01: I'am Yours

359 38 9
                                    

"Jatuh cinta bukan kebodohan kan?"

****

18+
Dibawah umur skip aja ya adek2ku:)


"Kamu mau kemana?"

Pria itu membetulkan kerah kemejanya yang terlipat, menarik lengan kemeja sampai ujung sikut.

"Ke luar bentar," ucapnya begitu santai

"Ini kan malam pertama kita Baal," Ujar Namakamu dengan perasaan sedih

Pria bernama itu mendesis, "So? Berarti bukan yang terakhir kan? dont worry Baby."

Namakamu menuruni kasur, kaki jenjangnya menyentuh ubin lantai yang terasa dingin, gaun malam usai pesta pernikahannya masih melekat ditubuhnya yang ramping, ia terlihat sangat cantik, namun tidak dimata Iqbaal, suaminya.

" Terus malam ini kamu biarin aku sendiri?" pertanyaan Namakamu dengan nada datar tak ditanggapi oleh pria yang malah sibuk menyisir rambutnya didepan meja rias

"Kalo gitu kenapa kamu nikahin aku Baal?!" Pekik Namakamu sembari memukul bahu pria itu sekali

Iqbaal menoleh, wajahnya yang tampan selalu membuat Namakamu benci karena harus masuk dalam perangkap Iqbaal karena itu.

"Kamu yang minta kan?" Ucap Iqbaal masih dengan nada bicaranya yang santai tak memperdulikan ekspresi Namakamu yang sudah bercampur antara marah, sedih, dan gundah.

"Terus kita pacaran buat apa kalo enggak ada niat buat menikah, hah!"

"Come on! kamu gausah marah marah gitu dong sayang. have fun, semua yang ada didunia ini cuma buat seneng-seneng aja."

Namakamu tertawa sinis, "Jadi cuma itu yang ada dipikiran kamu? Baal nikah itu bukan cuma buat main-main, ini tanggung jawab seumur hidup!"

"Tanggung jawab apanya sih? kamu mau kita nikah aku nikahin, kamu mau rumah aku udah punya, apalagi yang mesti aku tanggung hng? lagian kamu nggak pernah aku apa-apain kan? selama pacaran pun kamu nggak pernah mau diapa-apain apanya yang mesti aku tanggung jawab-in? "

"Bukan itu maksud aku! aku gak mau nurutin kamu karna dulu kita belum nikah—"

"Kalo sekarang mau?"

Namakamu terdiam, kenapa Iqbaal bisa sesantai ini bahkan saat mereka mendebatkan perihal rasa.

Iqbaal menyeringai saat Namakamu hanya diam, pria itu mulai mengikis jarak dengan Namakamu. memeluk istrinya dari belakang, bahkan hembusan nafasnya sampai pada tengkuk Namakamu

"Kamu beneran mau sayang?" Bisik Iqbaal membuat bulu kuduk Namakamu merinding

"Kalo aku gamau?" Ujar Namakamu berniat menguji Iqbaal

"Ya aku cari yang mau," Jawab Iqbaal

Namakamu melepas rangkulan tangan Iqbaal dipinggangnya, menatap pria itu dengan pandangan kesal.

"Itu jahat banget lho Baal, Gilak."

"Loh, ya aku ga mungkin maksa kamu kan?"

Namakamu terduduk dikursi meja rias, memijat keningnya yang terasa pening setiap kali beradu argumen dengan Iqbaal yang tidak bisa ia fahami pemikiran pria itu

"Hey! kamu sakit?" Tanya Iqbaal dengan suaranya yang lembut berlutut didepan Namakamu mengusap paha wanita itu lembut

"Tidur aja ya, istirahat. kamu kecapean nih pasti," ucap Iqbaal sembari memijat pelan kaki istrinya itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Getting Colder [IDR] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang