Malam sudah semakin larut tapi Jimin tak kunjung bisa memejam. Akhirnya ia beranikan diri untuk keluar dari tenda meninggalkan Hoseok yang sudah mengorok. Alasan Jimin berani keluar dari tenda adalah karna ia mendengar beberapa pendaki yang memutuskan untuk terjaga hingga fajar menjemput.Jimin terduduk di depan tendanya dan menyalakan api unggun kecil yang sengaja ia dan Hoseok buat tadi. Setelah api menyala Jimin hanya duduk terdiam merasakan hangatnya api unggun sambil melihat ke sekitarnya. Nyatanya gunung-gunung dengan seribu misterinya tidaklah selamanya semenyeramkan itu.
"Astaga!!!"
Jimin terlonjak kaget ketika seseorang tiba-tiba menyentuh bahunya. "Kamu ngapain diluar sendirian?"
"Ya ampun, kak Jungkook ngagetin aja sih." Protes Jimin.
Jungkook hanya membalas dengan senyum bunny teeth-nya kemudian duduk disamping Jimin bahkan tanpa diminta. "Kamu ngga takut sendirian diluar tenda?" Tanya Jungkook.
"Itu banyak pendaki ngapain takut."
"Iya, kalo pendaki beneran, kalo bukan?"
Jimin memukul bahu Jungkook sebal. "Iss kak Jungkook mah!!"
"Oke oke, terus kamu ngapain disini?"
"Ngga bisa tidur aku, main hp gada sinyal, main game bosen, tiduran di tenda Hoseok ngorok mana bisa enak coba."
"Tapi bukannya diluar tenda dingin?"
"Ah ngga, ini ada api unggun."
"Kalo habis gimana?"
"Ya, udah mau ngga mau balik ke tenda lagi."
Jungkook itu tidak pandai mengutarakan apa yang ia rasakan dan bukan tipe orang yang suka berbasa-basi termasuk untuk saat ini. Tanpa sebab, tiba-tiba Jungkook meraih telapak kiri Jimin untuk digenggam kemudian dimasukkan ke dalam saku jaketnya bersama lengannya sendiri.
Jimin yang terkejut akan hal itu....
Jika kalian mengira Jimin akan salah tingkah maka kalian salah besar.
Jimin justru tersenyum dan didetik berikutnya menyamankan kepala di bahu kanan Jungkook. Dan Jungkook sama sekali tak menolak justru tersenyum setelahnya, seolah senang karna Jimin mengerti.
Pada akhirnya mereka berbagi kehangatan sepanjang malam. Dan pemandangan itu tak luput dari beberapa pasang mata yang menangkap segala gerak gerik mereka.
Pukul empat pagi semua pendaki sudah bersiap menyambut sunrise di puncak Mahameru. Bahkan di antara mereka ada yang rela terjaga hingga pagi, hanya demi melihat sunrise di atas ketinggian 3676 mdpl.
(Buat yang gatau mdpl itu singkatan dari meter diatas permukaan laut)
Tak terkecuali Elang emas dan para junior Rajawali merah yang sudah berdiam tak jauh dari tebing sejak pukul tiga pagi.
"Ini malem sama pagi kayaknya lebih dingin pagi ye."
"Kalo pagi ada embun, Seok."
"Eh Ji, betewe elu semalem ga tidur, ya?" Jimin menggeleng.
Didetik berikutnya Jimin dikejutkan dengan Hoseok yang mengendusnya. Sontak Jimin yang merasa risih pun mendorongnya. "Apaan sih yu."
"Kok elu bau parfumnya beda Ji, kek parfumnya...." Hoseok yang menyadari sesuatu pun menarik panjang nafasnya sambil menutup mulut dengan tangannya. "Elu abis ngapain semalem, Ji? Ckckck?"
"Hehh mulut dijaga ye, pitnes lu."
"Fitnah, Ji. Anjirrr."
"Eh eh Ji, itu sunrise-nya uda ngintip."
"Nah ayo, Seok. Benderanya mana? Lu ngga lupa bawa 'kan?" Tanya Jimin dengan wajah datar.
"Ck, engga ya elah. Ayo, cepetan. Mau dikibarin dimana nih, aseek."
"Nah itu, Seok! Ada tiang ga kepake, lumayan tinggi kayaknya." Jimin menunjuk tiang tak terpakai tak jauh dari tenda mereka.
Begitu pula dengan Elang emas dan para junior Rajawali merah yang juga mulai menyiapkan bendera merah putih dan komunitas mereka. Tak lama fajar pun menyongsong dengan semburat jingganya yang indah sedikit demi sedikit.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Jungkook.
"Jam lima lebih lima belas, Kook." Jawab Taehyung.
"Siapin barisan, ya. Kita nyanyiin lagu kebangsaan sambil hormat bendera kaya biasa."
Taehyung memenuhi permintaan Jungkook untuk mengatur barisan dan mulai menegakkan bendera merah putih. Biasanya mereka tak akan mengatur barisan, hanya karna ini adalah hari bersejarah yaitu tanggal tujuh belas Agustus hari kemerdekaan tanah air tercinta, maka mereka dengan khusus mengatur barisan agar nyanyian lagu kebangsaan terasa lebih khidmat.
"Eh Ji, kayaknya komunitas juga mau nyanyiin deh, SEKARANG TUJUH BELASAN ANJIR, JI...."
Jimin memukul bahu Hoseok ketika ia tiba-tiba berteriak di sampingnya. "Biasa aja ANJIR, Seok! Budek gue."
Lima menit berselang setelah Taehyung selesai menjelaskan apa yang akan mereka lakukan sinar oranye kemerahan makin jelas terlihat dari ufuk timur. Dengan itu mereka pun mulai menyanyikan lagu kebangsaan sambil hormat bendera dipimpin Jungkook selaku ketua dan Eunwoo selaku dirigen atau pemimpin obade. Bahkan pendaki lain pun ikut bergabung dengan barisan yang dibuat Jungkook dan Rajawali merah.
-To be continued-
Udah deh segini aja😂 maaf pendek
Ini udah deket ending soalnya.
By the way, bisa tebak ngga itu yang ngintipin pak ketu sama si cerewet siapa aja coba👀👀
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Semeru [Kookmin]
AdventurePuncak tertinggi di pulau jawa adalah saksi bisu bagaimana Jungkook akan mulai mengukir pada lembar indah dalam catatan hidupnya. "Aku berjanji, saat aku kembali menginjakkan kaki di Mahameru. Aku datang bersama calon teman abadiku." -Jungkook Arga...