Two Days Later
6:30 pm
"Eummm…" Mina menatap layar iPad milik Mingyu sembari duduk santai di kasurnya. "Aagh--"
"Oops! Sorry." Ucap pria itu tertawa pelan sembari memijat kaki Mina yang beristirahat santai di pangkuan pria itu.
Gadis itu menatapnya sebal sejenak, sebelum tangannya kembali bergerak lincah di atas tablet milik pria itu.
"Ya, gini gimana?" Tanya Mina menunjukkan desain logo vlog milik pria itu. Sebagai imbalan nya, Mingyu membelikan makan malam dan membantunya mengganti perban di kakinya.
"Oh that's good!" Ujarnya sambil mengganti perban di kaki Mina.
"Okay! I'll finish it." Ujar Gadis itu menambahkan detail sentuhan terakhir pada hasil karyanya. She is so into it, hingga tak sadar jika Mingyu memperhatikannya.
Dua hari berlalu semenjak kecelakaan kecil yang menimpa gadis itu, and it has also been two days since they don't do their 'routine', selama Mina dalam pemulihan.
Tapi hal itu tak menghentikan pria itu untuk tetap datang mengunjungi nya di dorm dan memanfaatkan waktu itu untuk mengerjakan tugas-tugas mereka karena Mina sempat absen satu hari karena kesulitan berjalan dari housing ke kelas mereka, mengingat kampus mereka cukup besar.
"What is your plan actually?"
"Huh?" Mingyu tersentak dari lamunannya. "Rencana? Rencana apa?"
"Setelah lulus?"
"I want to be an art director." Balas Mingyu.
"Ouwh…"
"What do you think?"
"Good." Jawab Mina tersenyum. "Aku pikir kamu mau ambil kayak...eum...desain only--"
"Tadinya...tapi art director juga cakupannya luas, so I can experiment more about it, right?"
"Eum! Setuju." Balas Mina sambil mengangkat iPad milik pria itu untuk melihat lagi hasil karyanya.
"Kurasa ini udah bagus." Sambung nya menyerahkan benda itu kembali pada sang pemilik.
"It's pretty." Gumam Mingyu tersenyum menatap hasil karya Mina dan lekas menyimpannya lalu mematikan iPadnya dan meletakkan nya di sampingnya.
Dilihatnya gadis itu berbaring di kasurnya sendiri, kini mengutak-atik iPad miliknya sendiri. Mingyu pun meletakkan kaki Mina di kasur lalu merangkak dan kemudian berbaring di samping gadis itu, yang tengah fokus pada tabletnya sendiri.
"Itu project finalmu?" Tanya pria itu mengangkat sejenak kepala Mina agar Ia bisa menyelipkan lengan Kanan nya sebagai bantal gadis itu.
"Eum! What do you think?" Tanya Mina menoleh menatap pria itu.
"Good." Gumam pria itu menatap nanar hasil karya gadis itu.
"That's it??"
Mingyu melirik gadis itu dan tertawa pelan. "Ya good. Emangnya kamu mau aku bilang apa lagi? It's good."
"Cih.." sungut Mina sebal. "Your face said the opposite."
Pria itu kembali tertawa pelan. "No it's not. Aku cuma lagi mikir aja."
"Apa?"
"I don't know..time is flying so fast, rasanya. We're getting closer to that day, graduation." Ujar Mingyu.
Mina tertawa pelan. "Kamu nggak mau lulus kah? I thought we had a plan to do a road trip to New York?"
"Of course I want to, dan itu motivasiku untuk lulus." Balas Mingyu. "I'm just kind of sad because our time is getting shorter."
Mina berhenti sejenak ketika mendengar ucapan pria itu. "If you keep your promise, We'll definitely meet again."
"What if I don't?"
"Ya itu artinya We aren't meant to be together." Ujar Mina.
Mingyu melirik gadis itu, lalu menarik tablet itu dari tangan Mina.
"Ah! Ya!" Protes gadis itu.
Mingyu terbangun, lalu meletakkan tablet milik Mina bertumpuk dengan iPad miliknya di meja belajar Mina sebelum berbaring tengkurap di atas gadis itu.
"Kupikir kita 'libur' sampai aku sembuh?" Tanya Mina menatap pria itu.
"Bukan itu. Aku mau kamu janji satu hal sama aku." Balas pria itu menggenggam tangan Mina.
"Apa?"
"Whenever you break up with your future boyfriends, whoever he is, setelah aku balik ke Seoul, call me. Only when you break up."
Mina mengernyitkan dahinya menatap pria itu. "Kenapa?"
"Jadi aku tahu apa aku tetap harus nyusul kamu ke New York atau nggak. You can sell my car and We'll split the profit."
"Pffth-- are you serious??"
"I am." Balas Mingyu tegas. "Aku nggak mau nyusulin kamu ke New york, and then find out that you have someone else other than me."
Mina menatap lekat pria itu.
"Park Mina." Pria itu membuyarkan lamunannya.
"Huh?"
"Promise me." Ujar Mingyu mengulangi ucapannya.
Gadis itu terdiam sejenak. "Okay." Ucapnya mengangguk pelan sebelum menyambut ciuman pria itu di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Meet Me in New York
RomanceKetika persahabatan sepasang insan diuji setelah One Night Stand yang sengaja mereka lakukan di satu malam, setelah pesta yang diadakan oleh salah satu teman kuliah mereka. Demi membuktikan sebuah teori: Apakah mereka tetap bisa 'hanya' berteman, s...