Part 1

32 3 0
                                    

Yah ini lagi. Aku ingin membuat cerita ini.

Btw. Sulit menginat semua hal tentang game of throne, dan pemgambaranku tentang Kratos juga tidak sempurna tapi aku benar - benar ingin membuat sesuatu.


Uap beku memompa dari mulut dan hidungnya saat dia berlari, berlari dengan semua yang dia punya saat cabang pohon terus memukul tubuhnya seolah tangan yang menyeretnya menuju kematian. Ralof berdoa pada dewa - dewa tua untuk keselamatan, ini tidak akan menjadi akhirnya tidak dengan nyawa dia sudah berhutang. Namun, dia tidak punya kesempatan, Direwolf liga di atas manusia. 

"Tidak!" Kelelahan akhirnya menyusul tekadnya. Tersendung akar pohon adalah alasan yang cukup menyedihkan untuk mati. "Mundur!" Ralof mengangkat kampak ayahnya mencoba mencegah yang tidak terhindarkan. Kawanan itu sedikit melambat,  mungkin sebagian kecil naluri yang tersisa dari serigala - serigala yang kelaparan itu. Namun, keleparan dengan cepat mendorong kawanan langsung menerjang Ralof. 

Kematian tepat dihadapanya tapi itu tidak pernah mencapainya. Lengan pucat kekar telah muncul entah dari mana dan menahan Direwolf. Apaan!? Selain Giant tidak ada manusia yang bisa menahan Direwolf apalagi hanya dengan satu lengan!  True North banyak memliliki pria besar dan tinggi, tapi baru kali ini Ralof merasa terbebani dengan ukuran pria, atau apapun yang menjadi orang ini. Berdiri hampir mencapai 2 meter setengah, dia dengan santai memutar leher direwolf dan kemudian menjatuhkannya. Serigala lain melihat satu dari mereka mati langsung menerjang orang itu. Dia menangkap dua yang melompat di setiap sisinya tapi ada yang satu mengigit kaki kirinya. Itu hanya membuat orang itu mendengkus kemudian melempar satu serigala ke pohon terdekat dan setelah itu mencekik yang lain. Baru lah dia mengupas serigala terakhir dari kakinya yang dengan cepat dia bunuh dengan cara yang sama.

Saat orang itu berbalik. Ralof akhirnya memperhatikan penampilan orang asing itu. Besar, kekar dan tua tapi lemah adalah hal terakhir yang terlintas saat orang melihat orang ini. Namun apa yang menjadi yang paling menonjol tentang orang ini adalah betapa sedikit yang dia kenakan! Seolah udara dingin sama sekali tidak ada, dia bertelanjang dada hanya mengenakan pindung kulit di bahu kananya dan celana kulit bersama sepata kulit normal lainya. 

"Apakah kau bisa berdiri?" Belum pernah Ralof mendengar suara sedalam... " Aku bertanya. Bisa. Kau. Beridiri?" Ralof bahan tidak sadar saat menganguk. "Bagus." Orang itu kemudian dengan santai mengangkat dua mayat serigala di bahunya dan tanpa menunggu Ralof dia bergerak ke arah berlawanan Ralof sebelumnya melarikan diri dari direwolf.

"Tunggu! Namaku adalah Ralof, terima kasih sudah menyelamatkanku. Aku berhutang nyawa padamu. Bisakah aku mengenal namamu?"

"Namaku tidak relevan dan tidak ada hutang yang diambil. Serigala ini berguna dan tidak ada hubunganya denganmu."

"..."




God in True NorthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang