Chapter 6: Ranu Kumbolo

587 82 1
                                    


"Bangun tenda boleh dimana aja, tapi usahakan jangan jauh dari jangkauan rombongan. Kalau ada apa-apa nanti susah sendiri." Titah Jungkook.

"Ji, kita mau bangun tenda dimana?" Tanya Hoseok.

"Di depan aja yuk, biar ranunya ngga kealingan." Kata Jimin yang langsung menarik lengan sahabatnya.

Sudah dari awal dikatakan, Jimin itu orang yang tidak mau susah direpotkan orang lain. Jadi, dari awal ya, memang Jimin harus dengan Hoseok. Jimin malas kalau dengan yang awam, bukannya prasangka buruk pada sesama junior lain tapi ya itu pengalamannya.

Pernah dulu saat mendaki ke Merbabu semasa SMA, Jimin dan Hoseok berbeda kelompok. Dan dari lima orang dikelompok Jimin yang berpengalaman mendaki hanya dua orang termasuk dirinya.

Pada saat membangun tenda mereka enggan membantu dengan alasan tidak bisa, jadi hanya membebankan Jimin dan teman perempuannya yang berpengalaman mendaki itu. Yang tiga orang lebih memilih memasak daripada membantu membangun tenda.

Jimin kesal saat itu, padahal hanya masak bisa dipersiapkan oleh satu orang saja. Dan terbukti hanya lima menit setelah mempersiapkan dari tungku hingga memasaknya yang bekerja juga hanya satu orang, dua lainnya hanya duduk santai sedangkan tenda belum selesai berdiri.

Sejak itulah Jimin malas jika mendaki dengan yang masih awam soal pendakian. Bukan masalah awamnya sebenarnya, hanya terkadang yang awam itu karna tidak tau jadinya malas membantu. Yah, meski tak semuanya.

Karna tenda yang dibawa Hoseok hanya berkapasitas dua orang, jadi hanya ia dan Jimin yang membangun tendanya.

"Eh eh! Loh loh loh!! Seok Seok!!"

Brukk....

"Yahhh, Hosiki mah." Jimin mencebilkan bibirnya.

"Yehh ... Elu mah nyalahin gue, dah ayok bangun lagi."

Tenda yang harusnya sudah setengah berdiri kembali roboh karna Hoseok tak mendengar Jimin yang memintanya memegang sisi yang ditinggalkan Jimin untuk mengambil penyangga tenda.

Bukan tak mendengar lebih tepatnya tak terdengar, yah maklum Ra-kum hari ini cukup ramai pendaki. Alhasil, tendanya rubuh lagi dan harus mulai lagi dari awal. Tak apa, Jimin tak marah pada Hoseok, toh bukan salahnya juga. Mungkin Hoseok tak mendengar ya, karna memang ramai.

"Butuh bantuan?"

Jimin tersentak ketika mendengar suara tegas menyapa indra pendengarannya dan tiba-tiba tubuh tegap ikut membantunya dan Hoseok membangun tenda milik mereka. Jimin yang terkesima secara tak sadar hanya berdiam sambil tersenyum memandangi sosok yang sedang sibuk membantunya.

"Heh!! Jimin!! Woy!! Wah, ga waras ni bocah."

Hoseok yang merasa tak digubris Jimin mencari cara lain agar Jimin sadar ia memanggilnya berkali-kali. Jadi Hoseok sengaja melempari Jimin kerikil kecil hingga tepat mengenai pelipisnya.

"Shkk aww, ishh elo ya?! Sakit tau." Protes Jimin.

"Lagi elu melongo terus kek sapi ompong, kerja dodol!" Omel Hoseok.

Jimin hanya memanyunkan bibirnya sebal pada Hoseok tapi didetik berikutnya ia kembali ikut membangun tendanya sambil tersenyum memandangi ketua Mapala ganteng, yang membantunya sejak tadi.

"Dih bipolar tu anak, tang mentang ada crush-nya jadi ilang kewarasan." Gerutu Hoseok.

"Kak Jungkook...."

Suara mendayu yang dibuat-buat tiba-tiba tertangkap indra pendengar Jimin. Dan ya bisa Jimin duga suara siapa itu.

"Kak daripada bantu mereka mending bantuin kita, kita ngga tau cara diriin tenda. Senior di tim kita juga sibuk bantuin yang lain. Mereka kan udah pengalaman daki jadi bisa bangun tenda sendiri ngga kaya kita."

[END] Semeru [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang