-Apapun yang terjadi itu adalah bagian dari saksi perjalanan cinta kita-
---
Sohyun mendongak antusias memandangi langit berwarna gelap dengan hiasan warna-warni bintang bersama cahaya rembulan. Tangan yang semula bertumpu pada pembatas balkon,kali ini telah menangkup di depan dada bersama dengan sepasang mata terpejam. Lalu dengan khidmat,gadis itu memanjatkan doa puji dan syukur untuk akhir indah kisah cintanya."Tuhan..terimakasih. Akhirnya, besok aku dan Seokjin akan mengucap ikrar janji suci di hadapan-Mu. Aku mohon lancarkan dan berkati jalan yang telah kami putuskan."
Sementara di tempatnya Seokjin juga melakukan hal yang sama. Berdiri di depan jendela kamarnya. Pria itu tersenyum memandangi bulan yang malam ini sangat terang bersinar,seolah ikut andil merayakan kebahagiaannya.
Tidak menunggu lama. Hanya lewat dua minggu, ia lega bisa menyelesaikan segala persiapan untuk acara pernikahannya dengan Sohyun. Malam ini ia ingin berterimakasih pada tuhan yang telah sempat membiarkannya terluka, hanya untuk agar ia bisa kembali pada seseorang yang telah di takdirkan untuknya.
Juga dia tidak lupa menyisipkan doa terimakasih pada Sohyun yang sudah mau susah payah memperjuangkannya. Meminta restu pada tuhan agar ia selalu diijinkan untuk membahagiakan gadis itu sampai akhir hayatnya.
"Tidak akan kubiarkan lagi air mata jatuh dari pipinya karena rasa sedih," Janji Seokjin pada dirinya sendiri.
Dari tempat mereka masing-masing saat ini kedua sejoli itu tengah berdebar sambil menghitung sisa jam sebelum hari besar itu tiba. Dengan sedikit rasa tidak sabar.
____
Hampir saja Sohyun mengacaukan pernikahannaya sendiri. Tiga puluh menit, ia terlambat bangun dan membuat ibu dan kakaknya kelimpungan menanti gadis itu membuka pintu kamarnya.
"Astaga Sohyun..,kau ini niat menikah tidak?!" Sembur Irene tepat saat Sohyun yang tak kalah panik baru membuka pintu kamar.
"Kakak..." Rengek Sohyun hampir menangis meratapi ulah bodohnya.
"Sudah..sudah..sudah, lebih baik kau segera mandi dan cepat turun ke bawah,"Sela Yoona meminta Sohyun agar ia bisa segera di rias oleh MUA yang sudah di pesan.
"Kita tidak punya banyak waktu lagi."
"Baik bu.." Sohyun kembali masuk ke kamar.
Membuat Irene hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya.
"Astaga..."
.
.
"Dia pasti sulit tidur semalam," Jin berujar sambil mengancingkan lengan kemejanya. Tertawa kecil saat mendengar kabar dari sang adik,kalau calon istrinya bahkan baru bangun ketika mereka sudah hampir siap berangkat ke gereja."Tidak lucu jika kalian batal menikah hanya karena mempelai wanitanya terlambat bangun." Kata Taehyung dengan senyum mengejek.
"Mana mungkin batal. Paling hanya menunda sebentar,"
"Ya..ya..tapi, sekali lagi selamat ya Hyung. Akhirnya foto besar di ruang tamu itu akan berganti gambar kalian berdua nantinya." Taehyung mengulurkan tangan ingin memeluk kakak tersayangnya.
Seokjin kembali tertawa mengingat momen lucu tersebut. Tidak mengira,jika pada akhirnya dia tetap menjadi menantu keluarga Lee.
"Padahal dulu aku berniat menjodohkanmu dengannya," kata Seokjin sambil memeluk Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not one's cup of tea -End- Seokjin💜Sohyun
Fanficitu kalimat frasa bisa kau gunakan untuk hal yang tak kau sukai. Misal seperti aku tak suka ada wanita lain diantara hubungan kita-Sohyun- Start : 21 oktober 2020 End : 10 agustus 2021