Possesive Ray # -41

7.3K 449 34
                                    

Sekarang Ray dan Viola berada di taman dekat rumah Viola. Ya, Viola. Seperti dugaan Ray, Viola belum meninggalkan Indonesia, tempat kelahirannya.

"Maaf kak" Viola menundukkan kepalanya sambil memilin ujung bajunya. Ia harus berpura-pura baik didepan Ray kali ini. Mungkin lebih mudah mendapat Ray kika dibaikin. Kan Reyna juga gitu.

"Hm"

"Kakak maafin aku?" Tanya Viola berbinar.

"Iya" Ray tersenyum manis menatap Viola.

Viola tertegun melihat senyum manis Ray. Viola berpikir. Apakah Reyna tak pingsan melihat Ray senyum terus?? Ahh... ingin rasanya dia memeluk tubuh Ray.

"Kenapa? Mau peluk?" Seakan tau isi pikiran Viola, Ray mendekap Viola. Viola menyenderkan kepalanya di dada Ray. Lalu dengan semangat membalas pelukan Ray.

"Aku bener-bener minta maaf kak" Ujar Viola mulai mengeluarkan air mata buaya.

"Hm" Dehem Ray seakan menikmati pelukan Viola.

Viola menyudahi pelukannya dengan Ray. Lalu menghapus air matanya. "Kakak gak takut Reyna marah karena aku meluk kakak?" Tanya Viola.

"Gak"

Viola mengangguk. "Kakak kenapa tiba-tiba baik gini?" Tanya Viola bingung.

"Karena gue baru tau kalo lo cewek yang cocok sama gue. Reyna gak pernah ngertiin gue" Ucap Ray enteng seakan Ray mengatakan Faktanya.

"Kok? Kalau Kakak gak betah, kenapa tetep mertahanin hubungan kakak sama Reyna?" Tanya Viola mulai menyeringai ketika mengetahui jika Ray mulai menerimanya.

"Gue dijodohin"

"Truss kakak ngapain kesini?"

"Gue... mau lo percaya sama gue"

Viola mengerutkan dahinya. Dia tak mengerti ucapan Ray barusan.

"Maksud kakak? Aku percaya kok sama Kakak" Ucap Viola setengah bingung.

"Lo harus percaya kalau gue bakal ninggalin Reyna" Ucap Ray menatap dalam manik mata Viola.

"Ka-kakak beneran?" Viola menatap Ray tak percaya.

"Mau gue buktiin?" Viola mengangguk.

Ray memegang tengkuk Viola. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Viola. Lalu mencium bibir Viola. Jujur, bibir Viola tak semanis bibir Reyna.

Viola yang semulanya terkejut, kemudian menikmati ciuman Ray. Viola muli menutup matanya dan melingkarkan tangannya dileher Ray.

Ray membuka matanya dan menatap Viola yang menikmati ciuman darinya.

Lets play, Batin Ray sambil tersenyum miring. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Viola lalu menarik tubuh Viola agar mendekat dengannya.

Ray menyudahi ciuman itu ketika Viola kehabisan napas. "Udah percaya?" Tanya Ray mengelus bibir Viola.

"Aku percaya kak" Ucap Viola malu-malu.

*****

Reyna memutuskan pergi ke Mansion Ray. Dengan senyum kecil, dia menyapa tetangga-tetangga yang sudah lumayan ia kenal. Walaupun sering lupa, hhe.

Ia merogoh tasnya mengambil kunci yang Ray berikan kepadanya ketika Reyna pulang lebih Awal.

Sepi. Itu yang dapat mendeskripsikan Mansion Ray saat ini. Reyna berjalan kearah Sofa dan duduk menunggu Ray pulang.

POSSESIVE RAY (END) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang