6||"Aku kangen kamu Li"

81 6 0
                                    

"Dalam sekejap pun lo langsung percaya sama Viona tanpa lo selidikin lebih lanjut. Selamat buat kalian berdua"tambah Renata kemudia menyusul Azela.

.

.

.

Sedangkan Kenzo dan Isma hanya bisa terdiam dan terlihat masih santai lahap memakan.

Berselang beberapa menit. Kenzo menatap Leon yang masih berdiam dia setelah kepergian Azela. Kenzo menatap tak habis pikir dengan Leon itu.

Kenzo beranjak berdiri dan menghampiri Leon, lalu merangkulnya dari belakang. Membuat sang empu menatap Kenzo dengan tatapan yang  tak bisa di artikan.

"Yon,gue itu sahabat lo gue tau lo dan soal kejadian ini jujur gue ngak tau harus gimana. Di satu sisi Yon, gue ikut seneng kalo lo udah ketemu Lili walau pun jujur gue masih sulit percaya sih. Tapi percaya nga percaya ya itu kenyataannya sekarang yang gue liat dan gue denger kan?"

"Tapi di sisi lain jujur gue punya rasa kecewa sama yon. Gue tau lo kangen,lo rindu,lo sayang dan lo nunggu  Lili Lili temen kecil lo. Yang gue kecewain yon segampang itu lo mudah percaya tanpa lo mau mastiin lebih lanjut. Dan yang buat gue kecewa lagi lo selalu kasar sama Azela. Lo emang berubah karna perasaan yon"

"Azela juga tau lo ngak suka sama dia tapi bagi Azela apa salah dia sayang sama lo. Dia juga tau yon ngak semua cinta harus saling memiliki. dia tau itu karnanya dia juga masih pengen jadi sahabat baik lo kayak dulu.Gue tau lo benci lo nga suka sama Azela tapi apa dengan cara lo kaya gini ke Azela?,sebenci itu lo sama Azela. Bahkan gue ngak pernah liat lo sekasar itu sama orang apa lagi perempuan,sedingin apapun sikap dan sifat lo"ucap Kenzo panjang lebar, dengan tawa hambar nya. Lalu Kenzo mengusap bahu Leon.

Leon nampak gusar dan menjambak rambutnya frustasi. Semua itu terlihat nyata apa adanya.

Tak selang lama menuturan panjang Kenzo. Isma ikut merangkul bahu Leon.

"Gue juga sependapat sama Kenzo yon. Kita sebagai sabahat lo cuman ngak mau lo nyesel kita cuman pengen terbaik buat lo aja yon. Tapi saran gue, cari tau semua dulu yon",ucap Isma.

Leon menghembuskan napasnya dengan perhalan halan,"Gue ngak tau. Tapi semua itu nyata adanya"

"Semua itu tergantung lo. Dan kalo gue jujur, gue juga kecawa sama lo. Lo ngak serahusnya sekasar itu ke Azela sekalipun hal ini bener. Gue kekelas",ucap Isma seraya mengusap bahu Leon sebelum menggelang pergi.

Kenzo menepuk bahu Leon sekali,"Gue juga duluan. Pikir hal ini baik baik, jangan terlalu gegabah", kemudia Kenzo beranjak menyusul Isma.

Leon menatap kepergian kedua sahabatnya yang mulai menghilang dari pandangannya. Lalu duduk dibangku kantin sisi kanannya. Leon menundukkan kepala dengan kedua tangan di melingkar di tengkuknya.

Apa yang terjadi hari ini? Dirinya harus percaya kah dengan Viona?. Atau mungkin hal ini berbalik fakta. Pikir Leon...

Viona melangkahkan kaki nya lebih dekat dengan Leon. Lalu mengusap lembut kedua bahu Leon, bertujuan untuk menenangkan pikiran Leon.

"Leon aku tau ini sulit kamu percaya. Tapi ini kenyataannya",ucap Viona terdengar lutus di telinga Leon.

Leon melepas tangan Viona yang dibahunya. Lalu menatap perempuan dihadapannya itu.

Livermorium dan KovalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang