21

739 128 16
                                    

Junkyu melirik asahi yang duduk di sampingnya, pemuda cantik itu diam dengan meremas tangannya satu sama lain. Dia ingin menggenggam namun tak bisa, ingin mengajaknya berbicara namun bibir ini rasanya berat untuk terbuka, bahkan rayuan yang biasanya terlontar kini tak terlintas di otaknya.

Semua kejanggalan yang terjadi, membuat junkyu menjadi pasif di hubungan percintaannya sendiri. Dia bingung harus bersikap bagaimana, seperti ada dinding pembatas antara dirinya dan sang kekasih. Ada sebuah keengganan pada dirinya saat berniat melakukan skinship.

Juga, kehadiran Hyewon di dekatnya dengan senyum sinisnya membuat junkyu menerka-nerka. Gadis itu dari awal mereka bertemu terkesan manis dan dia yakin bahwa Hyewon menaruh hati dengannya. Tapi sekarang gadis itu seperti ingin membuatnya sengsara.

Gadis itu seperti mempunyai kepribadian lain dalam tubuhnya.

Untuk hyunsuk dan jihoon, junkyu memang belum berniat untuk bercerita kepada dua sahabatnya itu tentang perubahan yang terjadi pada asahi. Tentang bagaimana sifat jeleknya dulu kini kembali muncul. Biarkanlah dulu, biar dia yang mencari tahu.

Junkyu berusaha memberikan waktu pada hyunsuk untuk melakukan pendekatan pada jihoon.

Walau nyatanya hyunsuk itu terlihat terlalu cuek dan tidak peka, juga suka memukul. Ternyata tipe pasangannya dan junkyu tak berbeda jauh. Mereka lebih suka submissive yang tangguh namun bisa mereka luluhkan di waktu bersamaan.

"Mom menanyakan kabarmu." junkyu mulai membuka suara, setidaknya walau itu hanya basa-basi.

"Ah, benarkah? Aku sangat terhormat mendengarnya. Lain kali aku akan mengajak Mom jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Biasanya wanita suka berbelanja bukan?"

Lagi, sikap antusias asahi yang seenaknya berbicara dan tak tahu kondisi membuat junkyu lagi-lagi merubah air mukanya.

Sebenarnya dia cukup tersinggung dengan pembicaraan kekasihnya, padahal asahi sudah lebih paham bagaimana kondisi ibunya.

"Mom lumpuh, dia tak bisa pergi tanpa kursi roda." Ucapan junkyu terkesan datar, bahkan tatapannya yang mulai menghangat kini berubah menjadi dingin dan semakin mendingin.

Asahi menarik pipinya ke dalam lalu menggigit lidahnya. Astaga, dia salah lagi.

"Ah, itu maaf. Aku lupa." Cicitnya yang tak berani untuk menatap sang kekasih.

Junkyu pun hanya mengangguk sekali, lalu membiarkan tak ada percakapan apapun selama perjalanan.

Bahkan ketika mobil junkyu telah masuk ke dalam perkarangan rumah Ibunya, dia segera turun tanpa harus bersusah payah membukakan pintu untuk asahi.

Pemuda cantik itu pun kini menunduk sembari mengikuti kemana langkah junkyu berjalan. Dia menghela napasnya gusar, kalau sudah seperti ini dia harus menuntut penjelasan kepada yoshi. Dia terlalu takut untuk berbicara kepada sang Ayah masalah ini, dia tak ingin dibenci dan dia tak ingin dipandang rendah. asahi benci diabaikan.

Dia menatap punggung lebar junkyu di hadapannya yang kini mulai menapaki anak tangga. asahi merasa dia sudah mendapatkan pemuda yang disukainya itu, namun tetap saja rasa-rasanya sulit untuk digapai. Walaupun dia sudah memberikan perhatian lebih, bahkan seceria mungkin sebagaimana Ayah dan yoshi begitu menyukai sikapnya. Tapi junkyu tetap tak bergeming. Atau memang pemuda itu sudah curiga.

Ini pasti ada hubungannya dengan arthur. Sebenarnya kenapa dia harus melakukan ini? Arthur benar-benar membuat banyak masalah.

"Mom, kau di dalam?" Tanya junkyu seraya mengetuk daun pintu di depannya. Merasa tak ada jawaban, pemuda tinggi itu memilih untuk membuka pintu kamar Sang Ibu tercinta. Lalu nampaklah jisoo yang tengah duduk dikursi roda menghadap ke balkon kamarnya.

dear love | kyusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang