Mendung yang sudah menyelimuti Wei dan Mo selama lebih dari satu bulan hari ini menghilang seketika. Langit cerah dengan embun sejuk dan kicauan burung terlihat menggiurkan pagi itu. Masyarakat bersuka cita melakukan pekerjaan mereka, sambil tersenyum cerah mereka saling menyapa.
"Nona cantik, bukankah hari ini hari yang indah. Sudah lama mendung terus terlihat di langit." Gu Lan mengunyah makanan di hadapannya.
"Benar Gu Lan, langit bersedih karena seseorang. Dan kini waktunya ia membalaskan dendam."
"Langit bersedih? Apa nona cantik bersedih?"
"Tidak lagi Gu Lan. Setelah ini bisa tolong kirimkan pesan untukku?"
"Tentu saja nona cantik."
"Ini, bawakan keranjang persik ini ke istana. Katakan ini pesan dari ChuXi Gongzhu yang harus di serahkan langsung kepada Kaisar FengXi."
"Baik nona, aku akan berangkat sekarang. Terimakasih untuk sarapannya nona cantik." GuLan membawa keranjang itu pergi, ChuXi berbalik menatap Yuchen. ChuXi memutuskan untuk tinggal di sekte untuk beberapa bulan dunia manusia lagi, ia harus mengurus beberapa strategi untuk rencananya kali ini.
=======
Siang itu angin bertiup lembut, udara dingin dengan langit cerah membuat pemandangan Mo begitu indah. ChuXi berjalan dari ujung pasar menuju gerbang istana, dengan hanfu sutra putihnya dan jubah apricot bersulam benang emas yang berterbangan membuat ChuXi terlihat seperti Dewi dari kayangan. Mahkota kecil di kepalanya berkilau membuat ChuXi terlihat semakin cantik serta sekeranjang bunga Peony di tangannya."Hey nona cantik, apa kau pelancong yang baru tiba." Beberapa pria yang sedang berkumpul di ujung pasar Mo menggoda ChuXi karena parasnya yang cantik.
"Hentikan ucapan kalian atau aku akan memotong lidah kalian." Pria dengan hanfu biru langit mendekap pundak ChuXi kemudian membawanya pergi, ChuXi tersenyum manis mendengar suara pria itu.
"Bagaimana kau tau aku ada di Mo?"
"Apapun yang terjadi di Mo ada dalam kendaliku."
"Dan Wei ada dalam kendaliku tuan."
"Baiklah, kau akan ke istana sekarang?"
"Ya, kudengar akan ada acara penyambutan putra pertama Hua Chen."
"Dari selir?"
"Ya, tapi putra mahkota tetap anak JiaYu."
"Baiklah aku ingin menyambut calon panglima Mo."
"Belum tentu dia akan menjadi panglima tuan."
"Aku yang akan melatihnya."
"Baiklah, aku akan membantumu."
"Maaf kalian bisa menunjukkan token?"
"Kalian tak mengenaliku hingga aku harus repot-repot mengeluarkan tokenku?"ChuXi menatap lembut ke arah pengawal.
"ChuXi Gongzhu, maafkan hamba tak mengenali Gongzhu." Mereka masuk dengan mudah, Rong Zhi tersenyum licik.
"Mereka lebih mengenalmu daripada diriku."
"Posisi mu akan kembali pangeran."
"ChuXi?!" JiaYu berjalan cepat dengan perutnya yang besar.
"Lama tak berjumpa jiejie."
"Untuk apa kau kemari?"
"Apa aku membutuhkan ijinmu untuk datang kemari?"
"Kau bukan anggota keluarga Mo. Untuk apa kau datang kemari?!" Nada amarah JiaYu muncul.
"Aku bukan, tapi Rong Zhi gege adalah adik Hua Chen gege."
"Cih apa bangganya membawa dia. Dia hanya anak selir yang sudah mati." ChuXi melotot mendengarnya, bagaimana bisa JiaYu mengatakan hal seperti itu pada adik iparnya.
"Maafkan anak selir ini permaisuri, tapi kau juga hanya anak selir yang beruntung karena bantuan ChuXi Meimei." Rong Zhi menunduk menatap wajah ChuXi kemudian menyentuh ujung hidungnya.
"Setidaknya aku adalah permaisuri sekarang! Dan kau? Cih.."
"Kau hanya mendapatkan gelar permaisuri, tapi tidak diperlakukan seperti permaisuri." ChuXi menatap remeh JiaYu, kemudian tersenyum manis.
"Dasar anak jalang!!"
"Hua Chen gege!!" ChuXi menghambur memeluk Hua Chen, Hua Chen senang bukan main. Setelah sekian lama ia lelah berkutat dengan urusan istana dan saat ia beristirahat ChuXi muncul menghiburnya.
"Jaga ucapanmu permaisuri! ChuXi, kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, ada Rong gege yang menjagaku." Hua Chen menatap RongZhi di belakang ChuXi.
"Ku dengar kepala pelayanmu....."
"Ya mereka bersenang-senang setelah menciptakan keributan. Biarkan Lin Mei tenang di surga, jangan mengungkitnya lagi."
"Jadi ada apa kau kemari? Menghilangkan rasa sedih?"
"Apa sekarang aku tak boleh mengunjungimu Gege?"
"Tentu saja boleh. Kau penguasa Mo, kau boleh melakukan segalanya. Perintahmu adalah perintahku."
"Jadi boleh aku makan siang bersamamu gege?"
"Tentu saja, ayo kita makan siang." ChuXi berbalik menarik Rong Zhi lembut kemudian berjalan beriringan dengan Hua Chen. JiaYu mematung, bahkan Hua Chen tak pernah makan bersamanya atau selir dalam Harem.
========
"Hua Chen gege. Bisa kau menyiapkan kediaman untukku dan Rong Zhi gege?""Tentu saja, tempat kalian berdua selalu di bersihkan. Rong Zhi kau bisa kembali menempati kediamanmu yang dahulu, dan untukmu ChuXi aku sudah menyiapkan kediaman tercantik di Mo untukmu."
"Terimakasih Gege."
"Setelah ini boleh aku melihat kediamanku?"
"Tentu saja. Tapi aku tak bisa mengantar kalian, aku harus kembali ke aula."
"Tak apa gege, tapi gege kau jangan terlalu lelah. Kesehatanmu bisa melemah nanti." ChuXi menggenggam tangan Hua Chen lembut.
"Terimakasih sudah menghawatirkanku. Kalian sebaiknya istirahat kalian baru saja sampai di Mo." Hua Chen kembali ke aula, meninggalkan ChuXi dan Rong Zhi disana.
"Kau terlihat sangat dekat dengan Hua Chen."
"Cukup dekat, hingga membuatmu cemburu seperti ini."
"Kau sudah tau aku akan cemburu dan kau masih melakukannya."
"Aku harus tetap dekat dengan Hua Chen gege, ini salah satu cara untuk membuat JiaYu menderita. Sudah aku ingin berjalan-jalan di Mo sekarang." ChuXi berjalan meninggalkan Rong Zhi yang masih duduk di kursinya.
============
Hewooo
Long time no see....
Makasih untuk supportnya.
Jangan lupa untuk vote dan komentar nya...-Yoon Hilda-
(Authornim)
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Wei
Исторические романыKekaisaran Wei yang digadang memiliki tuan putri yang tak berguna di acuhkan bahkan tak pernah di perkenalkan kepada masyarakat. Kaisar terdahulu selalu membawa putri muda dari selir agung di setiap kegiatan kekaisaran. -Kekaisaran Wei 520 M- Seoran...