Akhir

104 14 5
                                    

Thank you for waiting, i was lost interest and then this idea pop up. Hope ya'll like the last part, enjoy!

***

BRESSSS

Air bekas pel lantai yang terlihat sangat keruh itu berhasil mendarat di badanku yang tertunduk lesu.

Di depanku, Aisy, atau si kakak kelas jelita itu tertawa sinis bersama gengnya.

Aku hanya bisa diam, dalam hati terus berteriak memanggil nama si bocah maniak Dinosaurus, agar bisa mengeluarkanku dari situasi menjijikan ini.

Ah . . Andai saja aku siswi populer disekolah. Pasti tidak ada yang memperlakukanku seperti ini.

'Makanya, jadi murid cupu nggak usah pake sok-sok an deketin Tsukishima,' Sahut Aisy, sambil tertawa bersama teman-temannya.

Aku dapat mendengar dari bising suara tawa, suara langkah kaki yang berderap keras, seolah memberi tahu bahwa sang pemilik sedang berlari mengejar sesuatu.

'Menjauh dari gadisku, sialan.'

Mendongak, aku tersenyum. Nampak wajahnya yang terlihat kaget saat menatap keadaanku.

Ahh . . itu dia,

Kei.

Itu yang aku pikirkan beberapa detik sebelum limbung ke tanah yang penuh dengan bekas lumpur.

---

Kesadaran ku kembali berangsur-angsur, mata ku mulai terbuka. Nampak atap remang-remang serta bau obat-obatan menyeruak disini. Bisa kita tebak aku sedang berada di Hotel- eh di UKS.

Aku merasakan pendengaran ku menangkap seseorang yang sedang menggumamkan kata maaf berkali-kali. Tangan ku digenggam erat pula olehnya. Sakit juga bro.

"K -Kei?" ah sial, suara ku kenapa jadi gagap gini.

Tsukishima mengangkat kepalanya, menampakan wajah lusuh miliknya yang bernata sembab serta bekas air mata yang menggenang.

Aku tak dapat menahan tawa ku, ku lepaskan sedikit kekehan. Dan nampaknya ia senang dengan apa yang aku lakukan sekarang.

Ia melepas genggaman tangannya, sambil duduk tegap disamping kasur ku.

"Jika saja aku tak menolongmu. Apa yang akan terjadi padamu?" Tsukishima menatap wajah ku tajam.

Aku tersenyum.

Salah satu alasan mengapa aku sangat ingin diakui sebagai pasangan Kei adalah karena aku bisa mendapat perlindungan tak langsung.

Terlebih, dia adalah murid yang lumayan menakutkan.

"Gimana ya? Kei kan super hero aku."

Tsukishima merenggut, kesal.

Ia hendak beranjak meninggalkan aku, sebelum aku mengungkapkan sesuatu yang berhasil membuatnya menghancurkan sendiri pertahanan batu di hatinya.

"Terima kasih ya, aku memang benar-benar perempuan yang tak tahu diri mengucapkan makasih gini. Tapi aku percaya, kamu pasti datang, menyelamatkan aku. Karna itu jangan bosan-bosan untuk menjalani hubungan bersama ku, ya."

Tsukishima mematung, sebelum badannya benar-benar berbalik ia menjatuhkan badannya. Membuat kedua lututnya bertabrakan dengan kerasnya lantai kaca di UKS.

Aku yang panik bergegas turun dengan badan yang masih oleng, "Eh dasar sinting, kalau kamu berlutut gitu tubuh mu sakit. Aku gak mau punya pacar lumpuh." Bual ku, saat melihat setetes air matanya yang kembali turun.

Astaga.

Imutnyaaaaaaa ≧﹏≦

"Jangan tinggalkan aku, Y/N." Ucapnya yang lebih mirip perintah dari pada permintaan. Ia meraup tubuhku, memangku sambil mendongakan kepala ku. Matanya menutup sambil mendekatkan wajahnya padaku. Tak lama kemudian bibir kami menyatu.

Bukan ciuman paksaan, bukan juga ciuman yang intens. Hanya ciuman ringan yang berhasil membuat wajahnya merah padam.

Aneh banget si Es batu, dia yang nyosor dia yang malu.

"Kau juga jangan Tsundere terus, Kei."


f
i
n


###

SORI BGT KALO GA SESUAI DENGAN EKSPETASIII, ini cerita udh nganggur dan aku gatau cara namatinnya, jadi kayaknya ending gantung seperti inie akan sangat meng oghey.

MAKASI UDH BACAA, JANGAN LUPA KUNJUNGI CERITA AKU YANG LAIN!!

(ㅅ˙³˙)♡

Bucin | Tsukishima KeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang