YOU NEVER KNOW- 1

262 63 37
                                    

Cerita ini adalah saquelnya UNTITTLED dari projekan bareng Mbak Rum, Day Dream. Kalian boleh banget nih lihat cerita aku, dan penulis laiinya disitu. Terlebih kalian harus banget nih baca yang UNTITTLED, baru bisa paham cerita ini. Semoga kalian suka yaa^^

Stay Healthy semuanyaaa^^

NORA

Kehidupanku berubah, dan semuanya sekarang terasa tidak mudah untuk aku lalui dan jalani saat ini. Melepaskan apa yang seharusnya tidak menjadi milik kita adalah pilihan yang tepat, dan ternyata sesusah itu terlepas dari jeratan cinta yang menjerumuskan. Kisah ku dengan Mas Fedri biarlah kusimpan untuk pelajaran hidup kedepan, dan pedoman diriku.

Kalian gak akan pernah tau apa yang aku alami seminggu setelah aku melarikan diri dari genggaman Mas Fedri. Mbak Shaila yang entah bagaimana, ia mengetahui dan menemuiku di Bali. Dia sendiri, dan langsung menampar wajahku dipertemuan petama kami.

"Kamu, dasar perempuan murah. Mas Fedri itu sudah beristri, tapi kenapa kamu masih mendekati Mas Fedri HAH?" Aku tercenung beberapa detik setelah mendapat tamparan dari isteri Mas Fedri ini.

"Maaf, mbak. Tapi mohon jangan buat keributan ditempat ini." Mas Anas datang, dan mencoba untuk menenangkannya. Wajahku masih terasa panas akibat tamparannya,tapi selain itu, Mbak Shaila bener-bener mempermalukanku di hadapan klienku dan juga rekan kerjaku.

"Mas, biarkan saya bicara dengan perempuan murahan yang mencoba merebut suami saya ini." Kekehnya dengan wajahnya memandangku kian sinis. Aku meyakinkan diriku sendiri, untuk berbicara secara langsung dengannya. Dan mengatakan bahwa kisah diantara aku dan suaminya telah usai.

"Mas, biar aku bicara sama mbak ini dulu. Mas bisa bantu aku untuk mengambil alih sesi konseling dengan Bapak Mahendra?"

Setelah menyerahkan klienku dengan Mas Anas, aku dengan Mbak Shaila yang sudah sedikit tenang mencari tempat untuk berbicara berdua. Aku tahu dia adalah perempuan baik yang dulu sering sekali diceritakan Mas Fedri. Sosok isteri yang sabar menemaninya dan sabar dari pojokan keluarga yang selalu menuntut kehadiran seorang anak darinya.

"Mbak, aku gak tau harus memulai pembicaraan ini darimana. Tapi aku mohon maaf atas semua perselingkuhan yang pernah aku lakukan dengan suami mbak. Aku tahu bahwa aku dulu sangat egois, dan bodoh. Tapi mbak, kisah itu bener-bener sudah berakhir. Aku sadar atas semua keegoisanku. Aku juga meminta maaf kepada mbak dengan setulus hatiku."

"Bisakah permintaan maaf kamu itu, kamu buktikan dengan tidak pernah muncul dikehidupan kami? Bisakah kamu jangan kembali ke Jogja? Bisakah kamu selamanya menjauh dan jangan mengusik keluargaku lagi? Menjauh dan menghilang."

Sejak hari dimana dilabraknya aku dihadapan klienku ditempat praktekku, dan dihadapan halayak ramai itu. Reputasiku menjadi sangat jelek dan dikenal seebagai perempuan simpanan. Aku ingin marah, tapi aku juga takut dengan setiap keritikan pedas dari mereka yang seolah-oleh tahu banyak hal tentang kisah hidupku.

"Nia, kamu emang gak takut ya kalau Anas ternyata main dibelakang kamu sama si Nora?"

"Emang main apa? Main Ludo? Udah sering kali ah" Mbak Dania sama sekali tidak terpengaruh oleh kata-kata mereka. Dan memang hanya Mbak Dania, dan Mas Anas yang selalu memberikan dukungan terhadapku.

"Nia, kamu naif banget sih. Jangan sampe deh Anas tergoda wanita gak bener kayak diia. Katanya sih Psikolog muda dan berkarya. Ternyata berkarya menjadi simpanan suami orang." Bohong kalau aku gak sakit hati mendengar perkataan mereka, tapi rasanya dijelaskan juga percuma dan mereka juga akan tetap gak akan pernah mempercayai apa yang aku katakan.

"Katanya sih berpendidikan. Tapi mulut kalian sama sekali ga punya filter ya. Duh malu saya, yuk Ra kita pegi dari sini." Balas Mbak Dania untuk mereka. Dilihat dari wajahnya mereka menaruh kekesalan pada Mbak Dania.

YOU NEVER KNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang