10. Alicia

53 10 4
                                    

Ada typo bilang ya ^_^
Happy reading<3

*****

Sebuah tempat yang selalu saja ramai, di tempat yang paling disukai sebagian besar siswa-siswi di sekolah, di sebuah tempat dimana kesenangan kerap ditemukan dibawah tekanan tanggung jawab, Nandra duduk di salah satu kursi, bersama enam orang tema...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tempat yang selalu saja ramai, di tempat yang paling disukai sebagian besar siswa-siswi di sekolah, di sebuah tempat dimana kesenangan kerap ditemukan dibawah tekanan tanggung jawab, Nandra duduk di salah satu kursi, bersama enam orang temannya, seperti biasa.

Nandra memandang tanpa minat siomay yang penuh dengan bumbu kacang di depannya, sementara yang lain, sibuk makan dan bercanda. Ditambah tiga orang perempuan yang ikut duduk di meja Nandra, satunya pacar Juni, dua yang lain teman pacar Juni. Nandra tidak tahu namanya karena saking seringnya Juni membawa perempuan yang berbeda.

Rendi menyenggol bahu Nandra pelan, bertanya, "kenapa lagi?"

Dan hanya di jawab gelengan oleh Nandra. Kantin sesak, stand makanan penuh dengan deretan siswa yang mengantri. Nandra tidak terlalu suka kantin, karena telinganya terlalu penuh, kadang malah sampai membuat kepalanya pusing. Tapi gara-gara rengekan Mark yang ingin melihat Aisyah, laki-laki itu menurut.

Nandra memperhatikan Mark yang sejak masuk ke kantin masih saja celingak-celinguk kesana-kemari, mencari Aisyah tentu saja. Sampai akhirnya Mark berjingkat, melihat sang pujaan hati dengan jilbab putih sedang mengantri es teh di pojok kanan kantin.

"Gue nyamperin Aisyah dulu," ucapnya dengan senyum merekah.

"Yee, sempat-sempatnya mau modus," cibir Haris sambil menelan bulat-bulat bakso ke dalam mulutnya.

"Ngga ada kata menyerah di kamus gue, nyet." Mark menepuk bahu Haris sebelum berlari kecil menghampiri Aisyah.

Nandra terus memperhatikan Mark, entah mereka sedang mengobrolkan apa, yang jelas, Nandra melihat senyum lebar Mark dan Aisyah yang juga sama tersenyum.

Tiba-tiba saja, rasa dingin menjalar di pipinya, Nandra memundurkan wajah, mencari tahu siapa biang keroknya. Nandra membalikan badan dalam duduknya, gadis yang beberapa saat lalu ia temui pelakunya.

"Lo gila?" Tanya Nandra, dengan raut wajah mengintimidasi. Tapi bukannya takut, Alicia justru semakin mendekat, duduk di meja, tepat di depan Nandra. Di tangan gadis nyentrik itu ada satu kaleng pocari sweat dingin, yang ditempelkan ke wajah Nandra tadi.

"Ah, gila ya? Mungkin? Gue gila karena lo." Alicia menyilangkan kakinya, senang menjadi perhatian seluruh tatap mata di kantin.

"Berani juga lo, siapa sih?" Tanya Candra.

Alicia mengulurkan tangannya, "kenalin Kak Candra, gue Alicia dari kelas sebelas ips 4, calon pacar temen lo."

Melukis ParasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang