kekampus dengan mengendarai motor KLX kesayangannya. Bahkan dua minggu sekali ia membawa ketempat servis motor untuk melihat keadaan motor tersebut ada yang rusak atau tidak.

Lera berjalan menuju warung kecil samping kantin, disana sudah ada Eva dan Farhan yang duduk manis sambil berceloteh.

"Ehhh neng Lera udah dateng, sini neng duduk di samping a'a Farhan yang guanteng nya masyaallah."  ucap Farhan.

Eva menimpuk Farhan menggunakan sendok yang ada dimeja. "Halah, ganteng dari mana?! Yang ada Lera astaghfirullah bukan masyaallah."

"Hehhhh! Apaan sih lu, sirik amat." ujar Farhan ngegas.

"Gue sirik ama lu?! Ngimpi!"

"Halah pasti lo-"

Lera menahan pening, selalu saja seperti ini jika mereka berdua disandingkan. Baru saja ia datang langsung beradu debat lagi.

"Diem" ucap Lera tenang. Tapi tidak dengan suara dan tatapannya yang tajam mengarah ke Eva dan Farhan.

Farhan meringis. "Ehehe maaf ya Ra, ini tuh gegara Eva tuh." ujar Farhan.

"Loh kok gue?! Elu dong."

"Lo dong, lo yang nyolot tadi."

"Hehh enggak ya gue nggak nyolot."

"Truss apa?! Lompat gitu?"

"Hehhh lo tuh-"

"Udah-udah, kalo kalian kaya gini terus mending gue pergi." ucap Lera jengah.

"Ehhh jangan dong, kan niat kita disini mau kumpul." ucap Eva.

Farhan mengangguk setuju. "Iya Ra, lagian kapan lagi kita ngumpul kaya gini kalo bukan dikampus. Apalagi sekarang lo udah nikah pasti ada batasan nya buat kita ngumpul."

Lera hanya diam, punya suami atau tidak sama saja sebenarnya. Batasan keluar rumah jika tak ngampus hanya dua jam, baru sampai tempat tujuan saja akan disuruh pulang.

Lagi pula Lera adalah tipe orang yang malas untuk kumpul atau main, buang-buang uang dan waktu menurutnya. Tapi jika sudah lama tak kumpul, tentu ia tak akan menolak.

"Ehhh btw gimana Ra?" tanya Eva.

Lera menoleh pada Eva. "Apa?"

"Itu..."

Lera mengangkat sebelah alisnya.

"Ituloh Ra.."

"Debay." ucap Farhan.

Lera menyerngit. Sebenarnya apa maksud temannya itu.

"Emmm lebih tepatnya kita nanya gimana proses pembuatan debay lo ama polgan." ucap Eva.

Lera terdiam sejenak, otaknya loading. Ketika sudah paham maksud mereka membahas apa Lera membelakkan matanya.

"Privasi." ucap Lera.

"Ah elah Ra, bagi pengalaman dikit gitu. Gimana si polgan, ganas kagak?" tanya Eva frontal.

Lera menatap Eva lempeng. "Pertanyaan lo berdua nggak ada yang lain?"

Eva dan Farhan sama-sama menggeleng.

Lera menghela nafas jengah. "Nggak ada proses debay, gue masih kuliah. Belum lagi nanti kerja." ujar Lera, lebih baik ia jelaskan dari pada mereka berdua terus bertanya tentang debay.

Eva dan Farhan saling menatap. "Jangan bilang lo belum..."

Lera menggeleng.

"Astaga Ra, kenapa belom? Itukan kewajiban lo sebagai istri juga. Lagian nih ya kalo gue jadi lo, nggak akan gue sia-sia in polisi ganteng kaya dia." ujar Eva.

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang