I. Fate

2.5K 159 3
                                    

"Mark hyung!"

Langkah kaki mungil itu semakin cepat kala melihat sosok kakak yang muncul dari balik pintu utama. Lengkap dengan senyuman lucu yang terlukis di matanya, seakan membentuk bulan sabit.

"Jeno bantu, ya. Jeno sudah besar sudah bisa bantu-bantu!" Yang mengaku bernama Jeno itu pun mengangguk mantap dengan binar antusias amat terlihat di kedua kelereng hitamnya.

Sedangkan Mark, hanya terkekeh dan mengusak surai yang lebih muda dengan gemas.

"Jeno bawain ini aja deh, soalnya kalau yang ini sudah bagian hyung. Mau ya?"

Mark memberikan bungkusan kecil berisi jajanan yang memang sengaja ia belikan untuk adik kesayangannya. Jeno? Hanya mengangguk dan menuruti sang kakak. Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju dapur panti, di mana mama (ibu pengasuh) sudah lebih dulu berada di sana setelah tadi Mark menemaninya berbelanja.

Benar, mereka berdua bukanlah kakak adik yang memiliki ikatan erat seperti darah atau keturunan yang sama. Mereka di pertemukan dalam sebuah rumah yang menampung anak-anak yatim piatu seperti mereka.

Dan nasib mereka berdua di bilang mirip. Mark dan Jeno terpaut usia hanya 8 bulan saja. Mereka sama-sama di tinggalkan ketika hujan turun dengan lebat. Tepat di depan pintu masuk panti asuhan ini.

Sejak saat itu keduanya tumbuh besar bersama. Pun sejauh ini belum ada lagi tawaran adopsi yang di berikan untuk mereka. Sebab keduanya tidak mau jika hanya salah satu yang di adopsi.

Paket komplit, katanya. Harus berdua. Tidak mau tahu!

Jika ada pasangan yang hendak mengadopsi salah satu dari mereka, tentu salah satu dari mereka juga akan berbuat nakal sehingga urunglah niat pasangan itu mengadopsi satu dari mereka.

"Mark hyung, Jeno kali ini sudah bisa menggambar pemandangan dengan baik!"

"Benar kah? Setelah makan siang ini, aku ingin lihat gambarmu kalau begitu."

Jeno mengangguk gembira. "Baiklah, aku akan menghabiskan serealku dulu!"

"Lho- ya! Jeno! Aish, sudah hampir jam makan siang tapi sarapan paginya saja belum habis. Anak itu."

Meskipun menggerutu, Mark tetap tersenyum akan tingkah sang adik kecil yang sangat ia sayangi itu.

— bersambung.

( Kira-kira begitu ya visual mereka saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Kira-kira begitu ya visual mereka saat itu. )

Promise.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang