"Ryo, happy hug day!" teriak Chinen riang. Ia berlarian menuju kamar Yamada—ralat, kamar mereka berdua—menghampiri kekasihnya yang sedang sibuk bermain game. Baru saja ia mencari di internet tentang "Happy Hug Day", dan ia langsung menyimpulkan kalau Yamada belum mengetahui hal ini.
Yamada menghentikan kegiatan bermain gamenya, kemudian melemparkan pandangannya pada Chinen. "Hm? Apa itu?"
"Ih! Masa nggak tahu, sih?!"
"Hehe. Maaf sayang. Mau dipeluk?" Yamada merentangkan tangannya, bersiap untuk memeluk manusia kesayangannya.
"Peluk... Sekarang?" tanya Chinen ragu. Kakinya melangkah pelan, ingin memeluk Yamada.
Yamada mengangguk. "Iya lah. Sini." Tanpa pikir panjang, Yamada segera merengkuh tubuh mungik kekasihnya.
Chinen terlonjak. Sedikit kaget akan perlakuan Yamada karena Yamada jarang sekali memeluknya duluan. Bisa-bisanya ia tahan untuk tidak memeluk pria segemas Chinen.
Yamada mengelus surai halus Chinen perlahan, juga, menghujani kepalanya dengan ciuman-ciuman kecil. Ia melepaskan pelukannya sedikit, menatap mata Chinen intens.
Yang ditatap salah tingkah. Chinen mengalihkan pandangannya ke kanan dan ke kiri.
"Yuri, lihat aku," ujar Yamada lembut. Chinen menatap mata Yamada takut-takut.
Cup!
Tidak ada aba-aba dan persiapan apapun, Yamada mencium bibir Chinen lembut. Tanpa ada paksaan, tanpa ada nafsu.
Yamada menyudahi ciumannya, bibirnya berpindah ke telinga Chinen, membuat sang empu kegelian. Yamada berbisik, "I love you."
"RYOOO!!!"
End.