Chapter 1: Kecelakaan

57 4 0
                                    

Didalam sebuah ruangan yang remang-remang gelap, nampak siluet seseorang yang sedang berbaring membelakangi layar komputer dalam ruangan. Terlihat seorang lelaki bertubuh pendek, wajah yang agak tampan, rambut hitam agak panjang.

Itu adalah protagonis kita Bintang, "Dasar laki-laki brengsek, aku akan membunuhmu, ahhhhhhhhhhh." Teriaknya, karena membaca novel bl dari china yang cukup menyedih kan.

"Dasar brengsek-brengsek, mati aja kau sanah, sekalian ayahnya juga mati sekalian." Serunya sambil marah.

"Anjirrr ayah macam apa itu, nyusahin anak mulu, suka main judi, uangnya minta anaknya, gak tau apa anaknya baru tertekan, abis diceraikan sama suaminya, malah nyalahin dia dan mukulin dia, ahhhhhhhhhh gue bunuh kalok gue bisa masuk dalem novel itu."

Katanya lagi sambil mengrutu menahan marah, dia pun pergi ke dapur untuk mengambil segelas air, dengan perasaan marah dia meminumnya.

"Huk...huk...huk..., anjim jadi batuk kan sial, huk...huk...huk..., aduh-aduh huh... huh...huh, heh lega deh sial gue gk bakal baca novel itu lagi sumpah." Katanya setelah sempat tersedak air minumnya.

Setelah itu dia kembali kedalam kamarnya dan melihat jam, "Aduh sial udah jam 12 malem aja  perasaan tadi masih jam 9, besok masih berangkat sekolah pagi lagi, haduh ya udah deh tidur aja, ketimbang besok ketiduran dikelas dimarahin pak guru." Katanya sambil melihat jam dinding.

Ia pun terburu-buru naik ke tempat tidur dan mulai memejamkan mata untuk bermimpi.

Keesokan harinya..........

"Bintang....cepet bangun udah mau siang nih!" Kata ibunya dari luar kamarnya, "Iya bu", bintang terbangun dan berlari ke kamar mandi sambil membawa handuk.

Setelah selesai bersiap-siap dia mulai berangkat, dia pun dintar oleh ibunya sampai depan jalan raya. "Ya udah bu, bintang berangkat dulu, ibu pulang aja duluan, biar aku sendiri yang nunggu angkot." Kata bintang sambil turun dari sepeda motor itu.
nxjhsu
"Iya, nih uang jajanya, kamu hati-hati dijalan, ibu pulang dulu." Kata ibunya sambil mengeluarkan uang, dan memberikanya pada bintang.

"Iya buk, hati-hati dijalan." "Iya." Kata bintang sambil mencium tangan ibunya, dan jawab ibunya setelah itu.

Setelah itu ibunya kembali kerumah menaiki kendaraan itu, setah beberapa menit menunggu, bintang melihat sebuah angkot berwarna kuning yang telah lama dinanti-nanti.

Setelah itu dia melambaikan tangannya sambil berteriak "Pak...pak...angkot." Ucapnya lantang, setelah itu angkot itu merapat dan bintang naik kedalam angkot berwarna kuning itu.

Di dalam angkot dia pun melihat jalan-jalan yang ramai, ditemani dengan angin yang berhembus. Setelah mendekati tempat pemberhentiannya, dia mengucapkan "Kiri pak." Sambil mengeraskan suaranya agar didengar penyupir angkot.

"Kiri dek?" "Iya pak." Angkot itu pun mulai menepi, setelah berhenti bintang memberikan uang kepada supir tersebut. Sambil melihat jam pada hp, dia mulai berjalan berlari menyusuri pinggir jalan.

"Siyal, udah jam segini. Mana mau telat lagi, gimana nih lari aja lah." Ucap dia sambil melihat hp tanpa menyadari sebuah mobil melaju kencang, mendekati dirinya.

Brakkkkkk......

Bintang pun memikirkan ibu dan keluarganya disaat dia mulai melayang tak terkendali, dalam hatinya dia berkata 'maaf ibu dan yang lain, aku pergi terlebih dulu, maaf kan aku yang tidak bisa berbakti kepadamu, semoga kalian sehat selalu, jangan terlalu menangisi kepergianku.' Pikirnya dalam hati.

Kemudian dia terhempas dalam jalan dengan keras, darahnya bercucuran membentuk genangan darah, samar-samar dia mengingat kembali kenangan-kenangan dari masa kecil hingga sekarang.

'Maaf ibu dan lainnya.' Ucapnya dalam hati kemudian ditemani oeh hiruk pikuk orang lewat yang membantu, dia kehilangan kesadaraannya.

I got the systemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang