Resonansi (END)

3 1 0
                                    

hopeless...

Aku tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi..
Setiap detik kuhabiskan dengan berdoa agar harapanku dapat terwujud

Aku memandang matamu seakan..  Hal sejuta cerita bahagia untuk kita akan terjadi

•••

ssstt...

terdengar suara langkah kaki yang menginjak dedaunan dan ranting

" mereka pasti akan menemukan kita, anastasia, cepat pindah ke belakangku" pinta leo dengan berbisik

Anastasia menundukkan kepala dan kemudia menatap Leo dengan wajah yang pucat pasi, seolah ingin mengatakan sesuatu

"ada apa nasya? "

"Leo.. kau ingatkan aku ingin mengatakan sesuatu padamu?, sekarang adalah waktu yang tepat untuk aku mengatakan ini"

"Ya..  Katakanlah apa itu.., "

"Leo..  Setelah aku mengatakan ini kamu harus berjanji menuruti kataku ya"

"Iya aku janji, tapi katakan apa itu dulu"

"Leo.. maafkan aku. Yang terpenting adalah kamu harus lari dari sini dan pergi selamatkan Teo.. Leo, aku sedang sakit, maaf aku tidak memberitahumu. Aku sudah terjangkit wabah di desa kita.. lihat bahukku ini leo, lihatlah"

Leo hanya terdiam

Anastasia menunjukkan bahunya yang terdapat ruam merah yang melingkar

Pada zaman itu, di Krimea sempat diserang wabah penyakit yang bersumber dari pedagang sebrang lautan genoa, Italia.

Leo hanya terdian dan memalingkan pandangan, terlihat dirinya sangat amat terkejut dan sangat amat sedih

"Yang terpenting kamu harus selamat agar bisa membawa adikmu pergi dari sini leo, mereka para kaum tartar tidak akan mendapatkan apapun dari gadis yang sakit seperti aku ini."

"Cukup anastasia. Cukup. Jangan bicara lagi. Aku rela tiada demi menyelamatkan mu, tapi tolong jangan berlaku seperti ini"

"Dengar leo, jika aku yang pergi membawa teo.. aku mungkin akan tiada di perjalanan dan tidak ada yang mengurus teo nanti.. "

Leo hanya bisa menangis dengan tersedu-sedu, raut wajahnya mengatakan kecewa dengan dunia ini

"Jangan banyak menangis karena aku, sayangku. Aku hidup bahagia selama ini denganmu. Pergilah.. kamu tepai janjimu tadi dan aku janji akan kembali lagi padamu sebagai cahaya bintang yang menemani setiap gelap malammu" anastasia mengatakannya sambil tersenyum

Leo tetap menangis dan diam, kemudian tiba-tiba terlihat kaki seorang kaum tartar dan anastasia langsung keluar agar mengalihkan perhatian supaya leo bisa pergi.

Dan leo pun lari dari sana karena menuruti perkataan anastasia, saat menoleh kebelakang terdengar suara pasukan itu

"gadis ini tidak berguna, tuan. Dia terkena wabah"

"Cepat bunuh saja dia! "

"baik! "

Terdengar suara tombak yang ditusukkan ke perut anastasia.. anastasia tidak melawan sama sekali, karena dia tau umurnya pun tidak akan lama lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang