"bang, lu mau kemana?" Tanya Jihan yang lagi nyemil kepada abangnya yang lagi siap-siap mau pergi.
"Maen."
"Nebeng dong."
"G"
Brukkk
Jihan melemparkan bantal kursi sofa kepada Jungwoo yang sudah sangat rapi dan ganteng.
"Ngga kenaaa, hahahaha."
"Ihhhh...."
"kebiasaan lu mah nimpuk-nimpukin orang, ambil tuh bantalnya!"
"Nebeng tapiii." Kata Jihan sambil memanyunkan mulutnya.
"Mau kemana sih?"
"Cafe langganan gue biasa."
"Ckk, maless lah ngga lewat."
"Ihhh, pelit, mau kemana sih lu lagian."
"Maen."
"Ya tauu, maen kemana?"
"Maen kerumah temen gua."
"Siapa?"
"Ya ada lu ngga kenal."
"Lu masih temenan sama temen lu yang gila-gila itu?"
"Kaga lahhh, waktu itu gua temenan sama mereka cuma karna gua masih jadi maba polos aja, gatau apa-apa, makanya gua sering diajak main ama mereka yang kating-kating. Temen gua yang sekarang mah waras-waras."
"Kirain, yauda gue numpang yaa."
Seketika Jihan membahas temannya Jungwoo, membuat Jungwoo teringat kejadian tahun lalu, yang membuat adik perempuan satu-satunya itu terlibat diantara teman-teman kuliahnya.
"Yauda ayo, gece tapi, lama gue tinggal."
"Yesss..."
***
Srrrttt
Jihan melihat gelas caramel latte nya yang sudah kosong.
"Ckk kok udah abis aja sih?"
*Notifikasi chat
Lia bestai
•Jihan sayang...
•Masih gamau cerita nih ke gw?
•Soal masalah lu kmrn yg sama RayGausa manggil gw syg2an•
Gada yg perlu diceritain••tuhkan lu Napa sih?
Read•JIHANNN
•Gw waktu itu bukan mau belain Ray, cuma ya karna gw ga ngerti sama sikap lu yg kyk gt ke Ray gw...Iya belain aja terus cogan kesayangan lu itu•
•yaa makanya lu ceritain ke gw dulu
•kalo emg Ray salah ya masa gw ga belain sahabat kesayangan gw sendiriOhh lu masih punya sahabat•
Bagus deh•
Iri•
Gw udh ga punya••JIHANNN
•kok marahnya jadi sama gw sih
Read***
Duduk di pojok Cafe Love Cross adalah salah satu hobi Jihan kalau sedang bosan atau bad mood, sambil menatap sekitar dan mencoret-coret kanvas pada layar iPad nya. Ditemani dengan segelas Caramel latte dan sepotong tiramisu cake.
"Mba tambah Caramel latte nya lagi ya, sama tiramisu cakenya."
Tik
Tik
Tik
Jendela Disebelah meja Jihan sekarang dipenuhi air.
Dingin, kayak mukanya seseorang.
Langit udah yang sudah hampir gelap ditambah mendung karna hujan membuat suasana Jihan bukannya membaik malah makan suram. Sebelum Jihan menutup iPadnya ia baru menyadari, jika ia menggambar sosok pria pada kanvasnya.
Wahh saking sebelnya gue ama nih muka, sampe otak gue ngga nyadar malah gambar nih cowok.
Jihan sudah lelah ingin pulang, hingga ia memutuskan untuk menelfon kak Jungwoo.
Calling
Bang CuoTittt.....
Berkali-kali Jihan menghubungi bang Jungwoo tapi belum juga diangkat. Jihan berjalan keluar cafe karena merasa bosan duduk didalam. Jihan berdiri sendiri didepan cafe, sambil berteduh dan terus menelfon bang Jungwoo, walaupun tetap saja tidak ada yang mengangkat.Bang Cuo
Bang dmn?•
Jemput ya•
Angkat telfonnya PENTING•
Bang Cuo ngapain sih? Telfon kok ngga diangkat-angkat? Mana dingin lagi.Ckk
Bang Cuo
Is calling"Apaan sih dek ganggu mulu lu mah!"
"Gue mau balik, ini ujan tapi, gabisa mesen ojol."
"Yaa pake ojol mobil kek, taxi kek."
"Gada uang, uang gue abis buat beli cake."
"Yaa salah lu, makan mulu."
"Ihhh yauda gece, jemput gue."
"Gabisa gua masih dirumah Doyoung belom mau balik."
"Teruss gua gimana?"
"Tau ah bentarr."
Tiittt...
"Bang, BANG CUOO!!! Ishhhh bener-bener ya nih orang, ngga kasian banget sama adeknya yang keujanan." Kata Jihan sambil memelototi handphone nya dan mengehentak-hentakan kakinya, mukanya udah cemberut dan suntuk.
Bang Cuo
Bang gue kedinginan•
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Gaze
Teen FictionHan tatap mata aku bentar deh, Kenapa? Ada yang beda ngga dari sejak pertama kita ketemu? :)