Deg-degan

9.7K 323 13
                                    


Happy reading ❤❤
.


.
.
.

Seorang mahasiswi terlihat berjalan dengan terburu-buru. Bagaimana tidak sekarang jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 08.15, artinya ia sudah telat 15 menit untuk masuk ke kelas.

Hari ini jam pertama diisi oleh dosen baru yang sangat menyebalkan menurutnya. Dosen baru itu sudah pernah masuk ke kelasnya satu kali, ia membuat peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh mahasiswa dan mahasiswi yang ia ajar, dan jika ada yang melanggar maka tak segan-segan ia akan memberikan hukuman pada mereka. Dan sialnya dirinya sekarang sudah melanggar salah satu aturan yang dosen itu buat, ahh sungguh menyebalkan gerutunya.

Andini Deira Alatas, gadis pemalas, manja, keras kepala, dan tidak suka diatur. Ya sekarang ia sudah terlambat untuk masuk ke kelas. Salahnya sendiri, tadi malam ia maraton menonton drakor hingga pukul 02.00 dini hari, dan efeknya pagi tadi ia bangun kesiangan.

Sebenarnya Andin malas untuk ke kelas, bukan karena takut dimarahi, tapi ia malas melihat muka dosen yang tiga hari lalu telah memarahinya karena dirinya melamun saat pembelajaran berlangsung.

Flashback on

Sekarang Andin sudah sampai di kelas, mood Andin benar-benar hancur, setelah tadi ia mendengar pertengkaran orangtuanya.

"Heh Ndin, pagi-pagi udah di tekuk aja tuh muka, napa lo?" tanya Ira teman sebangku Andin.

Andin duduk di sebelah Ira. "Tadi gue denger Mama Papa gue berantem di kamarnya Ir, gue takut Ir kalo mereka nanti pisah," ucap Andin sedih.

"Sttt, gaboleh ngomong kaya gitu Ndin, percaya deh sama gue mereka mungkin cuma salah paham aja, nanti juga akur lagi kok," hibur Ira, ia tak tega melihat temannya itu.

"Makasih ya Ir, lo emang temen terbaik gue," ucap Andin sambil menghamburkan pelukan kepada sahabatnya itu.

"Sama-sama Andin," balas Ira.

Tiba-tiba suara ketukan pintu yang cukup keras membuat semua penghuni di ruang kelas tersebut diam dan duduk di tempat duduk masing-masing.

"Assalamu'alaikum semua," ucap dosen baru penganti dosen lama mereka.

"Wa'alaikumusalam Pak," ucap mereka serempak.

Andin heran melihat teman-temannya yang begitu antusias dan semangat.

Emang deh, giliran yang bening aja langsung pada semangat mereka

"Masyaallah ganteng banget ciptaan-Mu Ya Rabb," ucap Ira sambil memegang erat lengan Andin.

Andin menoleh ke arah Ira,
"Yaelah Ir, kayak belum pernah liat orang ganteng aja lo, lebay" ucap Andin memutar malas bola matanya.

"Pak dosen ganteng amat sih," ucap Raya teman sekelas Andin.

"Iya bener banget, jadi semangat nih gue ngampus," ucap teman sebangku Rayya.

"Perhatian semua!" ucap dosen baru itu.

Semua mahasiswa diam memperhatikannya.

"Perkenalkan Nama saya Aldebaran Baihaqi Elzaki, saya disini akan menggantikan Bapak Purnomo. Kalian bisa memanggil saya, Pak Al," ucap Al memperkenalkan dirinya dengan diiringi senyuman tipis.

Ya, dia adalah Aldebaran Baihaqi Elzaki, dosen muda berusia 27 tahun dengan ketampanannya yang luar biasa. Aldebaran terkenal dengan sikap yang dingin, cuek, dan bisa dikatakan kejam terhadap mahasiswanya.

"Baiklah, kita bisa langsung mulai pembelajaran hari ini, silahkan siapkan buku kalian," ucap Al.

"Siyap Pak," jawab mahasiswanya dengan semangat.

Saat pembelajaran berlangsung Andin terus saja melamun, ia masih saja memikirkan kedua orangtuanya.

Al yang menyadari ada salah satu mahasiswanya yang melamun langsung menghampirinya.

"Ehem," Al berdehem.

Suara tersebut berhasil membuyarkan lamunan Andin, ia menyadari ada orang yang berdiri di samping mejanya, Andin mendongakkan kepalanya.

"P pak Al," ucap Andin gugup.

"Nama kamu siapa?" tanya Al.

"Bapak mau kenalan sama saya?" Andin malah balik bertanya.

"Nama kamu siapa?" sekali lagi Al bertanya kepada Andin dengan nada yang tidak bersahabat.

Bener-bener ga bisa diajak bercanda nih dosen

"Andini Deira Alatas," jawab Andin malas.

"Andin, coba tolong jelaskan materi yang saya jelaskan tadi di depan," perintah Al.

Sial gegara ngelamun gue ga dengerkan tadi dia njelasin apa

Andin masih saja diam, dia benar-benar tidak tau apa yang di jelaskan oleh Al. Percuma juga dirinya bertanya Ira, bisa-bisa malah ia tambah di marahi oleh dosennya itu.

"Andin bisa denger perintah saya kan?" tanya Al.

"Bisa Pak, tapi maaf Pak saya ga tau Bapak tadi jelasin apa," jawab Andin jujur.

"Perhatian semua, saya ingatkan kepada kalian, saya tidak suka jika ada mahasiswa saya yang melamun dan tidak fokus saat pembelajaran berlangsung, paham?" Al memberikan peringatan.

"Paham Pak," jawab semua mahasiswa yang ada di kelas kecuali Andin.

Al yang tau Andin diam saja, tiba-tiba langsung mendekatkan wajahnya di depan wajah Andin. Andin terkejut, tubuhnya menegang akibat ulah Al.

Gila nih, Pak Al mau ngapain coba

Duh napa jantung gue jadi deg-degan gini sih, bahaya nih

Semua teman Andin terkejut dengan apa yang di lakukan Al.

Jarak antara mereka sangat dekat, dan mata keduanya saling bertemu. Seketika jantung Andin berdebar sangat hebat.

Deg deg deg deg

Duh napa makin kenceng sih

Astaga jantung gue ga aman,

Tolongin Andin ya Tuhan

"Kamu paham Andin?" tanya Al tepat di depan wajah Andin.

"P paham sekali Pak," jawab Andin sangat gugup.

"Bagus," Al menjauhkan wajahya dari wajah Andin, dan berjalan menuju kearah mejanya.

Bener-bener tuh dosen

Hampir aja copot nih jantung gue

Flashback of

.
.
.
.
.
.
Tbc

Terimakasih buat temen-temen yang udah baca karya aku ✨

Jangan lupa vote dan komennya ya❤

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang