Baku Hantam? Chapter 3

188 34 31
                                    

'-SELAMAT MEMBACA-'
JANGAN LUPA LIKE KOMEN DAN FOLLOW<3

Aza membelalakkan matanya

"Maksud lo?"

"Tunggu di sini bentar" kata Rayen sambil berjalan meninggalkan Aza.

"Heh kampret lo mau kemana"

Tak selang lama kemudian motor cafe racer kuning datang menghampiri Aza.

"Ayo naik"

"Lo yakin mau bawa gue naik motor?" Kata Aza menyipitkan matanya.

"Kalau ga mau yaudah gue tinggal, bye bye" kata Rayen sedikit meng gas motornya.

"Eh eh bentar" kata Aza menghentikan Rayen.

Rayen tampak senyum tipis meledek Aza yang panik akan dia tinggal.

Tinnn Tinnn

Seseorang membuka kaca mobilnya, mendongakkan kepalanya seraya melepas kacamata hitam. Siapa lagi kalau bukan Fahrez.

"Lain kali bawa mobil, kasian banget sih cewe lo" kata Fahrez senyum smirk.

Cepat cepat dia menutup kaca mobil dan meng gas mobilnya hingga membuat sedikit cipratan bekas kubangan air.

"Aku bukan pacar dia ka" kata Aza yang mungkin sudah tidak bisa didengar lagi oleh Fahrez.

"Sialan tuh cowo" kata Rayen mengerutkan alis dan mengepalkan tangannya.

"Duh gila damage nya Ka Fahrez, kirain tadi dia mau nawarin gue naik mobilnya" kata Aza yang masih memandang ke arah mobil Fahrez pergi.

"Naik"

Aza masih belum yakin untuk naik motor Rayen. Sebenarnya bukan karena gengsi, apalagi motor Rayen terbilang cukup hits dan harganya tidak main main. Tapi Aza memang jarang naik motor selama hidupnya.

"Mau pulang ga bego" kata Rayen sepertinya sudah cukup kesal.

"Iya" kata Aza memutar bola matanya lalu menaiki motor Rayen.

"Pake helm nya"

"Duh nanti rambut gue rusak"

"Lo mau rambut lo yang rusak apa kepala lo yang rusak?"

Aza kicap mendengar perkataan Rayen. Langsung saja dia mengambil helm dari tangan Rayen dan memakaikan ke kepalanya.

Rayen yang tadinya hanya diam kemudian menengok ke belakang melihat gadis yang akan dia bonceng itu tampak kesusahan memakai helm. Iya, Aza memang jarang pakai helm, apalagi helm full face kaya gini.

"Hahaha dari dulu gada pinter pinternya yah lo" kata Rayen menertawakan Aza.

"Heh berisik lo kampret"

Rayen menjulurkan tangannya memegang helm itu dan memakaikan ke kepala Aza.

Aza yang kaget hanya terpaku dan menatap mata pria didepannya itu. Begitu pula dengan Rayen, dia menatap Aza yang hanya terlihat matanya saja, namun tetap terpancar kecantikannya. Tidak munafik, Rayen mengakui itu.

"Pegangan"

Belum juga Aza merespon perkataan Rayen, dia langsung meng gas motornya dengan kecepatan penuh.

"Kampret pelan pelan"

Rayen mendengarnya, tapi dia tidak menghiraukan Aza yang tampak panik itu dan tetap menambah laju kecepatannya.

Tanpa disadari Aza memegang erat pinggang Rayen dan perlahan memeluknya.

Entah kenapa Rayen begitu cepat mengendarai motornya, sepertinya dia sedang mengejar seseorang, tapi siapa?

Setelah berjalan ber kilo kilo meter, nampak mobil  Koenigsegg Jesko putih didepannya. Itu tujuan Rayen, mobil Fahrez.

"Jangan lepas pegangannya"

Rayen langsung menambah kecepatan motornya hingga dia dapat menyalip mobil Fahrez dan berhenti di depannya.

"Shit"

Tentu saja Fahrez terkejut dan rem mendadak.

"Rayen apaan sih lo gila" bisik Aza panik.

"Yakin lo mau nyari masalah ama gue?" Kata Fahrez keluar dari mobilnya.

"Lo yang nyari masalah duluan sama gue" kata Fahrez membuka helmnya.

"Jadi lo mau ribut ama gue apa mau mesra mesraan depan gue?" Kata Fahrez sambil melirik Aza.

Sontak perkataan Fahrez membuat mereka berdua terkejut. Tentu saja, sedari tadi Aza tidak melepaskan pelukannya dan mereka berdua tidak menyadarinya.

Aza yang kaget langsung melepas pelukannya.

"Turun lo kampret" kata Rayen

Rayen yang sudah menahan emosinya dari tadi, langsung menyerang pria di depannya itu.

Fahrez tidak tinggal diam, apalagi dia paling tidak bisa jika harga dirinya di rendahkan.

Pertarungan pun terjadi.

"Aduh kok jadi gini sih" batin Aza yang panik melihat mereka berdua fight.

"Stop stop" teriak Aza berusaha menghentikan mereka.

Namun sia sia saja. Ketika dua ego yang tak bisa mengalah, ya begitulah.

Brukkkk

Mereka berdua menengok bersamaan dan menghentikan pertarungan.

EITSSS SEBELUM NEXT JANGAN LUPA PENCET DULU BINTANGNYA
SALAM SAYANG DARI AUTHOR

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bro or My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang