Kini Taufan dan halilintar sedang berada pada stand lempar bola. Stand ini terdapat banyak hadiah, mulai dari aksesoris sampai boneka pun ada. Cara bermain di stan ini yaitu, melempar 3 bola kearah kaleng, dimana ketika bola dilempar dan kaleng berjatuhan. Kaleng yang berjatuhan itu akan dihitung dengan hadiah yang didapatkan nanti. Jika kaleng yang jatuh hanya sedikit berarti dia mendapatkan hadiah seperti aksesoris, buku, pensil, pulpen, boneka kecil dan lain sebagainya. Lain hal jika kaleng yang berjatuhan banyak, maka yang didapat hadiah besar. Seperti boneka besar yang sedang Taufan incar sekarang ini. Taufan sedari tadi memang mengincar boneka itu, sebenarnya Taufan bisa saja langsung mendapatnya jika dia mau, tapi Taufan ingin halilintar yang mendapatkannya. Manja? Biarlah dia ingin bersenang-senang dulu dengan kekasihnya sebelum esok dibuat pusing kembali dengan kuliah dan berkas-berkas yang dia tumpuk"Ayo haliii!! Ih, masa tidak mau?? Mau yah yah? Buat ufann!" Bujuk Taufan, halilintar sedari tadi menolak untuk bermain dia hanya berkata aku hanya menemanimu disini kan ngeselin (?)
"Tidak Taufan, kau saja. Aku tidak mau!" Jawab Halilintar tak mau mengalah, ingat bukan? Jika mereka bertengkar yang satu keras kepala yang satu tidak mau mengalah. Yah ini, pertengkaran kecil saja tak ada ujungnya.
"Taufan ak-"
"-gak ada penolakan! Kalau nolak gak ada jatah!" Sebelum halilintar selesai berbicara Taufan sudah memotongnya dengan kata-kata ancaman yang sukses membuat mata halilintar melotot lebar(:v).
"Apa apaan ancaman mu itu?" Sanggah halilintar tak suka, dia bisa mati main solo kalau begitu..
"Mau gak? Ayo lah hali....jangan temenin doang! Ikut main juga sama ufan. Katanya kencan?" Taufan merengek kembali, tapi kali ini matanya sudah berair. Halilintar yang melihat itu gelabakan, akhirnya dia pasrah lalu mengangguk menyetujui. Senyum Taufan mengembangkan seketika, dia langsung menarik halilintar untuk antri di stand itu.
Setelah 20 menitan mengantri, sekarang giliran halilintar yang bermain. Penjaga stand itu memberikan tiga bola pada Halilintar lalu menjelaskan inti dari permainan yang akan dimainkan oleh halilintar nanti. "Tuan nanti lempar bola itu kearah kaleng dan lihat ada berapa banyak kaleng yang berjatuhan. Jika sampai semua kaleng dalam tiga rak itu berjatuhan maka tuan bisa memilih bebas ingin hadiah yang ringan atau yang besar." Jelas penjaga stand itu, halilintar mengangguk paham, sedangkan Taufan tersenyum lebar.
"Ayo hali aku mau boneka Teddy bear yang ituu!!" Taufan menunjuk boneka yang dia inginkan, halilintar melihat sekilas kemudian mengangguk mengiyakan. Yang Taufan tunjuk itu boneka Teddy bear dengan ukuran jumbo berwarna putih gading, dengan pita biru polkadot dilehernya.
Kita beralih kepada Halilintar.
Fokus halilintar sekarang ini hanya pada tiga rak kaleng didepan, mata tajamnya itu mengamati kaleng-kaleng tersebut membuat suatu rencana agar sekali main dia bisa mendapat boneka yang diinginkan Taufan itu, asal kalian tau dia tidak suka bermain seperti ini. Tapi ini keinginan kekasihnya so? No problem lah yah..
Halilintar menatap rak tengah di depannya, lebih tepatnya rak ke dua. Ditangannya sudah ada satu bola yang siap dia lempar. Dalam hitungan detik bola itu melesat tepat mengenai kaleng bagian bawah sebelah kiri yang mengakibatkan semua kaleng itu akhirnya berjatuhan. Rak kedua selesai, tinggal 2 bola lagi dan halilintar bisa mendapatkannya.
Fyi : kaleng kaleng dirak itu disusun kayak Piramida yak, kalau kalian Upin Ipin itu kayak stand lempar bola yang dimainin sama opah.
"Yey! Dua bola lagi hali!" Mata Taufan berbinar, sebenarnya satu kaleng rak jatuh semua itu sudah cukup untuk mendapatkan Boneka yang dia mau, tapi jika semua kaleng rak dia bisa ngambil tiga hadiah sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
•TAUFAN• [TAMAT]
De TodoTaufan cyclone adalah anak dari keluarga cyclone. Dia tinggal dengan ayahnya, ibunya? Ayah dan ibunya sudah bercerai ketika dia berumur 16 tahun. Hanya karena kesalah pahaman dari sang ayah. Taufan memiliki 2 sahabat tetap. Yaitu blaze dan thorn, bl...