Hi guys, i hope you will enjoy with my story. Thanks a lot for your vote and comment on last part. I am so happy.Happy Reading! 🌮🌮🌮
Another World: Another Antagonist Figure
Bagian Sembilan - Figuran Menjadi Pengamat
Salah satu gedung di Airlangga, di lantai tiga gedung musik yang sengaja dikosongkan, tiga cowok sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing. Bermain game online, meskipun fokus pada game nya sendiri-sendiri, suasana di dalam ruangan itu ricuh dengan kata-kata kasar yang keluar dari mulut Leo dan Rayhan. Abiyan lebih tenang dari dua temannya, karena dia yang ahli dalam hal ini daripada mereka berdua.
Ruangan itu didominasi warna hitam dan abu-abu, memiliki satu set sofa abu-abu yang ada di sudut ruangan paling jauh dari pintu masuk dan tepat di sampingnya ada jendela yang menghadap halaman belakang, televisi 65 inch yang menempel di dinding, juga kulkas dua pintu yang ada di sudut ruangan yang lain. Ruangan itu nyaman dan terasa hangat karena sinar matahari menembus kaca jendela.
“Shit man!” umpat Leo melemparkan ponselnya ke atas sofa.
“Lah kok ngamuk?” sahut Rayhan yang berhigh five dengan Abiyan. Mereka satu tim, dan melawan Leo yang entah satu tim bersama siapa.
“Sialan,”
“Iya, lo sial.” balas Rayhan.
Abiyan menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Leo dan Rayhan yang mulai baku hantam di atas sofa. Jika siswi di Airlangga melihat tingkah mereka, Abiyan yakin tidak ada lagi yang akan menggagumi dua anak manusia itu. Abiyan membuka pintu kulkas, melihat isi di dalamnya yang mulai kosong, kemudian mengambil tiga kaleng minuman bersoda. Cowok itu meletakkan dua kaleng di atas meja, kemudian menuju jendela.
“Woi.”
Mendengar suara Abiyan yang jarang keluar, Rayhan dan Leo menghentikan aksi baku hantamnya. Posisi mereka saling tumpang tindih, dengan tangan Rayhan yang menahan kaki Leo dan Leo yang menahan kaki Rayhan. Tanpa mengalihkan atensi nya pada pemandangan danau buatan di balik jendela, Abiyan membuka tutup kalengnya sebelum kembali membuka mulut.
“Gue rasa Arsen mulai kelewatan.” Ucap Abiyan kemudian meminum sodanya.
“Maksud lo?” tanya Leo dan Rayhan penasaran.
“Gue tahu Arsen nggak suka sama Rinai, gue tahu dia suka sama Aera yang notabene nya adiknya Rinai. Tapi nggak semua hal yang terjadi sama Aera karena Rinai kan?” tanya Abiyan lebih terdengar seperti sarkas.
“Itu kekuatan cinta bro,” sahut Rayhan sambil membuka kaleng sodanya.
“Eh gue baru sadar, Rinai ngejar Arsen udah berapa tahun ya? Dua atau tiga?”
“Dua tahun lebih beberapa bulan.” Ucap Rayhan setelah menghitung dengan jarinya.
“Menurut kalian, dia bakal tahan sampai kapan?” tanya Leo kemudian berpikir, apa Rinai akan menyerah?
“Kekuatan cinta bro, menurut gue sih nggak bakal nyerah.”
“Lo yakin?” tanya Abiyan tersenyum samar. Tangannya menunjukkan layar ponselnya yang baru bergetar.
“Tiba-tiba ada yang buat pengumuman kalau Arsen jadian sama Aera.” Balas Leo setelah membuka ponselnya sendiri.
“Serius?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Another Antagonist Figure
Jugendliteratur[Harap follow sebelum membaca] Welcome to my new story guys. Kamu bisa membaca cerita ini selagi On-Going. Enjoy guys! I'll do my best. Setelah menemukan novel yang ada di bawah tempat tidurnya, Syakira sadar bahwa takdirnya sudah ditentukan. Dia a...