Bagian 03 : Maaf

47 11 6
                                    

ayo jangan pelit-pelit votenya, gampang kok tinggal klik tombol bintang pojok kiri🤗

Happy Reading!
.
Enjoy!
.
.


Hari sudah semakin sore, langit berubah warna menjadi jingga. Shena duduk termenung diatas pohon dengan tatapan kosong, matanya sembab akibat terlalu lama menangis.

Memikirkan tentang bagaimana reaksinya nanti saat berhadapan dengan Araska. Mungkin ini sudah waktunya dia bertemu dengan sosok itu setelah penantian panjang 3 tahun.

Shena bingung harus bagaimana, pikiran begitu kacau. Sebenarnya dia menaruh rasa curiga terhadap keluarga Araska, karena saat mereka pindah entah kemana, orang tuanya juga ikut menghilang. Ada apa sebenarnya? Apakah diantara kedua keluarga itu menyembunyikan sesuatu dari Shena.

Kakek hanya bilang kalau orang tua Shena pergi dengan alasan bisnis. Memang bisnis apa yang dikerjakan orang tuanya sehingga tidak pernah mengabari anaknya selama 3 tahun. Setega itu mereka meninggalkan Shena tanpa ada ucapan apapun.

Bayangkan jika kalian menjadi Shena, pulang dari sekolah yang seharusnya disambut seperti biasa, tapi kamu malah tidak melihat seorang pun didalam rumah.

Waktu itu Shena pikir orang tuanya memang sedang ada urusan, tapi setelah menunggu berjam-jam sampai dia tertidur disofa ruang tamu. Hingga hari telah berganti pun kedua orangtuanya tak kunjung datang. Shena tersenyum miris mengingat kembali kejadian itu.

Langit semakin gelap, sebelum turun dari pohon Shena menghapus sisa air matanya, lalu mencoba untuk turun.

Gadis bermata coklat gelap itu mengernyitkan kening. "Lah ini gimana turunnya coba. Perasaan tadi gak tinggi banget deh. Duh gimana dong?!" Keluhnya sembari mengacak rambut kesal.

"Bego banget sih lo She, udah tau gak bisa turun masih aja nekat manjat!" Omelnya pada diri sendiri.

Setelah dilihat-lihat emang nih pohon lumayan tinggi, kalau loncat dengan posisi yang salah sedikit saja, udah gak tau gimana nanti nasib badan Shena.

"Oke tenang She, lo pasti bisa."

1
2
3

"Awsh sakit! Aduh kaki gue keseleo nih,"

Shena berusaha untuk bangun dengan menahan rasa sakit. Heran banget lagi sedih-sedih gini ada aja musibah. Salah dia juga sih, lagian sedih malah nangkring diatas pohon, ada-ada aja.

Akhirnya Shena bisa bangun, abis itu dia jalan pelan ke dalem rumah sambil nyeret kakinya.

"Eh, neng kenapa kakinya?" Tanya Bi Asri saat Shena sudah duduk disofa ruang tamu.

"Tadi jatoh bi, itu dipohon belakang," jawabnya sambil memijat pergelangan kaki yang sedikit membiru.

"Ya sudah, bibi panggilin tukang urut ya neng," ujar Bi Asri dan berlalu pergi.

Shena baru ingat kalau tadi pergi bersama Chelsea. Ia segera menyalakan handphone dan saat menyala sudah banyak panggilan masuk.

Chelsea😾
15 panggilan tak terjawab
8 pesan belum dibaca

083741xxxxxx
10 panggilan tak terjawab
2 pesan belum dibaca

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melawan Restu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang