Part 33

951 70 1
                                    

Besok adalah hari dimana operasi akan dilakukan, dan hal itu tak akan disia-sia kan Sooya untuk memandangi wajah tampan sang anak sedang bermain mobil-mobilanya.

Besok adalah hari dimana operasi akan dilakukan, dan hal itu tak akan disia-sia kan Sooya untuk memandangi wajah tampan sang anak sedang bermain mobil-mobilanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol yang berada disana menatapnya sedih.

"kau sudah memberi tahu Taeoh jika Appanya masih ada?"

"Hah...belum Chan, jika dia bertanya aku harus menjawab apa? mana mungkin aku mengatakan kalau Appanya seorang penjahat?"

"kau benar"

"Chan...besok hari operasinya, jika aku tak tertolong..."

"soo..."

"dengarkan, kau ini kenapa jadi suka menyela?"

"aku tak suka kau mengatakan hal yang tidak-tidak"

"Tak ada yang tau Chan, takdir hanya Tuhan yang tau"

Chanyeol diam.

"Ini, jika aku tak lagi tertolong berikan surat ini ke Baekhyun dan juga Album ini berikan saat Taeoh berumur 17 tahun, jangan membaca suratnya aku menulis khusus untuk Baekhyun"

"Ini, jika aku tak lagi tertolong berikan surat ini ke Baekhyun dan juga Album ini berikan saat Taeoh berumur 17 tahun, jangan membaca suratnya aku menulis khusus untuk Baekhyun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berharap surat ini tak sampai ditangan Baekhyun, karena aku berharap kau masih disini bersama Taeoh dan kami"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku berharap surat ini tak sampai ditangan Baekhyun, karena aku berharap kau masih disini bersama Taeoh dan kami"

Sooya tersenyum, namun dilubuk hatinya ia merasa begitu sesak.

"Taeoh" panggil Chanyeol

Taeoh pun berjalan kearah Chanyeol, Chanyeol mendudukan tubuh kecil itu pada pangkuhanya.

"Taeoh sayang Eomma kan?" tanya Chanyeol yang diangguki Taeoh

"kalau begitu doakan Eomma agar bisa bersama-sama dengan kita diwaktu yang lama oke?"

Taeoh tersenyum dan mengangguk.

"Taeoh panggil paman Chanyeol Daddy saja ya?"

"Daddy?"

"hm, Daddy oke?"

"Yes Daddy!"

"Anak pintar"

Chanyeol mengecupu wajah Taeoh yang tengah tertawa geli, Sooya yang melihat tanpa sadar meneteskan air matanya.

'Semoga Taeoh dilingkupi oleh orang-orang terbaik sayang' batin Sooya.

***

#skip pagi hari

Hari ini adalah hari dimana Oprasi akan dilakukan, Sedari tadi Sooya tak melepaskan pelukanya pada putranya mengecupi seluruh wajah sang putra.

"Taeoh harus jadi laki-laki yang hebat, Taeoh harus menjadi laki-laki yang kuat, Taeoh juga harus menjadi sosok yang bertanggung jawab. Dimana pun Eomma berada Eomma pasti selalu berdoa buat memohon pada Tuhan agar segala apa yang Taeoh inginkan Tuhan selalu memberikanya".

Taeoh yang sehatinya anak kecil hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

Taeoh yang sehatinya anak kecil hanya bisa tersenyum dan mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang Eomma mau kemana?"

Sooya terdiam. Luhan yang berada disana bersama Sehun dan Chanyeol pun langsung meneteskan air atanya dan Sehun siap mendekapnya.

"Eomma tidak kemana-mana sayang, Eomma akan selalu dihati Taeoh" kata Sooya memegang dada Taeoh.

"Begitupun dengan Taeoh, Taeoh selalu ada dihati Eomma"

"Taeoh ingin jadi orang yang hebat kan?"

Taeoh mengangguk

"Maka, Taeoh harus menjadi seseorang yang pantang menyerah. disaat ada seseorang yang menyakiti Taeoh, Taeoh tak boleh membalasnya dengan kembali menyakiti ya sayang?"

Taeoh mengangguk

"Disaat Taeoh mendapatkan kegagalan, Taeoh juga tidak boleh menyerah. Taeoh harus kembali bangkit untuk mendapatkan apa yang Taeoh inginkan. termasuk impian-impian Taeoh"

"Taeoh sayang Eomma"

Sooya tersenyum, air matanya luruh begitu saja. Taeoh yang melihat pun langsung mengusap air mata itu.

"Eomma jangan menangis ya?"

"Engga sayang, mata Eomma hanya terkena debu"

Sooya kembali mendekap erat tubuh kecil putranya, isakanya mulai tak teratur. mengusap lembut tubuh kecil itu dengan penuh rasa sesak.

Chanyeol yang melihat pemandangan yang teramat menyesakan itu pun keluar dari sana, lalu tangisnya runtuh begitu saja didepan kamar yang Sooya tempati. Luhan sudah menangis sejadi-jadinya dipelukan Suaminya yang beberapa kali meneteskan air mata.

Hal ini...sungguh menyesakkan.

sungguh menyesakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Demands of love (GS) CHANBAEK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang