7. Old Bestie

98 9 0
                                    

Jangan lupa votenya gaise❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa votenya gaise❤️



🌼🌼🌼






  Dean memasuki rumahnya dan segera mencari keberadaan mamanya. Ia berteriak,hingga membuat seluruh rumah kucar-kacir.

 "MAMA!!!"

 "MAMA!! MAMA DIMANA?!!!" 

  Raya keluar dari kamar dengan tatapan marah,untuk apa putranya berteriak seperti itu?Apa Dean pikir ini hutan? Ia turun dan menghampiri Dean.

 "Kamu kenapa sih teriak-teriak gak jelas? Kamu pikir mama gak punya telinga? Kamu kira mama budeg gitu?"

 "Kenapa mama gak cerita sama Dean tentang tante Diana?!" tanya Dean sewot tanpa menjawab pertanyaan mamanya.

 Raya,sang mama menatap Dean,"Diana? Diana siapa?"

 Dean menghela nafasnya kasar, "Iya,tante Diana. Sahabat mama, salah satu donatur di panti asuhan Glory." 

 Raya membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan tangannya.

 "Kamu tau dia?! Tau dari mana kamu,Dean?"

 Sekarang Dean yang bingung, kenapa reaksi mamanya sangat berlebihan?Apakah Diana seorang artis? Kalau iya,kenapa Dean tidak pernah melihat wajah Diana di televisi?

 "Mama kenapa sih? Lebay banget."

 Raya menyentil jidat Dean walaupun ia harus jinjit karna Dean sangat tinggi.

 "Mama udah lama gak ketemu sama dia,terakhir ketemu lima tahun yang lalu" ucap Raya.

 Dean menaukan alisnya. Lima tahun? Tidak ketemu? Aneh.Bukannya kalau sahabatan pasti sering ketemu?

 "Kok bisa?" tanya Dean penasaran.

 "Karena kesibukan masing-masing. Tapi,kenapa kamu bisa tau tentang Diana?"

 "Tadi ibu panti ngasih tau."

 "Kok bisa?" 

 "Itu,tadi Dean kesana bareng anak tante Diana." jawab Dean santai.

 Raya menggetok kepala anaknya, "Kamu kenal sama anaknya tante Diana? Caitline? Kenapa kamu gak kasih tau mama sih?!"

 Dean mengelus kepalanya yang di getok oleh Raya,"Aish,sakit,Ma. Mama lagian gak pernah tanya Dean."

 Raya menganggukkan kepalanya.Memang benar,ia tak pernah membahas sedikitpun tentang Diana ataupun Caitline kepada Dean.

 "Kamu tau rumah mereka kan?" tanya Raya tiba-tiba dan di jawab anggukan oleh Dean.

 "Kenapa,Ma?"

 "Besok sore kamu antar mama ke sana,mama kangen sama Diana. Sekalian kamu ngapel sama Caitlinem" goda Raya.

 Dean hanya tersenyum kecut,"Iya,Ma."

Jika mamanya tahu apa yang sebenarnya terjadi,mungkin namanya akan dikeluarkan dari kartu keluarga. Sudahlah,selagi permainan masih aman,Dean akan tetap melanjutkan.

🌼🌼🌼

  Caitline menikmati makan malamnya bersama sang Mama. Ia merasa bersyukur karna memiliki seorang ibu seperti Diana. Walaupun jarang dirumah karena pekerjaan, tapi mamanya selalu menyempatkan makan malam bersama. Papa? Jangan tanyakan itu, ia malas membahasa pria brengsek yang berhasil membuat hidup mamanya berubah. Terutama hidupnya.

"Sayang?"

 Caitline menatap mamanya," Kenapa,Ma?"

  "Kamu tadi pergi kemana?" tanya Diana lalu menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

 "Panti,Ma"

 "Kenapa,Ma?" tanya Caitline.

 Diana menganggukkan kepalanya.

 Kemudian ia ingat sesuatu, "Cowok tadi siapa? Pacar kamu?"

 Pertanyaan Diana berhasil membuat Caitline tersedak. Apa? Pacar? Yang benar saja!

 "Apaan sih,Ma? Cowok itu bukan pacar Caitline." Ketusnya.

 Diana tertawa melihat respon Caitline,mangapa putrinya sangat kaku kalau sudah membahas tentang pria? Ah, senyum Diana menghilang seketika, ia ingat., pasti suaminya dulu yang membuat Caitline seperti ini. Kalau saja ia menitipkan Caitline ke rumah sang mama,tak mungkin ia melihat dan mengalami hal tersebut.

 "Ma?" panggil Caitline membuyarkan lamunan Diana.

 "Hm,kenapa sayang?"

 "Mama mikirin apa?" Diana menggeleng dan tersenyum, ia tidak akan membahas perubahan Caitline karena memang dari awal ini adalah salahnya.

 Mereka kembali menikmati makan malam mereka dengan tenang. 

 "Ma,Dean itu ternyata anak tante Raya." ucap Caitline tiba-tiba.

 "Ha?"

 "Dean,yang jemput Caitline tadi, dia anak tante Raya. Mama gak nyangkakan? Iya Caitline juga. Tapi gak perlu terkejut,Ma."

Diana membulatkan matany, "Kamu tau dari mana?"

 "Tadi ibu panti cerita,Ma. Gak usah kaget gitu,Ma. Udah Caitline bilang juga."

   Diana mengenang masa lalunya bersama Raya. Wanita yang sudah bertahun-tahun menjadi sahabatnya.

"Udah lama banget gak ketemu sama Raya,ya ampun. Kamu satu sekolah sama Dean kan? Ntar coba kamu tanya alamatnya,biar kita ke sana."

 "Apaan sih,ma? Kenapa jadi Caitline? Mama sendiri aja yang minta, aku mah ogah, apa lagi minta sama si Dean-dean itu,ewh!" tolak Caitline.

 "Kan kamu satu sekolah sama anaknya tante Raya,yakali mama jadi anak sekolahan lagi. Kamu yang minta ya sayang?" bujuk Diana

 "Big no!"

 "Caitline,mama gak terima penolakan. Pokoknya kamu harus minta alamatnya. Titik."

 "Still no,Mom" tolak Caitline sekali lagi.

 Diana memicingkan matany,memikirkan ide,dengan apa ia harus membujuk putrinya ini. Diana tersenyum sumringah kala ide luar biasa melintas di kepalanya.

 "Minta,atau motor kamu mama sita?" 

 Caitline melengos melihat mamanya,"Kok malah motor Caitline, sih,Ma?" 

"Lagian kenapa harus Caitline,Mama kan bisa datang ke sekolah,terus ke kantor guru,terus suruh guru manggil si Dean. And then you got their address,Mom. Simple.

 Diana meminum segelas air putih untuk menenangkan pikirannya yang di buat aburadul oleh perkataan Caitline.

 "It will take a long time, sayang. Kan kamu satu sekolah,ya udah pasti bisa ketemu dong? Terus minta alamatnya,lalu kamu kasih ke mama. More simple than your idea,right? Jadi kamu jangan lupa,oke?"

 Caitline hanya bisa pasrah,"As you wish, Mom."


🌼🌼🌼

Holla..

kira-kira Dean sama Caitline bakalan gimana kedepannya? Orang tua sahabatn,tapi anak-anaknya malah kaya tom&Jerry wkwkwkw

jangan lupa vote dan komen ya

Follow the Instagram
hi.ataaa24_ (rl)
leenata24 (wp)

Have a nice day!

DELINEWhere stories live. Discover now