7. Last Dinner

350 45 8
                                    

Mentari duduk dengan canggung di tengah-tengah mereka, rasanya seperti terasingkan disini.

ayah Jay sedang berbicara dengan Jaka, ibu Jay sedang membahas tentang kehidupan Selena selama di Aussie, sedangkan Jay sedang berbicara dengan Satya. hanya dirinya yang terdiam, dan sibuk mengaduk es batu pada gelas mahal yang ia pegang dengan sendok kecil dari piring puding miliknya.

baru setelah es batu itu mencair, lenyap menyatu dengan es syrup didalamnya, ibu Jay mulai menotice keberadaan dirinya.

"oh iya, kamu siapa? kok dari tadi diem terus?" tanya ibu Jay

Jay yang semula sibuk membicarakan perihal perlombaan Satya di Jepang bulan lalu pun atensinya beralih ke arah ibunya "dia temen Bintang, ma." jawab Jay

"mama tanya sama dia Bintang, bukan sama kamu." ujar sang mama

mama Jay pun tersenyum manis dan kembali menatap Mentari "namanya siapa nak?"

Mentari mendadak kikuk "Mentari tante." jawabnya

"nak Mentari sering sering main kesini ya? nanti kita bertiga shopping bareng sama Selena mumpung dia lagi di Indo." ujar mama Jay

"oh iya, panggil mama aja nak, kayak Selena biar kita makin akrab." lanjut mama Jay

"anu tan- Mama, saya lusa mulai kerja di luar kota jadi gak bisa sering sering kesini. kemungkinan besar juga saya bakalan pindah kesana sekalian." jelas Mentari

Jay yang sedang meminum pun tersedak karena menahan agar air itu tak tersembur keluar dari mulutnya, ia terkejut mendengar penuturan Mentari barusan.

"kota mana?" tanya Jay

"Solo." jawab Mentari

"berarti pindah semua satu keluarga? apa kamu aja?" tanya Mama Jay

Mentari mendadak menjadi agak murung lalu menjawab "saya aja tante yang pindah." jawabnya sedikit tercekat

baru saja mama Jay hendak bertanya lebih jauh, Jay segera mengalihkan pembicaraan. ia tahu ini tidak sopan, tapi jika diteruskan Mentari bisa menangis disini karena mengingat tentang keluarganya.

"ma, obatnya Jay mana? mau aku minum habis ini sekalian tidur." ujar Jay

"oh iya belum mama siapin, sebentar ya mama ambilin dulu." ujar sang mama

Jay pun menampilkan senyuman manisnya dan mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke Mentari yang duduk disamping kanannya tengah meremat tangannya.

Jay dengan lembut menggenggam tangan Mentari dan mengelusnya dengan ibu jarinya untuk menenangkan gadis disampingnya.

sedangkan Selena sedari tadi mengamati interaksi kedua remaja di seberangnya, dengan pelan ia menyenggol lengan Jaka yang duduk di samping nya "mereka ada hubungan apa sih?" bisiknya

Jaka menggedikkan bahunya "gak tau, tanya sendiri."

sedangkan Satya hanya menatap sekelilingnya dalam diam, ia berfikir ini akan menjadi semakin menarik.

💌💌💌

"maaf ya gue gak bisa anterin lo balik, gue harus istirahat." ujar Jay

Mentari mengangguk paham "gak papa, kesehatan lo lebih penting. jangan sampai telat minum obat, jangan begadang, makan yang teratur, gue gak mau ya denger kabar buruk pas gue udah kerja di luar kota."

Jay tersenyum tipis "iya." jawabnya

"oh iya, lo pulangnya sama Satya gapapa kan? soalnya Selena balik bareng Jaka yang rumahnya searah." ujar Jay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang