happy die

18 7 6
                                    

Di dalam ruangan gelap yang terasa hampa, tatkala hati bersendu dengan hujan deras tanpa gemuruh yang jatuh dari pelupuk, lututku kutekuk, kupeluk erat berharap hangatnya membalas pelukku. Menyuarkan pelik dalam isakan yang tersekat, napas tersedat, serta suara bisikan hening yang bersahabat dengan ruang yang menggerlapkan sunyi.

Aku sendirian,

Aku sendirian,

Aku terasingkan,

Aku kesepian.

Aku diusir dari cahaya,

Aku dibantah dari bahagia,

Aku dicegat dari sekedar senyuman ramah,

Aku dibantai habis-habisan oleh kerumunan wicara yang menuntut pembenaran atas tuduhan tak bertuan.

Aku dibenci,

Aku dibenci oleh dunia.

Aku dibisikan dalam umpatan,

Aku diteriakkan dalam sumpah-serapah,

Aku dijambak, digampar, ditendang, dalam harapan;

"Mati!"

"Mati!"

"Mati!"

Giliran Aku yang berkesempatan,

Baiklah, walau semua tidak ada baiknya,

Baiklah, walau semua tentangku secuil pun tak mendekati baik-baik saja,

Jadi, apa salahku?-----

"Mati!"

"Jangan banyak alasan aneh!"

"Banyak bicara!"

Tunggu....

Baru sepatah---banyak dari mana? Tak ada kesempatan untukku bicara.

"Mati!"

"Mati!"

"Mati!"

Baiklah, aku, akan,

mati.

Ahahahah.

Legahnya...

Syukurlah...

Kalian menangis untukku?

Kalian tertawa untukku?

Kalian bersyukur untukku?

Syukurlah...

Tatapan mengerikan bersirat benci itu telah sirna, berganti netra yang riang dengan tawa,

Walau sebelumnya kucemas sebab tegunan rautmu, serta tangis yang meneriakkan ketakutan akan air pancur itu menyiprat wajahmu,

Air pancur merah kental berbau amis,

Dari leherku.

Syukurlah, usainya kalian bisa bebas tertawa tanpa harus bersusah payah meneriakan serapah dengan tatapan tajam yang membuat wajah pegal.

Kamu, kalian, mereka bahagia.

Dan aku, berhenti ketakukan akan terasingkan ke dalam sepi yang MEMBUNUHKU.

-ichdysk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelana CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang