Naruto: Bring Me Out

07

Bring Me Out
Uzumaki Naruto
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

Selamat Membaca

Tahun ajaran baru di mulai

Untuk hari pertama, murid-murid baru kelas 10 nampak bersemangat memasuki sekolah baru mereka, dan wajah-wajah masam dari para murid lama yang masih ingin menikmati liburan mereka namun mesti memenuhi kewajiban belajar mereka.

Di sebuah apartemen tak jauh dari sekolah, terlihat sebuah adegan antara si murid baru dan murid lama.

"Naruto! Cepatlah! Apakah kau ingin aku terlambat di hari pertama ku?!" Teriak seorang gadis berambut merah dengan kacamata yang bertengger di atas kepalanya, seraya menggedor-gedor pintu kamar milik Naruto.

Tak lama Naruto keluar dengan wajah masamnya  yang telah berseragam sekolah walau tak ada kancing satupun yang terpasang disana.

"Berisik! Ini bahkan baru jam 7!" Seru Naruto kesal,

"Hah?! Baru kata mu? Memangnya selama ini kau masuk jam berapa? Jam 9?"

"Yaa seperti itu?"

Gadis berambut merah panjang itu melongo sejenak, "kalau begitu mulai sekarang kau harus ke sekolah sebelum jam 7 bersama ku setiap hari!"

Naruto hanya mengorek telinga nya yang terasa gatal itu, "terserah kau saja, Karin. Lagipula untuk apa kau repot begini? Kau kan bisa berangkat duluan ke sekolah yang jaraknya hanya 5 menit dari sini," Ujar Naruto, membuka kulkas dan meraih sekotak susu dan langsung menyeruputnya.

"Uh ayolah Naruto, ini hari pertama ku kau ingat? Tidak ada seorang pun yang ku kenal di sana kecuali kau, jadi lebih memudahkan jika kita pergi bersama lagi pula kita akan sekelas." Ujar Karin, merebut sehelai roti yang baru saja akan Naruto ambil.

Membuat pemuda kuning itu memutar bola matanya malas, mengambil roti yang masih ada, "dari mana kau yakin kau akan berada di kelas ku?" Tanyanya, dengan satu alis terangkat.

"Tentu saja dari nyonya Tsunade! Lagipula nyonya Tsunade adalah kepala sekolah baru tahun ini."

"Apa?! Nenek adalah kepala sekolah? Kenapa dia tak memberitahuku? Dan kenapa tiba-tiba?" Seru Naruto terkejut,

Karin berdecak sebal, "memangnya siapa yang tidak pernah mengangkat telpon dari nyonya Tsunade?" Sindirnya, "dan juga kenapa kau masih memanggilnya Nenek? Sopan lah padanya Naruto!"

Naruto mencibir, "diakan memang sudah tua! Bahkan jauh di atas umur orang tua kita," Ucapnya pelan,

"Terserah kau lah, sekarang ayo berangkat! Astaga! Sudah hampir setengah delapan! Kita akan  terlambat! Walau tempat ini dekat dari sekolah setidaknya jangan sengaja untuk memperlambat dong!" Gerutu gadis merah itu, menarik pemuda Kuning itu agar cepat.

Sedangkan Naruto hanya bisa pasrah di seret oleh gadis yang notabene sepupunya itu.

.
.
.

Sekarang mari kita kembali satu hari sebelumnya, dimana Naruto menyesal telah membawa gadis itu masuk ke apartemen nya.

Naruto yang sedang menikmati tidur siang nya kini lagi dan lagi terganggu dengan suara bel yang terdengar, ia merutuk untuk orang yang menekan bel apartemen nya berkali-kali, mengganggu waktu damai berharganya.