"Jya[1], Ba-san pulang dulu, ya. Mata ne, Sami," kata ba-san padaku. Hari sudah mau sore dan ba-san harus pulang untuk menyiapkan makan malam oji-san.
"Aku pulang juga ya, Sami. Mata ne," kata Yumi ikutan pulang dengan ba-san dan berjalan ke stasiun kereta.
"Mata ne, itterashai[2]," balasku sambil melambaikan tangan. Aku lanjut berjalan ke apartemenku begitu mereka sudah cukup jauh.
Ini hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Hari ini mereka datang mengunjungiku seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya. Jalan-jalan di Harajuku ternyata bisa semenyenangkan ini.
TTT
Jam 9 pagi, aku sudah selesai merapikan rumah-menyapu, membersihkan debu-debu di lantai, meja, dan sofa-lalu mencuci peralatan makan yang sejak semalam belum kucuci. Ba-san sudah bilang akan datang jam 9:30 dengan Yona-sepupuku-dan aku meminta Yumi datang sekitar jam segitu. Dan sekarang, aku sedang berkutat di depan lemari mencari pakaian yang cocok untuk pergi jalan dengan mereka.
Sekarang sudah pertengahan musim gugur dan udara mulai dingin di luar. Selain memakai mantel krem, aku menyiapkan baju dengan kerah tinggi berwarna hitam dan rok gantung di bawah lutut berwarna steel blue. Supaya tidak begitu terasa dingin, aku akan memakai stoking hitam dengan sepatu boot semata kaki yang juga berwarna hitam.
Ting tong~
"Hai, matte kudasai (ya, tunggu sebentar)," kataku sambil berjalan menuju pintu. Sepertinya mereka sudah sampai, aku membuka pintu setelah melihat ke layar intercom sejenak.
"Ba-san! Rasanya aku sudah rindu dengan masakan Ba-san," kataku begitu melihat sebuah bungkusan kain berbentuk kotak yang ditenteng oleh ba-san.
"Baru juga seminggu. Hahaha," balas ba-san disambung tawa semua orang.
"Ohayou[3], Nee-chan[4]," sapa Yona yang ada di samping ba-san.
"Ohayou. Ayo masuk," balasku. "Eh, kalian berdua saja ya?" sambungku saat mereka sudah masuk ke apartemenku.
"Ee, oji-san ada di rumah," jawab ba-san yang mengira aku menanyakan oji-san.
"Bukan, Ba-san, maksudku Yumi. Katanya dia mau datang ke sini," kataku. "Ba-san dan Yona mau minum apa?"
"Apa aja boleh. Di mana dapurnya, Sami? Ba-san mau melihat-lihat."
"Kochi[5] Ba-san," aku berjalan memimpin menunjukkan ruangan-ruangan di apartemen yang ukurannya tidak begitu besar ini. Tak lama, bel kembali berbunyi dan Yumi akhirnya sampai. Aku meninggalkan Ba-san dan Yona yang masih berada di dapur untuk membuka pintu.
"Gomen ne, saat di jalan aku baru ingat lupa membawa sesuatu, jadi aku beli dulu. Nih, aku bawa cookies, kamu suka 'kan?" kata Yumi begitu masuk ke dalam sambil memberikan sebuah bungkusan padaku.
"Sankyu[6], Ba-san dan Yona udah sampai tadi. Mau minum apa?"
"Ocha[7]? Oh ya, mana Ba-san dan Yona? Katanya udah sampai," tanya Yumi karena tidak melihat mereka.
"Ada di dapur, mau ikut?" jawabku singkat sambil berjalan.
"Kita lihat bagaimana tempat persembunyianmu," katanya lalu mengikutiku menjelajahi apartemenku. "Oba-san, Yona, apa kabar?" sapa Yumi saat sampai di dapur.
"Oba-san dan Yona baik-baik aja, kamu gimana Yumi?" balas ba-san.
"Kemarin aku lihat loh, produk barunya perusahaan Yumi-neechan. Kawaii[8]," kata Yona pada Yumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Touch in My Life
Mystery / ThrillerAku menemukan amplop itu lagi, amplop yang mampu membuat senyum dan semangatku yang mengembang menjadi padam. Siapa orang yang mengirimkan ini? Rasa takut dan was was selalu mengantuiku setiap kali menemukan amplop polos itu. Kapan semua ini akan be...