POSSESSIVE ABANG [Childish Version]

0.13

13. Possesive- MAAG KAMBUH.

Selepas say goodday tadi Bebi kini sudah berada di rumahnya yang di Jakarta.

Kenapa sudah sampai di Jakarta? Karena seluruh Abang nya merajuk dan mendahului nya pulang.

Bebi tau hal itu dari mommy nya, Renata bilang Abang Abang nya marah karena Renata melarang mereka mengikuti nya.

Bebi  duduk di sisi kasur lalu memijit pelipis nya kala seluruh Abang nya mengunci pintu tanpa mau membukakan pintu baginya.

Sudah berbagai cara Bebi lakukan agar Abang abangnya itu keluar dari kamar namun semua nya nihil.

Kini sudah pukul 8 malam namun Abang Abang nya belum mau keluar.

Hingga rasa sakit di perut nya melanda dan terasa sangat sakit baginya.

"Shhh, Mom-mommy" panggil Bebi pelan bahkan terdengar seperti bisikan.

Jika di ingat ingat dia belum makan siang hingga Bebi yakini Maag nya kambuh kembali.

"Huaa Mommy perut Bebi sakit" rengek nya pelan.

Bebi menggapai handphone di nakas tempat tidurnya lalu menelpon Renata yang berada di kamar.

Telpon tersambung membuat Bebi sedikit tersenyum.

"Mom perut Bebi sakit"

Sambungan terputus Bebi terkekeh sebentar dia yakini mommy nya pasti khawatir.

Brak.

Dobrakan pintu yang tak ada santai santai nya itu akibat ulah Renata yang berdiri dan langsung menghampiri Bebi dengan obat Maag di tangan nya.

"Kenapa bisa lupa astaga" lirih Renata.

Bebi terkekeh geli lalu mengambil obat Maag kunyah di tangan mommy nya lalu memakan nya dan memeluk Renata erat.

"Bebi fine Mommy hanya ngilu sedikit"

"Kenapa bisa lupa makan?" Eliro dengan tiba tiba sudah sampai di pinggir nya dengan makanan di tangannya.

Eliro memang di perintahkan Renata agar membawakan makanan ke kamar Bebi.

"Gatau" rengek Bebi manja pada Eliro.

Eliro menghela nafas panjang pikiran nya jatuh pada keempat anaknya juga kedua anak Dirga yang marah pada Bebi.

Dan Eliro yakini bahwa Bebi sedari tadi menghabiskan waktu membujuk mereka.

"Makan dulu" Bebi mengangguk lalu mengambil piring berisikan nasi juga lauk pauk lain nya.

Bebi memberikan piring tadi ke arah Renata dan Renata yang paham pun langsung menyuapi anak kandung semata wayangnya itu.

"Daddy keluar dulu yah kalian jangan kemana mana sebelum Daddy kesini" ingat Eliro di angguki oleh mereka.

Eliro keluar lalu memanggil bodyguard agar menyuruh semua anaknya dan tentunya twins dan Dirga menuju ruangan nya.

Eliro duduk di kursi kebesaran nya lalu tak lama keempat anaknya datang dengan twins dan juga Dirga.

"Apa?" Heran Dirga.

"Duduk lo, urusan gue sama mereka" datar Eliro sebari memandang anak ponakan nya itu.

"Ada apa Dad?" Tanya Kensa.

"Udah puas marah sama Bebi nya?"

Nada dingin Eliro membuat suasana ruangan menjadi mencekam "JAWAB!?" Kensa dan yang lain nya kaget dengan teriakan Eliro.