11||"Gue yakin kalo lo sadar lo pasti nga percaya"

84 4 0
                                    

"Boleh om, kalian tunggu disini",kata Renata terdengar dingin lalu mengokori dokter Sean

.

.

.

Ruang dok.Sean

"Ada apa ya om, Apa ada yang terjadi sesuatu sama Azela?, Azela baik baik saja kan?"tanya Renata to the point dan diiringi kekhawatirannya.

"Renata sebelumnya om mau tanya apa Azela mengalami bullying?. Tadi malam pembantu Azela membawanya ke sini dalam keadaan pingsan. Saat om periksa,om menemukan luka sayatan tamparan di pipinya,dan ada beberapa pulukan"

"Iya,om bebehari lalu Azela di bully di sekolah. Tapi Azela baik baik aja kan Om?"

"Apa kemarin luka nya sudah diobati?",bukan menjawab dokter Sean justru kembali bertanya.

"Azela bilang ke Renata dia sudah meminta pembantunya untuk mengobati lukanya. Tapi aku tidak tau pasti karna Azela tinggal sendiri tanpa kedua orang tuanya karna urusan pekerjaannya di luar negeri"jelas Renata.

"Begini Renata,luka sayatan tubuh Azela itu memang parah dan luka itu mengakibatkan infeksi. Saya yakin infeksi luka Azela karna tidak di obati samasekali bahkan pembantunya Azela tidak menerima pintaan Azela untuk mengobatinya. Tapi tenang saja om sudah menangani nya..."

"....saat Azela di bawa ke sini kondisinya Azela semalam sangat sangat lemah belum dengan pukulan di tubuh Azela juga lumayan keras. Dan sekarang kondisi Azela kritis perkiraan om Azela akan sadar sekitar 1 minggu. Hal itu disebabkan karna luka sayatan Azela yang mengakibatkan infeksi. Jadi tubuhnya lemah."

Renata menatap kearah om nya tak percaya, separah itu luka sayatan di tubuh Azela.

"Jadi Azela koma om?",tanya Renata menatap Sean tak percaya. Sean mengangguk kan kepala dan bersuara "Bisa katakan begitu,ini hanya koma sementara,dia akan sadar kembali jangan khawatir"

"Baik,apa om.sean sudah beri tau kondisi Azela saat ini ke kedua orang tua Azela?"

"Tadi om sudah mengabarinya,tuan Delvon bilang ke Om. Jika mereka tidak bisa pulang minggu ini,minggu depan mungkin mereka baru kembali ke indo"

"Baik om. Terimakasih,apa Renata dan teman teman boleh jenguk Azela sekarang Om?"

Dokter Sean mengangguk ",entu Renata,tapi kalian hanya bisa menjenguk berbatas 2 jam saja"

"Baik om. Renata permisi" setelah itu Renata keluar dari ruang dokter Sean dengan wajah yang lesu.

Merasa ikut sedih pada Azela bagaimana tidak, di kondisi Azela yang lemah ini Azela membutuhkan dukungan dari orang orang disekitarnya termasuk orang tuanya bukan?.

Namun orang tuanya tak bisa pulang karna terhalang oleh pekerjaan. Yah, Azela memang sering bercerita padanya dan Kiara mengenai keluarganya. Tentu nya papa dan mama nya Azela yang memang selalu sibuk pada pekerjaannya.

"Ren dokter bilang apa? Azela baik baik aja kan? Azela ngak kenapa kenapa kan? Kok muka lo sedih banget gitu kenapa ren?", tanya Kiara bertubi tubi dengan khawatir,penasaran dan bercampur aduk. Renata hanya terdiam.

"Ren lo kok diem Azela ngak papakan? Jangan bikin kita tambah khawatir ren"imbuh Isma,Renata masih terdiam tanpa sadar Renata malah meneteskan air matanya, membuat Kiara bertambah cemas dan heran.

"Ren,lo kon nangis? kata lo sangar kok nangis lo kenapa sih"kata Kenzo menatap Renata heran dan sedikit kesal.

"Ren sumpah Azela kenapa. Kenapa lo nangis renn!!!"kata Kiara sebal, geram, dan heran. Renataa mendongak ke arah Kiara,menghapus air mata yang membasahi pipinya.

Livermorium dan KovalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang