Episode 10

164 36 5
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀











Daegu City,  20 tahun silam

Kota pinggiran dimana tempat perumahan kumuh berdiri, hanya beralaskan tanah kering dan berdinding kardus serta beratap seng bekas, sekelompok pengamen jalanan maupun pengemis gelandangan berdomisili di daerah tersebut.

"Eomma...." Seorang bocah lelaki berusia lima tahun berlari girang melihat kedatangan ibunya yang baru saja pulang dari mengumpulkan barang bekas.

Seorang ibu dengan wajah tirus menggambarkan bahwa beratnya perjuangan hidupnya membesarkan anaknya seorang diri. Ia meletakkan goni berisi barang bekas yang ia kumpulkan sepanjang hari berkeliling sudut kota di tepi jalan begitu menyambut kedatangan putranya di dalam pelukannya.

"Aku menunggu eomma, aku sudah lapar" rungut bocah lelaki itu

"Eomma tahu, dan lihat...apa yang eomma bawa untukmu??" Sang ibu mengambil sesuatu dari balik saku bajunya, sebuah nasi bungkus yang ia beli dari warung.

"Wahh, aku mau..aku mau. Ayo eomma kita makan bersama"

Skip

Keduanya duduk beralaskan tanah bebatuan di depan rumah kardus mereka sembari menyantap bersama nasi bungkus tersebut.

"Jungkookie, apa kau menyayangi eomma?" Raut wajah sang ibu mendadak mendung seolah memikirkan sesuatu yang berat.

"Hemm" bocah lelaki bernama Jungkook itu hanya mengangguk dengan semangat masih sibuk menyantap nasinya.

"Jadi, apapun yang terjadi maukah kau menuruti ucapan eomma?"

"Hemm...." Jungkook hanya mengangguk tanpa mengerti sebab sang ibu berbicara aneh seperti itu.

"Janji?" Sang ibu mengulurkan jemari manisnya ke arah Jungkook dan disambut oleh anaknya dengan semangat

Sang ibu memeluk anaknya dengan erat. Air mata berlinang di pipinya sembari tangannya mengelus sayang bagian punggung Jungkook.

"Eomma, apa kau sedang menangis?" Jungkook menyadari isakan tangis ibunya

"Tidak, eomma tidak menangis." Sang ibu menyeka air matanya dan merenggangkan pelukannya. Menatap putranya seolah ini adalah hari terakhir baginya bersama anaknya.

"Apapun yang terjadi nanti, pergilah sejauh mungkin jangan pernah mengejar eomma." Ucap ibunya kembali.

Selang beberapa lama, sekelompok preman datang dan berteriak marah

"Yaakk Nyonya Jeon!! Kami datang untuk menagih janjimu!!"

Sang ibu melindungi putranya dibalik badannya

"Aku tahu, tapi tolong jangan sakiti anakku. Kalian bisa membawaku pergi tapi jangan lakukan apapun pada anakku"

"Bawa dia!!" Sahut ketua preman itu pada salah satu anggotanya.

Tubuh sang ibu ditarik paksa oleh mereka sedangkan Jungkook hanya bisa menangis sesenggukan, tubuhnya didorong hingga jatuh ke belakang agar tidak bisa mengikuti ibunya.

"Eomma.....hiks....eomma....." Teriaknya putus asa, melihat ibunya dibawa masuk kedalam sebuah mobil pribadi dan pergi begitu saja.

Jungkook berlari mengejar mobil tersebut namun usahanya sia sia, bagai ditelan oleh ribuan kendaraan lain mobil yang membawa ibunya tidak kelihatan lagi.

LAW {Love And War} --(The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang