~~~ Happy Reading ~~~
Saat berada di perjalanan, Anos, (Name) dan Misha di hadang oleh sebuah sihir penciptaan yang bernama Iris.
"Sihir penciptaan? Kita harus kabur-"
"Kalian takkan bisa kabur."
Muncul seorang pria bertubuh tinggi kurus dan memiliki rambut yang panjang.
"Area ini sudah ditutup atas perintahku. Aku penguasa iblis, Leorig Indu. Adikku sudah merepotkanmu," katanya dengan tatapan yang menunjukkan marah.
Ternyata adik dari Leorig adalah Zepes. Orang yang pernah di lawan oleh Anos, sewaktu ujian masuk.
"Di Delsgade, meski kau memiliki kekuatan, darah campuran takkan bisa mengalahkan darah murni. Menurutmu kenapa?" tanya Zepes sambil merendahkan ketiga orang tersebut.
"Jika menang, mereka akan dihabisi." jawab Anos dengan santainya.
"Bersiaplah! Kakakku lebih kuat dariku-" tiba-tiba saja Leorig menarik baju Zepes dan membuat sang adik menatapnya langsung, "Ka-Kakak?"
"Berhentilah bicara, dasar tak tahu malu! Keluarga Indu tak membutuhkan orang lemah yang kalah dengan menyedihkan."
Tanpa adanya belas kasihan, Leorig menggunakan sihirnya untuk menghukum adiknya (?).
"Apa kau tak untuk adikmu?" Anos merasa kalau semua itu terlalu berlebihan.
"Itu takkan mengubah fakta kalau kau akan lenyap. Karena kami memiliki darah murni Raja Iblis Tirani yang agung dan Ratu Licik yang di hormati, kami tak boleh membiarkan anjing kampung seperti kalian menghina kami."
"Darah murni? Anjing kampung? Bodoh sekali."
Leorig sedikit terkejut mendengar komentar Anos.
"Raja iblis adalah orang yang menggunakan kekuatannya untuk menundukkan semuanya. Darah itu tak ada hubungannya."
"Kata-kata itu sama saja seperti menghina Leluhur Pendiri."
"Saat aku membicarakan diriku sendiri, kenapa aku dianggap menghina?"
"Apa?"
"Dasar, orang yang tidak sensitif."
"Omong kosong! Kau akan dihukum mati karena sikap tak sopan itu."
Seluruh bawahan Leorig mengeluarkan lingkaran sihir milik mereka dan mengarahkannya ke Anos
"Aku akan menyiksamu sampai mati." Leorig juga mengeluarkan lingkaran sihirnya.
"Masih belum sadar juga? Lihatlah mataku dan tengoklah jurang kematian." kedua mata Anos sekilas mengeluarkan seberkas cahaya berwarna merah darah.
Tiba-tiba semua lingkaran sihir milik Leorig dan bawahannya menjadi tak terkendali.
"Cepat kendalikan baik-baik. Kalian bisa mati, loh."
Leorig dan para bawahannya tak bisa mengendalikan sihir mereka. Sehingga sihir mereka meledak akibat tidak bisa dikendalikan, atau bisa dibilang senjata makan tuan.
"Sialan! Apa yang telah kau lakukan?!" Leorig menatap penuh amarah yang meluap-luap kepada Anos dan tangan kanannya terluka.
"Hanya sedikit intimidasi saja. Kekuatan sihir adalah sesuatu yang lahir dari akar muasal di dalam tubuh." Anos mengeluarkan lingkaran sihirnya tepat di depannya, "Saat menghadapi level yang berbeda, akar itu akan takut dan terkadang, akar itu akan lepas kendali."
"Sebagai bangsawan iblis, aku tak boleh dari anjing kampung sepertimu. Secara khusus, akan kutunjukkan." Leorig belum menyerah dan kembali mengeluarkan lingkaran sihir miliknya lagi, "Mantra terlarang yang hanya bisa digunakan oleh bangsawan."
"Oh, sihir muasal, ya," kata Anos yang sama sekali tidak tertarik.
"Lihatlah perbedaan level kita yang jauh. Girasd!"
Leorig melemparkan sihir miliknya menuju ke arah Anos, (Name) dan Misha.
"Shield."
Muncul semacam sihir pelindung tak terlihat yang melindung dia, Anos dan Misha di dalamnya. Setelah asap menghilangkan, menampilkan mereka bertiga yang nampak baik-baik saja dan tak tergores sedikit pun. Leorig terkejut karna ketiga orang tersebut tidak terluka, bahkan tidak tergores.
"Kau hanya meminjam kekuatan milik kedua sosok yang membunuh dewa juga spirit terkuat saat 2000 tahun yang lalu."
"Memangnya kenapa?"
"Sihir muasal takkan bisa memengaruhi sumbernya. Artinya, itu takkan berpengaruh kepadaku dan gadis yang ada di sampingku ini."
Leorig terkejut mendengar penjelasan dari Anos.
"Tak berpengalaman, itu ada batasnya tapi karena kau menggunakan mantra yang membahayakan nyawamu aku akan memberimu satu kesempatan." Anos berjalan menghampiri tubuh Zepes yang sudah terbujur kaku dan gosong.
"Kesempatan, katamu?"
"Igurm." muncul lingkaran sihir berwarna ungu tua di bawah tubuh Zepes.
Tubuh Zepes mendadak melayang ke atas.
"Apa itu?!" kedua mata Leorig sekilas tampak membulat.
"Baru lihat? Ini sihir untuk membangkitkan orang mati menjadi zombie. Sihir ini pertama kali di ciptakan oleh Ratu Iblis dan aku sendiri yang menggembangkannya." Anos sekilas melirik ke arah (Name).
"Sakit, sakit. Sakit, sakit." zombie Zepes berjalan ke arah Leorig, "Kakak, kenapa kau membunuhku? Kenapa kau membunuhku?"
"Menjauhlah, dasar mayat!" Leorig menyerang Zepes dengan sihirnya.
Zepes yang berada dalam wujud zombie, juga mengeluarkan sihirnya dan berhasil menangkis serangan sihir milik Leorig. Leorig sendiri tampak terkejut karna adiknya tiba-tiba saja menjadi kuat.
"Zombie memiliki kekuatan sihir yang luar biasa. Sebagai gantinya, karena terbakar kebencian. Setelah dibunuh dia akan tersiksa karena rasa sakit yang tak tersembuhkan." jelas Anos mengenai sihir yang dia gunakan kepada Zepes.
"Apa kau ingin membuat Zepes membunuhku?"
"Maaf, tapi kekasihku yang sok kuat ini tidak memiliki hobi yang buruk seperti itu," ucap (Name).
"Inilah kesempatanmu. Barusan, kau meremehkan Zepes tapi sekarang dia lebih kuat darimu. Akuilah adikmu dan dengan menggabungkan kekuatan, seranglah aku secara bersama-sama."
"Apa katamu? Mana mungkin aku percaya? Dia tak mungkin memiliki akal."
"Itu mungkin benar. Tapi, meski dia mengalami penderitaan neraka bukankah saling menyayangi itu adalah sesuatu yang disebut keluarga?"
Zepes terus berjalan menghampiri Leorig. Anos masih terus memaksa Leorig untuk memanggil nama Zepes. Hingga akhirnya, Leorig meneriaki nama Zepes. Benturan sihir dari Zepes menciptakan asap di sekitar mereka. Setelah asapnya telah menghilang, terlihat tubuh Zepes dan Leorig yang sudah gosong dan dalam posisi Leorig yang ingin memeluk Zepes.
Tubuh Zepes juga Leorig terbaring kaku di tanah. Bangunan yang dibuat dari sihir Leorig seketika mengalami guncangan dan mulai hancur. Anos berjalan menghampiri kedua tubuh kakak beradik tersebut.
"Jika dibunuh, orangnya langsung mati. Jika menjadi zombie, orangnya akan kehilangan akal." Anos mengeluarkan sebuah cahaya sihir berwarna merah ke arah tubuh Leorig dan Zepes.
Sebelum Anos menggunakan sihirnya untuk melindungi dirinya, (Name) dan Misha dari reruntuhan yang jatuh dari atas mereka, (Name) sudah duluan menggunakan sihirnya. Sebuah pelindung sihir berwarna keemasan muncul di atas mereka dan melindungi mereka semua yang ada dibawah pelindung tersebut.
"Ingatkan aku, mengapa aku harus menikah denganmu dan membentuk keturunanmu?" Anos hanya tersenyum.
"Itu karna kau mencintaiku, sayang."
'Bakar suami sendiri, boleh ngak?' batin (Name) yang menerima tekanan dari Anos.
~~~ Bersambung ~~~