33 - Masih Hangat-Hangatnya

7 2 0
                                    

"Aku bantuin kamu ngerjain PR-nya ya, sayang."

Sekali lagi Lala dibuat olahraga jantung oleh ulah Rafa. Hanya ingin menawarkan bantuan untuk mengerjakan PR, mengapa harus dengan cara yang membuat Lala salah tingkah.

"Astaga, kakak."

"Kenapa? Gak boleh ya?"

"Kakak tuh selalu bikin aku--" Lala enggan melanjutkan kalimatnya.

"Kamu apa? Kenapa, sayang? Hmm, pasti mikirnya macem-macem deh, ngaku?"

"Apa sih kak?"

"Kamu mikirnya aku mau ngapain? Hayo! Ngaku aja deh, La."

"Tau ah. Kesel deh, kakak pulang aja sana!"

"Yah.. Hey kok ngambek sih? Aku serius mau bantuin loh."

"Aku gak butuh bantuan kakak."

"Gapapa yah, aku mampir bentar sekalian nemenin kamu ngerjain PR. Aku males pulang cepet. Di rumah juga sendirian. Please, boleh yak."

"Hah.. Okelah terserah kakak."

Lala akhirnya mengizinkan Rafa mampir sebentar ke rumahnya. Setelah berganti pakaian dan menyiapkan minum untuk Rafa, Lala mulai mengerjakan tugas rumahnya. Mereka berdua saat ini ada di kamar Lala.

"Kakak jangan gangguin aku ya. Aku mau ngerjain PR dulu."

"Yakin nih gak mau dibantuin? Gapapa sini, biar aku ada gunanya juga di sini. Gak enak juga kalo kamu cuekin aku gini."

"Siapa yang suruh kak Rafa di sini?"

Rafa tak peduli, ia mendekat ke meja tempat Lala sedang menatap layar laptopnya.
"Ngerjain apa? Makalah?"

"Bukan, ini suruh resume. Tugas sejarah."

"Gak jadi bantuin deh, aku juga gak begitu pro kalo soal sejarah."

"Huh ternyata omongnya doang yang gede."

"Tadi bilang kamu bisa sendiri kan?"

"Bodo amat deh, kak."

"Seenggaknya kan aku di sini bisa nemenin kamu. Jadi kamu gak kesepian sendirian ngerjain tugasnya. Udah, aku semangatin kamu nih. Semangat nugas, sayang!"

"Suka-suka kak Rafa aja lah. Gimana mungkin aku menang debat sama Pak Ketos??"

"Uhh gemes deh sama kamu. Jangan bete mulu gitu ah. Fokus aja nugasnya. Gak mau dihukum lagi sama bu guru sejarah, kan?"

Lala memutar bola mata dan memilih fokus ke laptop tanpa merespons Rafa lagi.

"Btw La, kamar kamu unyu banget deh. Lucu. Kamu beneran suka banget warna pink yah?"

Sejenak Rafa agak kesal sebab Lala tidak menjawabnya.
"Sayang?"

"Hm?"

"Sayang, kok diem aja?"

"Tadi bilang suruh fokus. Kak Rafa tuh emang gak jelas ternyata."

"Ya bukan berarti cuekin aku juga kan?"

"Baru kali ini aku ketemu cowok seribet kakak deh. Aku yang cewek aja gak gitu."

"Walau aku ribet, kamu tetep sayang kan?"

"Sialnya, iya."

"Sayangnya-Rafa jangan gitu dong. Kita baru aja jadian loh. Harusnya kan kita masih mesra-mesranya, hangat-hangatnya."

"Taruh tuh di microwave biar anget."

"OMG, sayang. Oke-oke udah ya. Ehm.. Jawab dulu dong pertanyaan aku tadi."

OSIS, I'M IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang