“—Bagi anak kuliahan atau anak rantau, kost merupakan rumah kedua yang mereka tinggali selama berada di kota tempatnya berkuliah. Nah buat kamu yang anak kost, atau kamu yang sebentar lagi jadi mahasiswa dan bakal ngekost, kalian pasti punya kebiasaan yang berbeda-beda. Nah, tipikal anak kost yang mana kah kamu?”
“Gue tipe anak kost miskin melarat gundah gulana tingkat dewa! Mau ape lo?”Sabina yang baru menuruni anak tangga langsung disuguhi pemandanga Yuda—salah satu penghuni kost lantai satu— yang sedang duduk bersantai di soffa ruang tamu dengan segelas kopi dan rokok yang terselip dibibirnya. Cowok itu lagi sibuk mencak-mencak sama radio butut yang disediakan diruang tamu kostan ini.
Sabina memandangnya penuh eje “Ciee, curhat sama radio yah, Pak?” Tanya Sabina nyinyir, gadis itu ikut bergabung duduk disamping Yuda.
Yuda yang diejek seperti itu tidak tersinggung, tapi balik menatap Sabina dengan sinis, “Heh boneka sabrina! Gue abis naro beer yeh dikulkas, sampe nanti malem gue check itu beer ilang—” Yuda tidak melanjutkan ucapannya, dia memberikan gekstur mengancam dengan dua jari yang ia tunjuk kematanya sendiri, lalu dua jari tersebut dia lanjut arahkan kearah Sabina. “—pokoknya lo orang pertama yang gue cari.”
Sabina langsung melotot tidak terima, “Heh jamet, beer lo yang ilang, ngapain lo salahin gue? Lo kira gue curanbeer?” bantah Sabina, gadis itu ikut bergabung duduk disamping Yuda, “Mending lo tanya mantan lo, noh, dia yang suka ngide nyolong beer.” lanjut Sabina.
Yuda mencibir “Nggak usah playing victim lo yah boneka chucky! Gue tau yah, diantara para ukhti gonjang-ganjing taik anjing, lo yang paling banyak minum kan?! Nggak menutup kemungkinan lo yang paling diuntungkan atas hilangnya beer gue.”
Sabina kicep, nggak bisa mengelak atau membantah, soalnya apa yang Yuda bilang bener semua. Jadi gadis itu cuman haha-hehe sambil garuk-garuk kepalanya yang dikuncir cepol asal-asalan. “Yaudah sih Yud, ikhlaskan. Yang berlalu biarlah berlalu, gue doain nih yaa, semoga bisnis lu jadi bandar miras lancar jaya, biar kalo kita colong beer lo, lo nggak ngoceh kaya ibu kost gini.” Ujar Sabina dengan nada mendayu-dayu.
Tampang Yuda tuh udah yang kaya gini waktu denger penuturan Sabina.
Tapi dia nggak lanjut ngomel, cowok itu melirik Sabina yang walaupun belum mandi tapi sudah terlihat rapi dengan kaos gombrong hitam dan jogger pants abu.
Kok Yuda bisa tau Sabina belum mandi? Oh ya jelas, walaupun sekarang sudah jam sembilan pagi, nggak mungkin orang kaya Sabina mandi dipagi buta begini.“Sana lo kedepan, beliin gue nasi uduk Mak Uum, gih.” perintah Yuda seenaknya, sudah mirip baginda raja.
Sabina langsung melotot, “Nggak mau! Males ah, gue mau rebahan!” tolaknya sembari merebahkan seluruh badannya di soffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kost Masa Kini
Fanfiction"Tiap gue naro beer dikulkas, pasti itu beer besok paginya ilang. Udah ketebak siapa pelakunya, sudah pasti para ukhti gonjang ganjing taik anjing" "Please lah yah untuk teteh-teteh, kalo parkir motor tuh jangan seenak jidatnya gitu loh, ini gue kal...